√ 15 Makanan Khas Papua Yang Abnormal Namun Menggoda
Jika mendengar kata Papua, mungkin yang terlintas di benak kita ialah budaya etnik mereka yang unik, kaya, dan menarik.
Namun, jangan salah. Tak hanya itu. Papua juga mempunyai masakan yang kaya, unik, dan tentu saja menarik.
Karena begitu kayanya masakan Papua, mungkin kalau kau berkunjung ke sana, kau akan gundah ingin merasakan apa saja.
Bahkan, mungkin kalau kau pulang dari Papua pun, kau akan merasa kangen dan ingin selalu mencicipinya lagi.
Makanan Khas Papua
Untuk kau yang ingin tahu wacana masakan Papua, ini beliau bermacam-macam masakan khas Papua yang unik dan menarik.
1. Papeda
Mungkin kau pernah mendengar nama ini? Mungkin di televisi atau semacamnya.
Papeda ialah masakan khas Papua yang terbuat dari sagu yang dimasak ibarat bubur. Warnanya putih dan teksturnya lengket. Rasanya juga begitu tawar.
Namun, jangan salah! Makanan ini ternyata dijadikan sebagai masakan pokok di Papua.
Jika biasanya masakan pokok kita sehari-hari ialah nasi, masakan pokok di orang-orang di Papua ialah sagu yang diolah menjadi masakan yang berjulukan papeda ini.
Karena rasanya yang tawar, biasanya papeda disantap dengan lauk yang berkuah, sehingga saat menikmati papeda, akan terasa nikmatnya bubur sagu ini yang begitu kenyal dengan cita rasa gurih dari kuah lauk makanan.
Oh, ya. Untuk menyantap sagu, kau perlu menggunakan alat makan sumpit. Namun, cara memakainya tidak ibarat sumpit saat digunakan untuk menyantap mi.
Caranya ialah dengan mengambil papeda, kemudian sumpit diputar-putar hingga bubur sagu menyatu pada sumpit. Cara menyantapnya ibarat menyeruput kuah dan kau tidak perlu mengunyahnya.
2. Ulat sagu

Mungkin kalian pernah melihat ulat sagu di tayangan televisi atau melihat sendiri secara langsung?
Ulat ini memang terkadang terlihat menggelikan atau bahakan menjijikkan saat kita melihatnya merambat dengan pelan dan badannya yang bewarna putih tulang itu.
Namun, tak sanggup dipungkiri bahwa orang-orang di Papua memakan ulat ini dan mereka bahagia menyantapnya sebagai lauk makan. Benar-benar terdengar ekstrem.
Walaupun begitu, bukan berarti kita memandang sebelah mata masakan Papua. Justru sanggup dibilang bahwa keunikan inilah yang menciptakan orang-orang semakin ingin tau dengan cita rasa ulat sagu.
Biasanya, ulat sagu ditemukan di batang pohon sagu. Ulat-ulat ini diambil dan biasanya dimasak dengan cara dibakar atau ditumis.
Dan jangan salah mengenai rasanya. Ternyata di balik penampilan ulat sagu yang menggelikan, saat dimasak ia justru mempunyai rasa yang gurih.
Ketika menggigitnya, kau sanggup merasakan sesuatu yang rasanya ibarat lemak di dalam tubuh ulat sagu. Itulah yang menciptakan ulat sagu menjadi begitu gurih.
Ulat sagu akan semakin nikmat kalau disantap selagi masih hangat.
3. Sagu lempeng

Jika berbicara wacana masakan Papua, kita tidak sanggup melepaskannya dari sagu. Bahkan, ibarat klarifikasi wacana Papeda tadi, sagu sudah menjadi masakan pokok orang-orang di Papua. Itu artinya sagu telah menjadi kepingan dari hidup mereka sehari-hari.
Salah satu masakan dari Papua yang terbuat juga dari sagu ialah sagu lempeng. Seperti papeda, sagu lempeng juga merupakan masakan khas Papua yang disantap sebagai masakan pokok. Hanya saja, bentuknya berbeda dengan papeda.
Jika papeda bertekstur pada ibarat bubur, sagu lempeng bertekstur padat ibarat roti. Warnanya pun sama, putih ibarat roti. Tidak hanya di Papua, ternyata, Sagu Lempeng juga ada di Maluku dan Kalimantan.
Sayangnya, masakan ini tidak dijual di pasaran Papua sebab orang-orang di Papua biasanya hanya menikmati sagu lempeng untuk diri mereka sendiri.
Mereka lebih sering mengolah dan membuatnya sendiri dan pada kesannya mereka makan sendiri. Mungkin kalau kau berjunjung ke Papua atau mempunyai kerabat dari Papua, kalian sanggup bersama-sama menciptakan dan menikmati sagu lempeng.
4. Cacing laut
Kuliner Papua memang selalu unik dan berbeda dari yang lain. Salah satunya ialah cacing laut. Mungkin kalian akan berpikir bahwa ini ialah masakan yang menjijikkan.
Namun, tak berbeda juga dari ulat sagu, cacing bahari juga mempunyai cita rasa tersendiri yang manarik untuk dicoba.
Seperti namanya, cacing bahari merupakan binatang yang berbentuk cacing, namun tinggal di laut.
Cara mengolah cacing bahari begitu beragam, namun sebab cacing bahari dipercaya sanggup sebagai penambah vitalitas kejantanan pria. Ada yang memakannya secara langsung. Mungkin kau tertari mencoba.
5. Bubur sagu

Namanya memang bubur sagu yang sekilas orang-orang akan mengiranya tidak berbeda dengan papeda. Padahal, bersama-sama bubur sagu ialah masakan tersendiri khas Papua.
Jika biasanya kita mengenal bubur nasi di kehidupan sehari-hari, orang-orang di Papua mengenal bubur sagu.
Seperti namanya, bubur ini terbuat dari sagud dan bertekstur kenyal. Yang membuatnya berbeda dengan papeda ialah warna, cita rasa, dan tambahan materi di dalamnya.
Bubur sagu memilik warna yang merah kecoklatan dikarenakan telah dicampur dengan gula merah. Karena gabungan gula merah ini pula, bubur sagu jadi mempunyai cita rasa yang manis. Ada juga cita rasa gurih yang berasal dari santan yang ditambahkan pada bubur sagu.
6. Papeda telur ayam

Wah, memang Papua selalu lekat dengan sagu ya. Sagu sanggup diolah menjadi apa saja oleh orang-orang di Papua. Salah satu dari sekian banyak olahannya ialah papeda telur ayam.
Makanan ini ialah olahan sagu yang dicampur dengan telur ayam dan digulung. Biasanya, cara memasaknya ibarat kalau ingin menciptakan crepes.
Bedanya, papeda telur ayam tidak bertekstur renyah. Makanan ini tidak meninggalkan ciri khas sagu, yaitu kenyal dan gampang ditelan.
Yang menciptakan masakan ini Istimewa ialah gabungan telur ayam yang begitu gurih berpadu dengan kenyalnya sagu.
Ketika memakannya, kau tidak hanya menikmati gurihnya papeda telur ayam, namun juga rasa kenyang dari sagu.
7. Papeda kuah soru

Masih belum beranjak dari papeda, ada lagi variasi dari papeda, yaitu papeda kuah soru. Jika dilihat dari penampilannya masakan ini tidak berbeda dari papeda yang disajikan dengan hidangan masakan lauk yang berkuah.
Namun, kalau dari bumbu olahannya, masakan ini punya cita rasa khas tersendiri dan itu didapat dari kuahnya yang berjulukan kuah soru.
Kuah soru bersama-sama diolah dengan bumbu sederhana, yaitu, cabe merah, bawang putih, dan tomat.
Dari tiga bumbu itu tercipta rasa yang unik, yaitu antara pedas, asam, dan gurih. Disantap bersama papeda, maka akan semakin menambah kenikmatannya.
8. Kapurung
Jika dari tadi kita berbicara wacana masakan khas Papua yang identik sagu atau hal yang unik, sekarang kita beralih ke masakan Papua yang punya ciri khas tersendiri, yaitu ikan laut.
Bisa dibilang bahwa masakan laut, ibarat ikan, juga merupakan santapan sehari-hari orang-orang di Papua, terutama bagi mereka yang hidup di dataran akrab laut.
Salah satu olahan ikan khas Papua ialah kapurung. Kapurung ialah ikan kembung atau ikan peda yang diolah dengan bumbu kuning khas Papua dan diberi kuah.
Cita rasanya egitu gurih dan segar dan biasanya kapurung disajikan bersama papeda. Memang papeda biasa disantap dengan lauk berkuah dan kapurung ialah salah satunya yang menjadi tambahan tepat untuk menikmatinya.
9. Ikan bungkus

Jika ada kapurung, ada lagi olahan lain dari ikan sebagai masakan khas Papua. Namanya ialah ikan bungkus.
Mungkin masakan ini terdengar umum dan ibarat masakan olahan ikan biasanya. Namun, ikan bungkus khas Papua berbeda sebab masakan ini tidak dibungkus dengan daun pisang, ibarat ikan bungkus pada umumnya.
Ikan bungkus khas Papua dibungkus menggunakan daun talas, sehingga mempunyai aroma tersendiri.
Selain itu, ikan yang akan dibungkus ialah ikan bahari yang diberi bumbu kuning khas Papua dan bercita rasa peda, asam, dan gurih.
Aroma daun talas yang membungkus ikan semakin menggugah selera makan kita.
10. Aunu senebre

Makanan ini juga termasuk olahan ikan laut, namun ikan yang dimaksud ialah ikan teri yang begitu kecil.
Di Papua, ikan ini diolah menjadi masakan yang biasanya disebut aunu senebre. Yang membedakannya dengan masakan dari ikan teri pada umumnya ialah saat kita memakannya.
Ikan teri dimakan secara mentah. Mungkin terdengar tidak higienis, namun justru itulah yang menciptakan masakan ini saat disantap terasa begitu segar sebab masih mentah.
11. Martabak Sagu

Berbeda dengan martabak pada umumnya, martabak ini materi dasarmya berupa sagu. Sebagai penambah rasa manis. saus gula merah dituangkan diatas sagu yang sedang digoreng.
Tidak ada salahnya kalau kau berpergian jauh untuk mengunjungi Papua demi merasakan masakan khas yang satu ini. Selain teksturnya unik, masakan orisinil kabupaten Fakfak ini mempunyai cita rasa yang berbeda.
12. Ikan Bakar Manokwari

Dari nama masakan itu sendiri kita sudah tahu kalo masakan ini orisinil dari kabupaten Manokwari. Cara penyajiannya terbilang cukup unik dan berbeda, mula-mula ikan tongkol bakar disiram dengan sambal merah.
Lalu ditambahkan jeruk lemon yang berfungsi sebagai penghilang bau anyir pada ikan. Perlu kita ketahui bahwa tongkol yang digunakan dalam ikan bakar ini harus berbobot kurang 450 gram, Lumayan besar bukan?
13. Udang Selingkuh

Usut punya usut, ternyata tubuh capit ibarat kepiting itulah yang menjadi alasan mengapa masakan ini dinamakan udang selingkuh. Makanan khas ini terkenal di Wamena, Papua Barat. Udang menduakan umumnya disajikan dengan banyak sekali macam saus ibarat saus tiram, saus asam manis, saus padang dan saus mentega.
Harga yang dipatok oleh penjual udang menduakan tidak mengecewakan mahal, yakni berkisar antara Rp. 80.000 s.d. Rp. 100.00/porsi. Meskipun begitu, dijamin kau akan merasakan sensasi maknyus yang menggigit dari masakan ini.
14. Sagu

Sagu bersama-sama hampir ibarat dengan papeda, hanya saja papeda merupakan produk dari olahan bubur sagu. Dari pemrosesan batang rumbia, kau sanggup memperoleh sagu ini untuk dijadikan tepung sagu dalam pembuatan resep masakan.
Tepung sagu ini kaya akan karbohidrat tinggi ibarat halnya nasi yang kita makan sehari-hari. Sayangnya, gizi yang terkandung pada sagu sangatlah minim akibat kandungan pati dalam proses pannenya.
15. Bagea

Oleh penduduk lokal Papua, camilan cantik sagu ini biasa disebut dengan bagea. Camilan ringan ini merupakan olahan dari tepung sagu yang berbentuk lingkaran dan berwarna cokelat pucat.
Agak keras memang kalau kita mengigit camilan cantik ini, namun bagea akan terasa lembek kalau sudah masuk ke dalam lisan atau di celupkan dengan sedikit air.
Makanan-makanan khas Papua mungkin begitu abnormal bagi kita sebab jarang kita temui sehari-hari. Namun, kalau kau mencobanya, kau sanggup menemukan cita rasa khas masakan Papua yang saying sekali kalau kau tidak mencoba. Atau mungkin kau akan kangen dengan cita rasa masakan khas Papua.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com