√ Tiga Tipe Manusia
Konten [Tampil]
“Berani hadapi tantangan menjadi insan tipe malaikat, yang selalu mempercayai isu akurat profesional yang karenanya siap berubah dari detik per detik dalam menghadapi kehidupan?”
Ada tiga tipe insan dalam menghadapi duduk masalah kehidupan.
Pertama, yaitu insan tipe malaikat, yaitu suatu tipe insan yang gampang percaya dan segera bertindak selama data-datanya akurat dan profesional.
Kedua, yaitu insan tipe manusia, yaitu suatu tipe insan yang gres mau percaya sehabis mengalami kejadian, walaupun sudah diberi bukti-bukti yang akurat.
Ketiga, yaitu insan tipe setan, tetap saja tidak percaya walaupun sudah diberi bukti-bukti yang akurat dan sudah mengalami kejadian dari yang tidak dipercayai itu.
Studi masalah sederhana, saat zaman kini ekonomi sangat sulit, maka langkah efektif untuk menangani ekonomi kehidupan, sanggup memakai dua pendekatan yaitu menghemat dan menambah penghasilan. Betapapun kecilnya penghasilan kita, tetap harus melaksanakan penghematan sekuat tenaga.
Dan betapapun kecilnya peluang penghasilan embel-embel kita, tetap harus berusaha melaksanakan penambahan penghasilan betapapun kecilnya. Kalau masalah ini diaplikasikan kepada tiga tipe insan tadi, maka prilakunya akan sangat jauh berbeda.
Manusia tipe pertama, yaitu insan tipe malaikat.
Manusia tipe ini, selalu percaya selama data-datanya akurat dan profesional. Sehingga dengan kondisi ekonomi yang sulit ini, prilaku-prilaku penghematan namun tidak pelit, selalu dilakukan dari detik per detik. Dan prilaku menambah penghasilan dari detik per detik juga selalu dilakukan tapi tetap menjaga biar tidak merugikan banyak orang.
Manusia tipe kedua, yaitu insan tipe manusia.
Manusia tipe ini, memang percaya bahwa menghemat itu penting, namun tetap saja tidak mau menghemat, dan mau menghemat sehabis dirinya dihadapkan pada kesulitan keuangan yang akut. Sehingga impian menghematnya, sudah tidak ada yang dihemat. Dan prilaku menambah penghasilan dari detik per detik juga tetap tidak dilakukan. Mereka akan melakukannya saat keuangan sudah sangat menipis, sehingga tenaga untuk mengumpulkan uang saja sudah tidak ada.
Manusia tipe ketiga, yaitu insan tipe setan.
Manusia tipe ini, yaitu insan yang selalu percaya terhadap isu akurat dan profesional bahwa hidup harus menghemat, tidak pelit dan sanggup menambah penghasilan yang tidak merugikan banyak orang. Namun kenyataan yang ada yaitu tetap tidak menghemat, walaupun dirinya sudah kekurangan keuangan akut dan tetap tidak ada impian menambah penghasilan detik per detik, walaupun peluang sangat terbuka lebar di depan mata.
Manusia tipe ini, lebih bahagia boros dan membeli banyak hal bukan alasannya yaitu kebutuhan tetapi alasannya yaitu impian belaka, walaupun uang yang diboroskan dari hasil menengadahkan tangannya yang kokoh itu, biar mendapat belas kasihan banyak orang.
Setiap diri kita, berhak menentukan pilihannya sendiri. Namun, berhati-hatilah salah menentukan pilihannya sendiri. Kalau menentukan insan tipe malaikat, berarti menjadi insan siap berubah. Memilih insan tipe manusia, berarti mau berubah sehabis mengalami kejadian. Sedangkan menentukan insan tipe setan, berarti tetap tidak mau berubah, walaupun isu manajerial kehidupan setiap detik selalu didapatkan. Berani hadapi tantangan menjadi insan tipe malaikat, yang selalu mempercayai isu akurat profesional yang karenanya siap berubah dari detik per detik dalam menghadapi kehidupan? Atau tetap bertahan menjadi insan tipe setan, selalu banyak isu akurat untuk kemajuan dirinya, namun tetap saja tidak mau berubah. Bagaimana pendapat sobat !!!
***
Oleh : Masrukhul Amri, Knowledge Entrepreneur
dari :http://ervakurniawan.wordpress.com
diposkan oleh : Nur Salim
Ada tiga tipe insan dalam menghadapi duduk masalah kehidupan.
Pertama, yaitu insan tipe malaikat, yaitu suatu tipe insan yang gampang percaya dan segera bertindak selama data-datanya akurat dan profesional.
Kedua, yaitu insan tipe manusia, yaitu suatu tipe insan yang gres mau percaya sehabis mengalami kejadian, walaupun sudah diberi bukti-bukti yang akurat.
Ketiga, yaitu insan tipe setan, tetap saja tidak percaya walaupun sudah diberi bukti-bukti yang akurat dan sudah mengalami kejadian dari yang tidak dipercayai itu.
Studi masalah sederhana, saat zaman kini ekonomi sangat sulit, maka langkah efektif untuk menangani ekonomi kehidupan, sanggup memakai dua pendekatan yaitu menghemat dan menambah penghasilan. Betapapun kecilnya penghasilan kita, tetap harus melaksanakan penghematan sekuat tenaga.
Dan betapapun kecilnya peluang penghasilan embel-embel kita, tetap harus berusaha melaksanakan penambahan penghasilan betapapun kecilnya. Kalau masalah ini diaplikasikan kepada tiga tipe insan tadi, maka prilakunya akan sangat jauh berbeda.
Manusia tipe pertama, yaitu insan tipe malaikat.
Manusia tipe ini, selalu percaya selama data-datanya akurat dan profesional. Sehingga dengan kondisi ekonomi yang sulit ini, prilaku-prilaku penghematan namun tidak pelit, selalu dilakukan dari detik per detik. Dan prilaku menambah penghasilan dari detik per detik juga selalu dilakukan tapi tetap menjaga biar tidak merugikan banyak orang.
Manusia tipe kedua, yaitu insan tipe manusia.
Manusia tipe ini, memang percaya bahwa menghemat itu penting, namun tetap saja tidak mau menghemat, dan mau menghemat sehabis dirinya dihadapkan pada kesulitan keuangan yang akut. Sehingga impian menghematnya, sudah tidak ada yang dihemat. Dan prilaku menambah penghasilan dari detik per detik juga tetap tidak dilakukan. Mereka akan melakukannya saat keuangan sudah sangat menipis, sehingga tenaga untuk mengumpulkan uang saja sudah tidak ada.
Manusia tipe ketiga, yaitu insan tipe setan.
Manusia tipe ini, yaitu insan yang selalu percaya terhadap isu akurat dan profesional bahwa hidup harus menghemat, tidak pelit dan sanggup menambah penghasilan yang tidak merugikan banyak orang. Namun kenyataan yang ada yaitu tetap tidak menghemat, walaupun dirinya sudah kekurangan keuangan akut dan tetap tidak ada impian menambah penghasilan detik per detik, walaupun peluang sangat terbuka lebar di depan mata.
Manusia tipe ini, lebih bahagia boros dan membeli banyak hal bukan alasannya yaitu kebutuhan tetapi alasannya yaitu impian belaka, walaupun uang yang diboroskan dari hasil menengadahkan tangannya yang kokoh itu, biar mendapat belas kasihan banyak orang.
Setiap diri kita, berhak menentukan pilihannya sendiri. Namun, berhati-hatilah salah menentukan pilihannya sendiri. Kalau menentukan insan tipe malaikat, berarti menjadi insan siap berubah. Memilih insan tipe manusia, berarti mau berubah sehabis mengalami kejadian. Sedangkan menentukan insan tipe setan, berarti tetap tidak mau berubah, walaupun isu manajerial kehidupan setiap detik selalu didapatkan. Berani hadapi tantangan menjadi insan tipe malaikat, yang selalu mempercayai isu akurat profesional yang karenanya siap berubah dari detik per detik dalam menghadapi kehidupan? Atau tetap bertahan menjadi insan tipe setan, selalu banyak isu akurat untuk kemajuan dirinya, namun tetap saja tidak mau berubah. Bagaimana pendapat sobat !!!
***
Oleh : Masrukhul Amri, Knowledge Entrepreneur
dari :http://ervakurniawan.wordpress.com
diposkan oleh : Nur Salim
Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com