√ 5 Pola Jenis Flora Paku Yang Paling Sering Dijumpai Di Indonesia
Paku (Pterydophyta) merupakan jenis flora yang mempunyai sistem pembuluh sejati. Di Indonesia biasa juga disebut dengan flora pakis-pakisan.
Tumbuhan paku hidup paling banyak dengan cara menumpang pada flora lain namun tidak sebagai parasit. Tumbuhan ini biasa menumpang pada tanaman-tanaman kayu mirip sawit.
Paku sanggup hidup di banyak sekali kondisi, mirip wilayah lembab, wilayah gunung berapi, di atas permukaan tanah, serta merambat di pingir tebing, bahkan di dinding bangunan tak terawat sekaligus.
Karena sifatnya yang gampang beradaptasi, flora paku bermetamorfosis mengembangkan jenis. Sekitar 12.000 spesies paku banyak terdapat di Indonesia dan Malaysia. Tumbuhan ini tidak berbahaya sehingga dibiarkan hidup menghiasi hutan.
Di beberapa wilayah di Indonesia, beberapa jenis flora paku bahkan dijadikan sebagai sajian sayuran, ada yang ditumis atau dijadikan sebagai adonan gulai.
Contoh Beberapa Jenis Tumbuhan Paku
Berdasarkan klasifikasinya, flora paku terbagi menjadi 4 golongan yaitu Psilophytinae (Paku Purba), Lycopodiinae (Paku Kawat), Equisetinae, dan Filicinae (Paku Sejati). Sudah kenal dengan ciri-ciri paku, kalau begitu mari kita pelajari beberapa teladan flora berikut ini.
1. Paku Rane

Paku rane merupakan jenis paku heterospora atau aniospora, dimana pada satu flora terdapat ukuran spora yang berbeda. Ada mikrospora (spora berukuran kecil dan kelaimn jantan) dan ada makrospora (spora berukuran besar dan kelamin betina).
Tumbuhan paku ini termasuk ke dalam varietas yang langka dan termasuk ke dalam golongan Lycopodiinae. Ciri-ciri paku ini diantaranya mempunyai batang yang berbaring atau berdiri tegak, serta daun-daun kecil yang tersusun spiral di batang. Cabang batangnya tidak menebal alias mengarpu.
2. Paku Tanduk Rusa

Paku ini paling sering kau lihat menempel pada pohon palem sebagai tumbuhan hias. Bentuknya yang menjuntai dengan membentuk dua tanduk mirip rusa di ujung-ujung daunnya. Terdiri dari dua jenis daun yaitu daun tropofil dan daun soporofil.
Tanduk rusa tergolong ke dalam jenis flora paku sejati yang lebih menyukai daerah tumbuh yang tak terkena sinar matahari secara langsung. Selain sebagai tumbuhan hias, flora ini juga sanggup dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat.
3. Paku Sarang Burung

Jenis flora paku ketiga ini merupakan teladan dari golongan Filicinae (Paku Sejati). Paku ini juga bersifat epifit alias hidup menumpang dengan cara melekatkan akarnya pada pohon atau bebatuan.
Paku sarang burung mempunyai bentuk daun yang unik, yakni berukuran besar dan panjang hampir ibarat daun pisang. Keunikan lainnya warna dari daun paku ini sanggup berubah jikalau terkena sinar matahari, dari semula berwarna hijau cerah menjadi sedikit kekuningan. Cocok untuk dijadikan sebagai tumbuhan hias.
4. Azolla Pinnata

Tergolong ke dalam salah satu jenis flora paku sejati. Di Indonesia Azolla Pinnata biasanya tumbuh menjadi gulma dengan menutupi sawah-sawah. Namun, hal ini justru disukai para petani alasannya yaitu sanggup dijadikan sebagai pupuk hijau alami yang kaya akan nitrogen.
Biasanya Azolla Pinnata hidup bersimbiosis dengan ganggang hijau atau ganggang biru supaya sanggup mengikat nitrogen. Karena jenis paku ini tidak sanggup mengikat nitrogen sendiri secara langsung. Nitrogen ini lalu dirubah menjadi senyawa nitrogen yang sanggup diserap oleh flora lain.
5. Suplir

Tanaman ini sering dipakai untuk menghiasi pekarangan rumah, ditanam di dalam pot atau secara pribadi di tanah. Bentuk daun dari jenis flora paku ini hampir ibarat trapesium dengan warna hijau muda cerah.
Lebih baik diletakkan di daerah yang agak teduh alasannya yaitu suplir tidak menyukai daerah yang pribadi terkena sinar matahari.
Dari kelima teladan di atas, flora mana yang paling ingin kau miliki di rumah. Merawat kelimanya sekaligus juga tidak repot kok, alasannya yaitu flora ini tidak membutuhkan perawatan khusus alias tidak rewel.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com