√ Pesantren Sintesa: Secercah Impian Gres Menuju Hidup Sentosa
Pesantren Sintesa – Assalamualaikum Sobat Inspirilo. Di artikel ini saya ingin kembali sharing seputar pengalaman pribadi. Kali ini saya mau mengangkat tema perihal Pesantren Sintesa. Sebuah pesantren bisnis online tempat saya bernaung dan berguru sekarang.
Lebih lanjut perihal Sintesa dan kisah perjalanan saya hingga bisa jadi santri akan saya jelaskan lengkap di bawah ya. Kaprikornus silakan dibaca dengan secama. Artikelnya agak panjang, jadi boleh lah siapkan kopinya dulu supaya lebih mantab. hehe.
Oke, baiknya pribadi saja ya. Tapi sebelum masuk ke inti dongeng pribadi, saya mau memperlihatkan informasi terkait Pesantren Sintesa tersebut. Kaprikornus selamat menikmati sajian berikut ini. Chek these out!
Pesantren Sintesa dengan segala keunggulan dan keunikannya
Barangkali sudah banyak sekali informasi di internet yang menjelaskan perihal Sintesa. Tapi tentu tidak ada salahnya, di sini saya untuk sekadar membuatkan pengalaman dan melengkapi informasi yang sudah ada sebelumnya.
Menurut saya, Pesantren Sintesa ini unik,
Kenapa saya bilang unik? Ya.. yang namanya unik itu artinya berbeda dengan yang lain. Hanya ada satu di Indonesia, bahkan di dunia mungkin. Istilah lainnya bisa juga disebut Istimewa (tapi gak pake telor, #jamu berpengaruh kalee ya).
Pesantren ini beralamatkan di Desa Ngadireejo, RT.04 / RW.02, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kode POS 63382. Berikut saya sajikan petanya
1. Nama yang unik dan catchy (mudah diingat)
Dari namanya saja, pesantren ini sudah sangat berbeda dengan pesantren kebanyakan yang bertebaran di seantero negeri ini. Sintesa, sebuah nama yang sangat catchy, mudah diingat dan pastinya bakal nancep di pikiran setiap orang yang mendengarnya.
Di dikala pesantren pada umumnya menggunakan nama-nama dengan bahasa Arab, Pesantren Sintesa berani tampil beda.
2. Fokus pembelajaran pada Al-Quran dan Bisnis Online
Lebih dari itu, yang membuatnya unik dan berbeda ialah fokus jadwal pembelajaran yang diselenggarakan.
Tidak hanya ilmu agama yang diajarkan di pesantren ini, tapi diajarkan juga ilmu lain yaitu Internet Marketing. Sebuah ilmu yang barangkali masih jarang orang tahu. Dan jarang juga ada pesantren yang mengajari santrinya dengan ilmu sejenis ini.
Di sini para santri diajari untuk mempunyai skill dalam bidang Internet Marketing (pemasaran di internet). Dalam istilah lain, kerap disebut juga dengan Bisnis Online.
Beberapa yang menjadi concern pembelajaran IM-nya ialah berguru menciptakan website dan menulis konten berkualitas di dalamnya. Untuk kemudian dioptimasi (SEO) supaya bisa tampil di halaman pencarian Search Engine (mesin pencari) seperti Google.
Semua pelajaran yang disajikan dibuat dengan sangat terstruktur. Sehingga dalam waktu setahun, setiap santri diharapkan sudah punya pondasi berpengaruh dalam menggarap bisnis online yang bisa mendatangkan laba nantinya.
Satu lagi. Di Pesantren Sintesa ini, para santri dibuat untuk mempunyai kepribadian istiqamah dalam hal ibadah. Shalat 5 waktu berjamaah, puasa senin kamis, shalat dhuha tiap hari, tilawah, tahfidz quran dan banyak amalan lainnya. Inilah sebuah keseimbangan hidup yang diangkat di Sintesa. Bukan hanya ilmu alam abadi yang dipelajari, tapi urusan dunia juga diusahakan
“Carilah Apa yang Telah Dianugerahkan Oleh Allah Kepadamu (kebahagiaan) di Akhirat, dan Jangan Lupakan Bagianmu (kenikmatan) di Dunia.” (Al Qashas 77)
3. Penerapan pola hidup super sehat bagi para santri
Eh satu lagi aja deh, tambahan. Di Pesantren Sintesa juga menerapkan pola hidup super sehat.
Bagaimana tidak? Makan 3 hari sekali sudah pasti. Eh kebalik kayaknya, 3 kali sehari maksudnya. Kecuali senin dan kamis (diharuskan puasa sunnah).
Wajib minum 2 botol air setiap hari. Kemudian tidur siang setiap hari, satu jam sebelum dzhuhur. Dan tidur malam maksimal jam 22.00 dan bangkit sebelum shubuh, untuk lanjut shalat jamaah.
Olah raga juga tidak ketinggalan. Wajib hukumnya itu. Jadwalnya setiap hari selasa dan jumat sore. Ada beberapa cabang olah raga yang biasa dilakukan para santri, yakni sepak bola, voli, dan tenis meja.
Jadi tentunya santri tidak melulu berguru dan duduk depan laptop atau ibadah dan murajaah hafalan. Tapi juga diimbangi dengan peningkatan kualitas jasmani. Yang mana hal tersebut juga sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat sehat yang telah diberikan Allah.
4. Biaya Gratis 100%
Ya, pesantren bisnis online Sintesa ini memang sepenuhnya gratis. Tidak memungut biaya apapun dari santrinya. Atas dasar hal itu, jadi hanya orang-orang terpilihlah yang bisa diterima jadi bab Sintesa.
Adapun sejauh ini untuk urusan operasional dan konsumsi santri masih ditanggung sepenuhnya oleh para donatur.
Dan untuk calon santri yang mungkin punya dana berlebih, tersedia juga jalur donasi. Yang mana bantuan tersebut akan dipergunakan sepenuhnya untuk keperluan santri sendiri selama satu tahun berguru di Sintesa.
***
Nah begitulah kira-kira sekelumit keunikan dari Pesantren Sintesa. Tempat berkumpulnya para perjaka tampan visioner dan penuh semangat yang siap mengguncang Search Engine. B-)
Sintesa Angkatan 2 – sintesa.net
Alhamdulillah menyerupai dikatakan di awal, terhitung semenjak agustus 2017 saya telah resmi menjadi salah satu santri santri di Pesantren Sintesa. Sebuah kebahagiaan tersendiri buat saya bisa berguru di sini. Pengalamannya detailnya saya ceritakan di bawah.
Sebenarnya kalau sobat mau tahu lebih lanjut terkait jadwal pembelajaran di Pesantren Sintesa, bisa intip di website resminya Sintesa.net. Silakan dikepoin.
Arti dari Nama Sintesa
Mungkin ada pertanyaan, apa arti dari Sintesa itu sendiri? Apa pula alasan dipilihnya nama itu sebagai nama pesantren ini.
Tentang hal ini, saya akan kutip klarifikasi dari pendirinya pribadi yaitu Ibrahim Vatih. Atau kerap biasa kami sapa dengan nama Mas Vatih.
Pada dikala jadwal perkenalan dan orientasi angkatan gres pada Agustus 2017, dia menjelaskan perihal hal tersebut.
Nama Sintesa dia buat dengan konsep ilmu branding. Mas Vatih menginginkan pesantren yang dibentuknya ini sanggup dengan mudah dikenal alasannya ialah namanya berbeda dan mudah diingat. Layaknya Gontor, Daarut Tauhiid yang hanya ada satu dan tidak ada di tempat lain pesantren yang namanya sama.
Filosofi di balik nama Sintesa
ummihalwa.blogspot.com
Kemudian secara filosofi, Sintesa juga erat kaitannya dengan hehijauan.
Seperti halnya kita kenal istilah fotosintesis yang merupakan proses alami tumbuhan berzat hijau daun (klorofil). Prosesnya terjadi di daun dengan dukungan sinar matahari yang kemudian hasilnya memperlihatkan oksigen untuk kehidupan. Lingkungan pun dibuat sejuk olehnya.
Sejalan dengan visi dari Pesantren ini sendiri, dengan diberikannya nama Sintesa diharapkan bisa menjadikannya sebagai wadah penghijauan diri generasi muda. Sesuai dengan tagline-nya yang berbunyi “Hijaukan Generasi”
Hijau itu identik dengan sejuk dan bersih. Dan hal itu pula yang diharapkan ada pada diri setiap santri, bebas dari polusi-polusi hati yang mengotori diri.
Pola hidup positif tersebut di atas terus berulang dalam waktu setahun. InsyaAllah akan mengakibatkan santri pribadi yang tangguh dan bermanfaat memperlihatkan keteduhan. Bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi keluarga dan masyarakat.
Kemudian lebih lanjutnya lagi, Sintesa juga merupakan kependekan dari Sinergi Terpadu Santri. Sebuah kepanjangan kalimat yang berdasarkan saya agak dipaksakan perpaduannya. hehe. Tapi tidak mengapa,
Karena di sini para santri memang diharapkan bisa saling bersinergi dengan keterpaduan antar sesama. Hingga membentuk tatanan harmonisasi utuh menuju konspirasi kemakmuran. Lha kok jadi vikisisasi ini.. haha.
Begitu kira-kira terkait filosofi dan arti nama Sintesa sepemahaman saya.
Sekilas perihal Mas Vatih – Pendiri Pesantren Sintesa
Oh iya, hampir lupa. Sedikit info saja buat sobat sekalian. Tentang Mas Vatih sendiri, dia ialah seorang praktisi yang telah usang berkecimpung dalam dunia digital marketing.
Kemampuannya, khususnya dalam bidang SEO (Search Engine Optimization) sudah tidak perlu diragukan lagi. Beliau kerap jadi pembicara inti di aneka macam seminar/workshop Internet Marketing.
Dari salah satu goresan pena di blognya, saya mengetahui bahwa dia ini merupakan sosok yang selalu ingin berbagi.
Tentang ilmu internet marketing yang dimilikinya juga begitu. Beliau tidak mau melahapnya sendiri, maka dari itulah dibuat Sintesa sebagai wadah dalam membagikan ilmunya.
Mas Vatih mengenyampingkan perasaan-perasaan tidak positif menyerupai takut tersaingi orang lain atau sejenisnya. Ia yakin bekerjsama dengan membuatkan tidak akan membuatnya merugi, ilmunya berkurang atau tersaingi oleh muridnya.
Justru dengan berbagi, maka manfaat akan semakin menebar. Bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga buat orang banyak. Buat yang mau kepoin, silakan meluncur ke websitenya https://vatih.com atau akun Facebooknya (silakan search dengan nama Ibrahim Vatih).
Awal Saya Mengenal Pesantren Sintesa
Februari 2017. Saat itu saya gres saja memulai pekerjaan di sebuah perusahaan digital printing di daerah Serpong, Tangerang Selatan.
Hari demi hari jujur saja saya lewati dengan kurang antusias di tempat kerja gres tersbut. Karena sesudah sekitar seminggu di sana, saya gres menyadari bahwa sistem kerja kurang sesuai dengan yang saya harapkan. Secara benefit juga kurang menunjang kebutuhan hidup di kota besar menyerupai Tangerang.
Selain itu saya jadi hanya punya sedikit waktu untuk menyalurkan passion saya dalam bidang internet. Ya dikala itu saya memang sudah berkenalan dengan dunia Internet Marketing, walau masih belajar. Saya punya keinginan dan yakin bahwa internet bisa jadi jalan sukses saya.
Untuk urusan ibadah, saya juga jadi jarang salat jamaah. Hampir setiap shalat wajib, saya jalani secara munfarid. Itupun seringnya telat dan mepet waktu.
Namun saya tetap mensyukuri apa yang telah saya sanggup waktu itu sembari berdoa kepada Allah. Kalau memang ada yang lebih baik dari pekerjaan ini, agar segera dipertemukan.
1. Menemukan Sintesa via Facebook
Singkat dongeng pada suatu malam saya membuka aplikasi Facebook di Android. Tepat di timeline paling atas muncul sebuah shared post dari salah seorang sahabat saya. Namanya mang Angga Tirta. Postingan yang ia bagikan ialah sebuah link berisi informasi magang bisnis online.
Saya tidak begitu tertarik sebenarnya dengan info tersebut. Tapi alasannya ialah cuma pengen tahu saja apa isinya, sayapun membuka linknya.
Website yang saya buka bernama Revorma. Di situ tertera halaman klarifikasi terkait Info magang bisnis online. Belakangan saya tahu bahwa website tersebut ialah miliknya mas Ibrahim Vatih yang saya ceritakan di atas.
Kata demi kata saya baca di webnya tersebut. Dari yang tadinya tidak tertarik, saya serasa menemukan jawaban atas kegelisahan yang saya rasakan. Seketika itu hati berkata, ini nih jawabannya.
Saya tertarik dengan benefit yang tertulis di jadwal magang 3 bulan tersebut. Namun dari sekian banyak benefit yang ditawarkan, ada satu yang menciptakan saya penasaran. Yakni disebutkan bahwa
Peserta magang bisa mengikuti kegiatan para santri Sintesa. Lebih lanjut bisa lihat webnya.
Saya memikirkan kata yang tercetak tebal di kutipan di atas. “Hah?? Sintesa? Apaan tuh?
2. Mulai kepoin segala hal perihal Sintesa
Akhirnya saya klik tuh link yang disajikan. Tebuka lah website dengan tampilan elegan, simpel dan yummy dipandang mata.
Tampak logo 3 kesatuan daun hijau dengan tulisan Sintesa di bawahnya. Lengkap dengan deskripsi singkat yang berbunyi SEBUAH PESANTREN YANG FOKUS PADA QUR’AN & BISNIS ONLINE.
“Wah unik banget nih”, saya pikir.
“Ada pesantren tapi kok berguru bisnis online juga. Cocok nih kayaknya”.
Mulailah dari situ saya kepoin setiap hidangan dan halaman dari website yang beralamatkan di Sintesa.net itu. Dari mulai halaman home sampai halaman paling pojok sekalipun, saya korek semuanya.
Tanpa sadar saya dibuat jatuh cinta dengan jadwal berguru yang tertulis di website tersebut.
Kok serasa ngejawab banget dengan apa yang saya gelisahkan sebelumnya. Dimana lagi bisa fokus berguru dan jalankan ibadah. Sambil berguru bisnis online. Ada jadwal tahfidz Al-Qurannya lagi.
Saat itu tanpa perlu usang berpikir, saya pribadi memantapkan hati. Dan yakinkan diri bahwa saya harus ikut jadi bab dari pesantren ini. Informasi ini saya yakini sebagai jawaban dari Allah.
Dari yang tadinya tidak tertarik dengan link shared post dari sahabat facebook. Kemudian jadi tertarik dengan info magangnya. Eh ujungnya malah lebih tertarik lagi buat jadi santri di Sintesa.
Belakangan saya juga gres tahu bahwa waktu itu, bulan Maret 2017 gres saja selesai pendaftaran untuk angkatan 5. Ada sedikit penyesalan dalam hati, kenapa gres tahu info ini sekarang.
“Kenapa gak dari bulan-bulan kemarin? Kalau tahu dari bukan kemarin, niscaya saya sudah ikut daftar.”
Begitu kira-kira pikiran kurang positif yang bergejolak dalam kepala. Tidak seharusnya juga saya berpikiran menyerupai itu. Allah sudah kasih jawaban, malah ditawar, gak beradab banget kan ya. Astaghfirullah.
3. Mencari informasi terkait pendaftaran Sintesa
Mulailah saya cari-cari info lanjutan terkait pendaftaran Pesantren Sintesa. Bagaimana caranya bisa jadi santri di Sintesa?
Saya telusuri seluruh channel terkait Sintesa. Mulai dari fanpage fb dan juga website-website yang saya temukan di Google yang menjelaskan perihal Sintesa.
Dari banyak halaman yang saya baca, saya gres tahu juga bahwa pendaftaran santri gres itu dibuka tiap 6 bulan sekali. Kaprikornus dalam setahun ada 2 angkatan aktif.
Belakangan gres saya tahu bahwa tulisan-tulisan yang awut-awutan di halaman pertama Google perihal SIntesa itu ialah tulisannya para santri sendiri.
Dari situ saya semakin ngebet untuk bisa jadi bab dari Sintesa.
4. Sedikit batu mengganjal
Namun ada sedikit batu yang mengganjal pikiran saya waktu itu. Yakni terkati kriteria dari penerimaan Santri.
Semua kriteria yang diperlukan, sebagian besar bisa saya penuhi. Namun ada satu yang jadi pikiran. Adalah faktor usia pengganjalnya. Di info pendaftaran Pesantren Sintesa, disebutkan bahwa maksimal usia yang diterima ialah 23 tahun.
Dan dikala mengetahui info terkait Sintesa di atas, usia saya juga sudah masuk 23. Saya kelahiran tahun 1993 bulan Agustus. Sudah cukup senior memang usia saya ini. hehe
Adapun pendaftaran angkatan gres dibuka 6 bulan lagi dari bulan Maret. Itu artinya akan jatuh pada bulan sekitar agustus 2017. Dan usia saya sudah lewat dari yang dijadikan batas maksimal. Saya jadi ragu di situ apakah masih bisa daftar atau tidak. Sementara keiinginan semakin menggebu di dada.
Untuk menjawab rasa ingin tau yang ada, balasannya saya putuskan untuk bertanya pribadi via PM ke facebook page Pesantren Sintesa. Saya tanyakan hal tersebut.
Dan betapa berysukurnya saya manakala menerima jawaban bahwa saya masih bisa ikut daftar menjadi santri angkatan berikutnya. Alhamdulllah.
Tak mengapa walau nantinya kemungkinan besar, saya jadi salah satu santri paling senior dari segi usia :). Itu tidak terlalu saya pikirkan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Memutuskan resign kerja demi Sintesa
uvisor.com
Hari demi hari saya tetap lewati bekerja sebagai setter (tukang nyeting file yang akan diprint). Sistem kerja shift membuat saya agak kesulitan mengatur waktu.
Tidak usang kemudian, kakak ipar saya yang berada di Bandung menelepon. Dia memberitahukan bahwa ada lowongan pekerjaan yang menurutnya cocok untuk saya. Dan kalau mau apply lamaran, ia bisa bantu katanya.
Saat itu saya iyakan saja. Walaupun pada kenyataannya saya juga tidak kepikiran untuk mencari pekerjaan lainnya. Namun tampaknya hal itu bisa saya jadikan alasan. Alasan untuk apa? Resign. Ya, pikiran untuk resign / berhenti kerja memang sempat terlintas beberapa kali di kepala.
Dan dengan aneka macam pertimbangan yang ada, balasannya saya putuskan untuk resign dari pekerjaan di perusahaan itu.
Sayapun mengutarakan maksud untuk resign ke Bu HRD. Secara formalitas, saya bilang bahwa alasan saya resign adalah alasannya ialah ada peluang pekerjaan gres di Bandung. Dan memang kenyataannya begitu.
Tapi hati saya berkata lain. Jauh di lubuk hati terdalam, alasan berpengaruh saya untuk resign ialah demi Sintesa.
Demi untuk bisa mendaftar di angkatan berikutnya pada bulan Agustus, saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan di Tangerang tersebut.
Perihal ini juga sebelumnya telah saya konsultasikan dahulu ke orang tua. Alhamdulillah dia mendukung.
Kenapa Resign lebih Awal?
Jadi di perusahaan digital printing tempat saya kerja tadi menerapkan peraturan semacam ikatan dinas sesudah 3 bulan masa training. Ikatan dinasnya selama 2 tahun.
Dan selama waktu tersebut dihentikan mengundurkan diri. Adapun kalau mau mengundurkan diri, maka harus membayar biaya penalty sejumlah uang yang tidak mengecewakan besar.
Disamping itu ada juga kebijakan tahan ijazah yang sesudah saya pikir-pikir agak merugikan karyawan.
Jadi atas dasar pertimbangan di atas, saya rasa Resign lebih awal ialah pilihan yang bijak. Mumpung saya belum terikat dan ijazah masih saya pegang.
Kalau bukan alasannya ialah keinginan untuk berguru di Pesantren SIntesa, nampaknya saya juga tidak akan melakukannya.
Tapi saya sudah yakin dengan segala resikonya. InsyaAllah ini keputusan terbaik.
Penantian Berharga
Singkat dongeng sayapun resign dari pekerjaan tersebut. Dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi di Garut.
Saat itu masih bulan Mei. Kebetulan beberapa ahad lagi sudah akan masuk bulan ramadhan.
Karenanya saya memutuskan untuk istirhat, tidak kemana-mana dulu. Sembari menunggu waktu pendaftaran Sintesa Angkatan 6 yang belum diketahui kapan waktu tepatnya.
Sayapun menjalani puasa Ramadhan di kampung untuk pertama kalinya sesudah 6 kali ramadhan sebelumnya selalu berada di perantauan.
Momen-momen waktu luang tersebut saya manfaatkan untuk lebih memperbaiki diri. Lebih rutinkan jamaah shalat, lebih rutinkan tilawah Quran. Lebih telaten dalam mengatur dan memanfaatkan waktu dari bangkit hingga tidur.
Hal tersebut saya lakukan sebagai bentuk upaya pemantasan diri demi bisa diterima di Pesantren Sintesa. Dengan tak lupa juga selalu saya sertakan doa di dalamnya.
Karena kalau melihat background, saya belum pernah mengenyang pendidikan di Pesantren. Dari SD hingga Sekolah Menengah kejuruan sekolah saya selalu di negeri. Untuk pendidikan agamapun sangat kurang. Hanya tahu yan dasar-dasar saja. Selebihnya hanya berguru belajar sendiri dari internet.
Jadi saya cukup sadar diri, namun tidak minder dengan kondisi tersebut. Justru jadi penyemangat buat lebih bisa memantaskan diri.
Info Pendaftaran calon santri angkatan 6
Singkat cerita, pada suatu hari entah hari apa waktu itu, tanggalnya juga lupa. Yang terang bulan Juni 2017.
Saat itu sedang puasa ramadhan. Siang-siang saya buka Facebook. Dan menyerupai sanggup durian runtuh. Waktu itu Page Facebook Sintesa mengupdate status bahwa pendaftaran Santri Angakatan 6 akan dibuka tanggal 4 juli 2017. Beberapa hari sesudah lebaran.
Inilah awal dari penantian berharga yang ditunggu-tunggu.
Saya pribadi pasang reminder dan tandai tanggalan di rumah. lingkari tanggal 4 di bulan juli sebagai hari penting. Rupanya saya tidak mau ketinggalan ‘kereta’ untuk ikut dalam daftar pendaftar Pesantren Sintesa.
Keesokan harinya, saya memberi tahu ibu perihal ini. Kebetulan waktu itu saya memang belum sempat menjelaskan perihal Sintesa secara detail.
Saya pun berusaha menjelaskan sedetail mungkin perihal jadwal pembelajaran di Sintesa.
Setiap halaman di website Pesantren Sintesa saya bacakan ke ibu. Ya menyerupai pernah saya bahas, ibu saya orangnya emang gaptek, gak ngerti urusan internet atau laptop. Ditambah penglihatannya agak susah untuk melihat abjad di layar.
Video-video Sintesa pun saya perlihatkan pada ibu dengan keinginan dia bisa percaya dan memperlihatkan izinnya untuk saya berguru di SIntesa.
Dan Alhamdulillahnya sesudah 1 jam menjelaskan secara detail, ibupun memperlihatkan izinnya. Seketika itu juga saya minta doa ibu untuk dilancarkan dalam segala prosesnya nanti. Walau pada kenyataanya, tanpa dimintapun niscaya dia akan mendoakan.
Alhamdulillah bisa ikut pendaftaran Sintesa Angkatan 6
Hari yang dinantikanpun tiba. Sekitar 2 ahad sesudah lebaran idul fitri waktu itu. Tepatnya tanggal 4 Juli 2017.
Lewat halaman facebook, Sintesa memberitahukan informasi bahwa pendaftaran untuk angkatan 6 sudah mulai dibuka. Ternyata jangka waktu pendaftarannya cukup lama, yaitu hingga final bulan Juli. Hampir sebulan jadi.
Kendati begitu, saya memutuskan untuk daftar lebih awal. Yakni sempurna di hari pertama pendaftaran dibuka. Kalau bisa pribadi sekarang, kenapa ditunda-tunda, kan.
Saya yakin di luaran sana juga niscaya banyak yang mendaftar. Kaprikornus saya tidak akan melewatkan kesempatan yang ada.
Segera saya buka website Sintesa, masuk ke hidangan pendaftaran. Mulailah di situ saya mengisi setiap form yang tersedia. Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, alamat, dan lain-lainnya.
Yang paling penting ialah pada kolom story.
Seperti yang diinstruksikan, saya pun berusaha menulis latar belakang keluarga saya secara detail. Tidak sedikit dan hanya alakadarnya. Saya sadar betul di bab inilah panitia pendaftaran Sintesa melaksanakan evaluasi terhadap calon santri yang mendaftar.
Alhamdulillah saya berhasil menuliskannya. Ya cukup detail dan panjang lah. InsyaAllah.
Pun begitu dengan kolom “Harapan Gabung di Sintesa”. Di sana saya menuliskan apa-apa yang harapkan, baik secara duniawi maupun ukhrawi.
The Priceless Things in Sintesa
Hal yang paling menciptakan saya tertarik untuk gabung di Sintesa ialah kebersamaan antar santrinya. Mencari sahabat yang sevisi, khususnya dalam bidang IM itu tidak mudah tentunya. Tapi di Sintesa kita bisa berkumpul dengan teman-teman yang visi dan pembelajarannya sama.
Selain itu, berpedoman pada tulisannya Mas Vatih, bekerjsama cara terbaik untuk berguru ialah dengan bermukim serta berinteraksi pribadi dengan guru. Tidak cukup hanya lewat video tutorial apalagi ebook.
Bisa saling sharing dengan sahabat dan berinteraksi pribadi dengan guru. Juga didukung dengan lingkungan yang positif. Itulah yang saya kira paling mahal dari Sintesa. Priceless, tak ternilai harganya.
Kembali soal pengisian formulir. Semua form nampak sudah saya isi. Satu hal yang perlu saya lakukan hanya memijit tombol “Daftar”. Dan dengan mengucap basmillah, saya klik tombol tersebut.
Dan muncullah pop up pemberitahuan bahwa formulir pendaftaran telah berhasil dikirim. Ada arahan untuk menunggu pengumuman pada tanggal 10 Agustus 2017.
Selanjutnya yang saya lakukan hanya menunggu sambil tak lupa selalu panjatkan doa setiap harinya.
Kabar bangga yang tertunda
quora.com
Bulan Juli sudah berakhir, tanggal pengumuman semakin dekat. Saya heran selama Juli itu sama sekali tidak ada telepon atau konfirmasi dari Sintesa. Saya tetap menunggu, mungkin nanti akan ada panggilan sebelum masuk tanggal pengumuman.
Tapi hingga dengan tanggal 9 Agustus, di mana itu merupakan hari terakhir sebelum pengumuman – saya masih belum juga menerima panggilan.
Sempat terpikir, saya mungkin tidak lolos kualifikasi. Kalau memang kenyataannya begitu, ya tidak apa-apa. Pikir saya pasrah waktu itu.
Tanggal 10 pun balasannya tiba. Kembali saya cek Fanpage Facebook Sintesa.
Postingan terbarunya memperlihatkan pengumuman penerimaan santri angkatan 6.
Setelah saya buka halaman pengumuman, ternyata benar saja. Nama saya tidak ada di situ.
Berburu kepastian
Namun saya tidak buru-buru menyimpulkan. Saya mau tanyakan dulu kepastiannya, apakah saya memang benar-benar tidak diterima. Soalnya sama sekali tidak ada informasi apa-apa.
Sayapun hubungi Facebook Sintesa via PM. Namun anehnya, admin Sintesa malah menanyakan balik apakah saya telah mengisi formulir pendaftaran atau belum.
Padahal menyerupai dijelaskan sebelumnya, saya mengisi formulir bahkan di hari pertama pendaftaran dibuka, yakni tanggal 4 juli. Dan bahkan sudah dikonfirmasi bahwa sebelumnya pendaftaran telah masuk.
Belakangan saya menyimpulkan mungkin data saya terlewat mungkin ya. Kaprikornus tidak terhubungi oleh pihak panitia pendaftaran Sintesa dari awal.
Dan tak usang kemudian, ada SMS ke HP saya. Isinya menyatakan bahwa akan ada yang menghubungi saya via telepon untuk proses tes.
Saat itu saya masih ingat ba’da Maghrib, malam Jumat, masih di tanggal 10 Agustus. Ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal. Saya pribadi bisa menyimpulkan kalau itu telepon dari Sintesa. Dan memang benar begitu.
Tak menunggu waktu lama, saya pribadi angkat teleponnya. Setelah mengkonfirmasi nama dan data singkat saya, Mas-mas yang menelepon pribadi meminta saya untuk mempersiapkan Al-Quran. Kemudian saya disuruhnya baca Al-fatihah dan beberapa ayat dari Al-Quran di Surah Ali Imran.
Setelahnya ditanyai juga apakah saya sudah menjelaskan perihal Sintesa ke orang tua. Saya jawab, sudah.
Keesokan harinya kembali ada telepon dari pihak Sintesa. Tapi kali ini dengan nomor yang berbeda. Dan teleponnya ditujukan untuk ibu saya yang pada dasarnya hanya mengkonfirmasi apakah saya benar-benar sudah menceritakan perihal Sintesa ke beliau. Dan apakah benar orang bau tanah saya mengizinkan.
Ya hanya segitu. Pembicaraan pun berlalu.
Pengumuman
2 hari berikutnya, yakni tanggal 13 Agustus, yang ditunggu-tunggupun balasannya datang. Konfirmasi dari pihak Sintesa perihal kepastian saya diterima atau tidak.
Dan sebuah pesan masuk ke WA yang menjelaskan bahwa saya diterima di Pesantren Sintesa. Seketika saya bersyukur. Alhamdulillah usaha dan penantiannya membuahkan hasil indah.
Kemudian selanjutnya yang saya lakukan ialah tentunya mempersiapkan segala macam perlengkapan yang akan dibawa.
Singkat dongeng sayapun berangkat ke Magetan menggunakan transportasi kereta api. Itu ialah pengalaman pertama saya naik kereta api lintas provinsi. Sebelumnya hanya pernah naik kereta Commuter Line Jakarta-Bekasi dulu.
Adapun terkait perjalanan saya ke Magetan menuju Pesantren Sintesa telah saya muat di postingan terpisah. ?
The Law of Projection
Ini hanya chapter tambahan aja sih. Buat pemanis.. hehe
Jadi menyerupai sempat disinggung di atas, saya ini memang bukan anak pesantren. Saya sama sekali belum pernah merasakan dan tahu kehidupan seorang santri itu menyerupai apa. Karena dari SD hingga SMK, sekolah saya ya di negeri / sekolah umum.
Tapi jauh sebelum daftar Sintesa, sebenarnya ada keinginan untuk berguru di pesantren. Karena sadar ilmu agama saya sangat jauh dari kata memadai.
Tahun kemudian saya sempat upload foto di Facebook dengan caption “Akhirnya kesampaian juga jadi anak pesantren.”
Saat itu saya memang sedang menggunakan kaos PesantrenIM miliknya Om Andro, seorang praktisi IM yang saya kenal di FB. Adapun PesantrenIM yang dimaksud ialah singkatan/akronim dari “Pengangguran Santai Tapi Keren – Penghasilan 1M”.
Ya waktu itu Om Andro memang raja sedang getol-getolnya ngomporin orang di Facebook untuk jadi pengangguran. Dengan kreatifnya waktu itu menciptakan baju dengan desain kaos seunik itu. Sehingga saya pun tidak tahan untuk membeli dan sekadar menguploadnya. hehe
Kendati status yang saya buat tersebut bernada plesetan, tapi saya merasa itu ialah sebuah doa.
Dan kini saya berpikir, barangkali memang Sintesa ialah jawaban dari doa tersirat itu.
Hal ini yang saya yakini sebagai The Law of Projection atau Hukum Proyeksi. Sama menyerupai prinsip kerja proyektor / Infocus. Apa yang ditampilkan di laptop akan diproyeksikan dalam tampilan yang sama oleh proyektor untuk kemudian tampil di layar.
Laptop itu laksana otak atau pikiran kita. Dan apa yang tampil di layar ialah buah hasilnya. Kaprikornus apa yang kita pikirkan dengan terus berulang, maka itulah yang akan terjadi. Tak peduli itu baik ataupun buruk.
Otak saya secara berulang memikirkan keinginan untuk merasakan kehidupan pesantren. Kemudian pada saatnya Allah memperlihatkan jawabannya dalam bentuk Sintesa sebagai proyeksi dari apa yang saya pikirkan. Begitulah kira-kira pemaparan sotoy saya.
Berharap Sentosa via Sintesa
kellyroachcoaching.com
Normal kiranya sebagai insan biasa mempunyai harapan. Harapan untuk bisa selalu maju dari hari ke hari dalam bidang yang dijalaninya. Tak terkecuali dengan saya. Dengan menjadi santri di Pesantren Sintesa saya berharap bisa meningkatkan taraf hidup / ekonomi keluarga.
Juga lebih dari itu saya ingin setiap ilmu yang didapat di sini bisa bermanfaat bagi banyak orang nantinya. Khususnya para generasi muda di tempat saya tinggal.
Simpelnya saya berharap bisa menggapai hidup sentosa lewat Sintesa. Sentosa di dunia dan juga akhirat. Aamiin.
Penutup
Baik, begitulah kiranya sepenggal kisah hidup saya dari awal mengenal hingga balasannya diterima menjadi salah satu santri Pesantren Sintesa.
Sekarang matahari masih akan terus bersinar. Dan roda akan terus berputar. Perjalanan saya di Sintesa masih hanya seujung jari. Semoga Allah senantiasa limpakan kelancaran dalam setiap proses berguru kami di Sintesa. Aamiin.
Mohon maaf bila ada salah-salah kata maupun isi dari goresan pena ini. Sekian dan terima kasih.
Sumber https://inspirilo.com