Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Definisi Dividen, Jenis, Resiko, Penghitungan, Dan Mekanisme Pembayarannya Lengkap

Definisi Dividen, Jenis, Resiko, Penghitungan, Dan Prosedur Pembayarannya Lengkap



Dividen Adalah – Di dalam akuntansi dividen ialah cuilan dari keuntungan perusahaan yang menjadi hak para pemegang saham. Namun tidak semua keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dibagikan kembali dalam bentuk dividen. Karena sebagian dari keuntungan tersebut dipakai juga untuk modal, perluasan perjuangan dalam perusahaan.


 Dividen Dan Resiko Bisnis Dalam Perusahaan √ Definisi Dividen, Jenis, Resiko, Penghitungan, Dan Prosedur Pembayarannya Lengkap


Definisi Dividen Yaitu


Pada umumnya dividen ialah cuilan dari keuntungan dalam perusahaan, yang dibagikan kepada para pemilik saham yang sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Besar keuntungan perusahaan yang menjadi dividen, akan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Dalam hal pembayaran dividen perusahaan memiliki beberapa hal yang dijadikan acuan.


Yang pertama ialah besar atau kecilnya pembayaran dividen, yang akan diputuskan bersama oleh para pemegang saham melalui RUPS tadi. Pembayaran dividen juga harus diputuskan apakah sifatnya stabil atau tidak. Keputusan terkait ini harus diambil dengan cara yang baik, sebab nanti akan memengaruhi minat para investor di masa yang akan datang.


Kemudian bagaimana dividen akan dibayarkan, apakah dibayarkan setiap tahun atau secara periodik. Bila dilakukan dengan pembagian dividen, apakah nanti akan diumumkan atau tidak.


Jenis-Jenis Dividen


Pembagian dividen biasanya berupa beberapa bentuk yang bisa diadaptasi dengan kemampuan dan juga posisi, dari suatu perusahaan. Ada beberapa jenis dividen yang biasanya diterima oleh para pemegang saham. Diantaranya yaitu :


Dividen Tunai


Merupakan dividen yang dibayarkan pada para pemegang saham yang berbentuk uang tunai. Dividen ini juga yang paling sering dipakai pada suatu perusahaan. Dividen ini juga merupakan jenis dividen yang paling banyak disukai oleh para pemegang saham.


Dividen Saham


Dividen saham akan diberikan dalam bentuk saham, yang akan menjadikan jumlah saham yang beredar akan mengalami peningkatan. Dengan melaksanakan pembayaran dividen saham maka posisi likuiditas di suatu perusahaan tidak akan berubah. Karena pembayaran dividen saham ini bukan menjadi cuilan dari arus kas suatu perusahaan.


Dividen Barang


Sesuai dengan namanya jenis dividen ini akan dibagian dalam bentuk barang. Atau aktiva lainnya selain kas. Tetapi dalam pembagian dividen yang berupa barang, maka perusahaan harus memastikan bahwa barang yang dibagikan ialah barang yang bisa dibagi-bagi atau cuilan yang sifatnya homogen. Selain itu perusahaan juga harus memastikan, bahwa pembagian dividen ini tidak akan kuat atau mengganggu kelanjutan perusahaan.


Dividen Skrip


Jenis dividen lainnya juga sanggup dibayarkan dalam bentuk skrip atau akad utang. Pada skrip tersebut dicantumkan jumlah tertentu yang harus dibayar pada para pemegang skrip, dan juga pada waktu jatuh temponya. Dividen yang dibagikan dalam bentuk skrip ini akan menciptakan perusahaan memiliki utang dalam jangka yang pendek.


Liquidating Divident


Dividen yang diterima oleh pemegang saham berasal dari keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Tetapi dalam hal pembagian  Liquidating Divident, dividen yang dibagikan ini akan mengacu pada pengurangan modal di perusahaan.


Dividen Dan Resiko Bisnis Dalam Perusahaan


Kebijakan dividen ternyata juga bisa menjadi resiko bagi perkembangan bisnis di suatu perusahaan. Terutama bagi perusahaan yang masih atau gres berkembang.


1. Dividen menjadi sumber konflik


Di beberapa perusahaan pembagian dividen ini sanggup mengacu pada sebuah konflik, antara pemberi pemberian dan juga pemegang saham. Akibatnya bukan tidak mungkin kemudian akan muncul biaya keagenan hutang.


2. Apabila dividen ditiadakan


Terkadang manajer di suatu perusahaan akan menciptakan kebijakan dengan meniadakan dividen, dalam menyelematkan perusahaan. Namun sering kali dikala dividen ditiadakan yang terjadi malah justru sebaliknya. Perusahaan akan memiliki beban yang lebih besar, dan para pemegang saham sanggup dirugikan. serta memutuskan kembali sahamnya atau meminta cuilan yang lebih besar lagi.


3. Menaikkan dividen


Dengan menaikkan dividen juga tidak lantas menjadi sebuah kebijakan yang baik, apalagi kalau perusahaan anda sedang mengalami kesulitan dalam hal keuangan. Investor bisa mengira bahwa dana dividen itu diperoleh dari hutang, dan menciptakan perusahaan diperkirakan akan mengalami kebangkrutan.


4. Daya tarik dividen


Jumlah dividen yang besar tentu akan menjadi daya tarik bagi para calon investor. Investor juga akan menganggap bahwa perusahaan memiliki kondisi finansial yang baik, dengan aktivitas perjuangan yang lebih potensial.


5. Menginvestasikan dividen


Terkadang perusahaan juga akan mengurangi jumlah dividen yang dibagikan dan kemudian menginvestasikannya untuk pertumbuhan bisnis di dalam perusahaan. Tetapi dalam hal penentuan besarnya dividen, perusahaan juga tidak bisa hanya melihat kondisi pada finansial perusahaannya saja. Karena faktor risiko lainnya yang mungkin muncul dalam pengurangan dividen, juga harus menjadi materi pertimbangan.


Penghitungan Dividen


Dividen diperoleh oleh masing-masing pemegang saham, yang memiliki nominal yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham tersebut. dalam memilih nominal yang diterima oleh masing-masing pemegang saham, maka perusahaan akan memakai 3 elemen dasar perhitungan, yaitu :



  1. Laba Bersih Perusahaan (EPS)

  2. Dividen Payout Ratio (DPR)

  3. Jumlah Saham Beredar


Sesudah keuntungan higienis perusahaan diketahui perusahaan pun akan memilih berapa persen Dividen Payout Ratio (DPR), yang akan dibagikan pada para pemegang saham. Jumlah dewan perwakilan rakyat akan ditentukan dalam RUPS.


Sesudah kedua hal itu diketahui maka bisa dilakukan perhitungan untuk menerima jumlah dividen yang akan dibagikan, dengan rumus berikut ini : Dividen = Laba higienis x dewan perwakilan rakyat (dalam persentase).


Setelah itu perusahaan akan melaksanakan perhitungan berapa jumlah nominal dividen yang akan diperoleh pemegang saham, dengan cara memilih lebih dulu jumlah dividen yang diterima setiap jumlah lembar sahamnya. Perhitungannya sebagai berikut :  Dividen per saham = dividen : saham beredar.


Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham, akan semakin besar juga jumlah dividen yang akan mereka terima.


Prosedur Pembayaran Dividen


Apabila perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen pada setiap pemegang saham, maka ada beberapa tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Diantaranya yaitu :


Tanggal Pengumuman


Yaitu tanggal dimana perusahaan mengumumkan bagaimana bentuk dividen dan jumlah dividen per lembarnya, yang akan diterima oleh pemegang saham. Di tanggal ini perusahaan juga akan memberikan kapan jadwal pembayaran dividen itu akan dilakukan.


Tanggal Pencatatan


Perusahaan akan mendata siapa saja nama pemegang saham perusahaan. Para pemegang saham yang namanya terdaftar maka akan menerima hak dan mendapatkan dividen. Sedangkan untuk para pemegang saham, yang namanya tidak terdaftar di tanggal pencatatan tersebut maka ia tidak akan menerima hak dividen.


Tanggal Cum


Adalah dividen terakhir dalam perdagangan saham yang masih menempel haknya untuk menerima dividen, dalam bentuk tunai atau dividen saham.


Tanggal ex-dividen


Di tanggal ini perdagangan saham yang terjadi sudah tidak menempel lagi hak dalam memperoleh dividen. Sehingga para investor yang membeli saham di tanggal ini, tidak sanggup mendaftarkan namanya untuk memperoleh dividen.


Tanggal Pembayaran


Adalah tanggal dimana perusahaan akan membagian dividen yang sudah ditentukan bentuk dan jumlahnya kepada para pemegang saham. Di tanggal ini para pemegang saham yang namanya sudah terdaftar, juga bisa mengambil hak dividen mereka.


Begitulah pembahasan lengkap mengenai dividen. Semoga sanggup menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.


Baca Juga :




Sumber aciknadzirah.blogspot.com