Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cara Menciptakan Tanaman Mangga Semoga Mau Berbuah Di Luar Musim

Konten [Tampil]

KABARTANI.COM – Cara Membuat Tanaman Mangga Agar Mau Berbuah Di Luar Musim. Tehinik produksi mangga diluar isu terkini yang paling umum dipakai ialah dengan proteksi paklobutrazol diikuti dengan penyemprotan zat pemecah dormansi. Pada perkebunan mangga skala komersil, ada kecenderungan bahwa pemakaian paklobutrazol sudah merupakan potongan dari acara yang bersifat rutin.


Induksi pembungaan mangga terjadi 2-3 bulan sesudah perlakuan paklobutrazol, tergantung varietasnya. Perlakuan paklobutrazol pada mangga gadung 21 menjadikan pembungaan terjadi 2 bulan lebih cepat dari isu terkini normalnya. Waktu masak buah semakin cepat dan kekerasan buah semakin berkurang dengan semakin meningkatnya takaran paklobutrazol. Hasil per poho meningkat 59 %, tetapi ukuran buah rata-rata menurun. Kandungan vitamin C meningkat tetapi pH dan total padatan terlarut tidak berubah (Purnomo dan Prahardini, 1989).


Dari banyak sekali hasil penelitian yang telah dilakukan, takaran optimum paklobutrazol untuk menginduksi pembungaan mangga dan menekan pertumbuhan vegetatif tanpa merusak pohon berkisar antara 2,5-4g materi aktif/pohon atau setara dengan 10-16 cc cultar/ liter air / pohon. Perlakuan yang melebihi 20 cc cultar/liter air / pohon menyebabkan munculnya perubahan bentuk daun yang menerangkan bahwa pada konsentrasi diatas 20 cc/ liter air /pohon terjadi imbas negatif dari paklobutrazol.


Hasil penelitian Poerwanto, et al., (1997) mengatakan bahwa paklobutrazol dengan takaran 0,05 g/pohon sudah cukup efektif untuk meninduksi pembungaan mangga gadung 21, tetapi diikuti dengan aplikasi zat pemecah dormansi 1 bulan sesudah penyemprotan paklobutrazol. Paklobutrazol menjadikan bungan terinduksi, tetapi di lain pihak juga menjadikan munculnya calon tunas generatif. Pemberian zat pemecah dormansi yang diaplikasikan pada mata tunas sesudah aplikasi paklobutrazol akan memecahkan tunas dorman dan memaksa tunas-tunas tersebutmuncul. Dari beberapa jens dan konsentrasi zat pemecah dormansi yang digunakan, yang efektif memecahkan tunas bunga dorman yang telah terinduksi oleh proteksi paklobutrazol ialah benzil adenin 0,10 g/liter, etefon 0,40 g/l dan KNO3 40 g/l. Karena harga benzil adenin mahal dan sulit larut dalam air, untuk tujuan komersil disarankan untuk menggunkan etefon. Benzil adenin ialah zat pengatur tumbuh kelompok sitokinin yang berfungsi meningkatkan laju pembelahan sel meristem pada mata tunas sehingga memacu perkembangan dan pertumbuhan tunas tersebut. Sedangkan etefon bisa memecah dormansi mata tunas generatif alasannya ialah etilen yang dilepaskan dari hasil reaksinya dalam tumbuhan meningkatkan permeabilitas membran sel sehingga mempermudah gerakan molekul ke sitoplasma. Kemampuan KNO3 dalam memecah dormansi mungkin berafiliasi dengan tugas ion k+ dalam meningkatkan translokasi sukrosa, peningkatan laju transportasi sukrosa pada apoplas dari sel mesofil daun, peningkatan laju transportasi sukrosa pada aoplas dari sel mesofil daun, peningkatan pemuatan pada floem maupun efek eksklusif dari peningkatan tekanan osmosis ( Marschner,1986).


Paklobutrazol sanggup diaplikasikannpada tumbuhan melalui 2 cara, yaitu: dengan penyemprotan melalui daun (folliar spray) dan melalui tanah ( soil drenchhing ). Aplikasi lewat tanah lebih efektif dibanding lewat daun dan pengaruhnya sanggup bertahan lebih lama. Aplikasi lewat daun akan efektif kalau dilakukan beberapa kali penyemprotan dengan takaran rendah. Untuk mangga, proteksi melalui tanah dengan cara disiramkan disekitar pangkal pohon dilakukan pada tumbuhan yangsehat dan pucuknya tidak sedang menumbuhkan pucuk atau daun muda. Sedangkan zat pemecah dormansi disemprotkan melalui daun secara merata keseluruh permukaan tumbuhan satu bulan sesudah proteksi paklobutrazol ( Subhadrabhandu dan Tongumpai, 1990).


Selain paklobutrazol, ZPT yang lain ialah cyclosel. tetapi paklobutraol lebih efekif dibandingkan cyclosel dengan imbas yang bisa bertahan hingga lebih dari satu tahun sesudah perlakuan sementara retardan lain hanya bisa bertahan satu musim. Efek residu paklobutrazol pada mangga dilaporkan oleh Subhadrabandhu dan tongumpai (1990), bahwa mangga yang pada tahun pertama disemprot dengan 2 grm/ pohon kemudian pada tahun berikutnya disemprot lagi dengan 0,5;1,0;dan 1,5 gram/ pohon,dosis 0,5 dan 1,0 gram / pohon disamping menginduksi pembungaan juga meningkatkan prosentase tunas yang berbunga, sedangkan dosis 1,5 gram/pohon justru menghambat pembungaan mangga. Data tersebut menunjukan bahwa proteksi paklobutrazol secara terus-menerus akan berdampak jelek bagi pertumbuhan dan pembungaan berikutnya.


Kalium nitrat (KON3) juga dilaporkan sanggup dipakai untuk merangsang produksi buah diluar musim. Keberhasilan penggunaan kalium nitrat dalam merangsang produksi buah diluar isu terkini telah dilaporkan oleh efendi (1994) pada mangga. Di philipina penggunaan kalium nitrat pada mangga telah dilakukan semenjak tahun 1979. inovasi tersebut memungkinkan Philipina memproduksi buah mangga kultivar pico,carabao dan pahutan sepanjang tahun dan menghilangkan biennial bearing (Bondad,1990). Zat pengatur tumbuh NAA (Naftalena Acetic Acid) juga dilaporkan sanggup mempercepat pembungaan mangga. Pemberian takaran 25,50,dan 75 ppm sanggup mempercepat tumbuhan berbungan 1-2 ahad dibandingkan dengan yang tidak diberi NAA. Frekwensi penyemprotan 1 ahad sekali selama 12 minggu.



Sumber https://kabartani.com