4 Kerajaan Islam Di Sumatera (Lengkap Dan Ringkas)
Konten [Tampil]
Artikel kerajaan islam di sumatera - Beberapa kerajaan yg bakal kita jelaskan dibawah ini masuk dlm formasi kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Cocoknya di cuilan barat pulau Indonesia yakni Sumatera.
4 Kerajaan Islam di Sumatera ini yakni kerajaan perlak, samudera pasai, malaka, & aceh darussalam. Kita berusaha menguraikannya dgn singkat, simpel, & lengkap.
Kerajaan Aceh Darussalam
Pada selesai masa ke-15 arus penjajahan barat ke timur sangat ramai, terutama penjajahan barat. Katolik terhadap timur islam. Keinginan utk memperoleh harga yg banyak melewati cara yg haram sudah memicu orang Eropa berlomba-lomba ke dunia cuilan timur.Diantara bangsa EROPA KRISTEN ketika tersebut yg sangat berambisi terhadap tanah jajahan yakni Portugis. Sesudah mereka merampok Goa di India, selanjutnya mengincar Malaka.
Sehingga Malaka jatuh ke tangan portugis pada tahun 1511. Sesudah Malaka jatuh ke tangan Portugis, kemudian Portugis mengatur rencana tahap demi tahap.
Langkah yg diambil yakni mengirim kaki tangannya ke kawasan pesisir utara Sumatera utk memicu kekacauan & perpecahan jadi diinginkan sanggup memicu perang saudara.
Langkah kedua yakni Portugis pribadi melsayakan aksi & sesemakinnya menetap. Lalu tahap selanjutnya yakni memaksa raja yg sudah mengalah utk menkamutangani kontrak pemerian hak monopoli dagang.
Sejarah Lahirnya Kerajaan Aceh Darussalam
Portugis sudah sanggup memaksa nafsu penjajahan nya terhadap para raja ibarat Kerajaan Islam Jaya, Samudera Pasai, & Kerajaan Islam Pidier. Hal tersebut terjadi menjelang selesai masa 15 & awal masa 16Disaat itulah timbul seorang tokoh yg berusaha mempersatukan 6 kerajaan yakni Pidie, Indra Purba, Samudera Pasai, Perlak, Tamiang, & Indra Jaya.
Pada 1514 Ali Mughayat Syah dilantik sebagai Sultan (1514-1530M) dgn nama Kerajaan Aceh Darussalam. Wilayahnya mencakup Aru sampai Pancu di pantai utara & jaya sampai ke barus di pantai Barat dgn bunda kota Bkamu Aceh Darussalam.
Beliau rutin menetapkan satu aspirasi utk mengusir Portugis dari Sumatera Utara. Terjadi beberapa pertempuran dgn portugis (1521, 1526, 1528 & 1542 M).
Tentara Portugis berhasil dihancurkan melewati beberapa pertempuran di beberapa medan. Sultan Ali Mughaiyat meninggal pada hari Selasa tanggal 12 Zulhijjah 936H/7 Agustus 1530M.
Sesudah berhasil membangun pondasi berpengaruh utk salah satu kerajaan islam di sumatera ini. Tidak hanya tersebut dia juga membuat bendera kerajaan yg berjulukan Alam Zulfiqaar (bendera cap pedang) berwarna merah darah dgn pedang putih.
Aceh Darussalam mengalami zaman gemilang pada kepemimpinan Sultan Ali Mughaiyat Syah, Sultan Alaiddin Riayat Syah II, Sultan Iskkamur Muda Darmawangsa Perkasa Alam Syah & Sultanah Sri Ratu Tajul Alam safiatuddin Johan.
Tetapi sehabis tersebut masa suram semakin menyelimuti semakin menerus. Kerajaan ini menimbulkan Islam sebagai dasar negara. Terdapat 31 raja yg sempat memerintah, dgn raja terbaru ialah Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah (1870-1904M).
Kerajaan Samudera Pasai
Sumber sejarah Samaudra Pasai
Ada sumber yg berbicara bahwa tanggal berdirinya kerajaan samudera pasai ialah tahun 433H/1024M dgn pendirinya ialah Meurah Khair yg sudah menjadi raja bergelar Maharaja Mahmud Syah. Beliau memerintah sampai tahun 470H/1078M.Sesudah tersebut pemerintahan dipegang oleh:
- Maharaja Mansur Syah (470-527H/1078-1133M)
- Maharaja Ghiyasyuddin syah, cucu Meurah Khair(527-550H/1133-1155M)
- Maharaja Nuruddin ataupun Meurah Noe ataupun Tengku Samudra ataupun Sultan Al-Kital (550-607H/1155- 1210M).
Beliau merupakan sultan terbaru dari keturunan Meurah Khair. Sesudah kemangkatan nya kerajaan islam di sumatera ini menjadi rebutan para pembesar lantaran tidak memiliki keturunan.
Kurang lebih 50 tahun Samudera Pasai berada di dlm konflik, jadi risikonya Meurah Silu mengambil kekuasaan dgn mendasarkan bahwa dinasti nya sudah memerintah Perlak lebih dari 2 masa & kemudian disatukan dgn Samudera Pasai di masa Sultan Muhammad Al-Zahir (1289-1326M).
Sumber ke 2
Kabar dari Cina & catatan Ibnu Battutah pengembara dari Maroko menyatakan kerajaan samudera pasai berdiri pada tahun 1282 M oleh pendirinya yakni Al-Malik Al-Saleh.Saat tersebut dia mengirimkan utusan ke Quilon, yg berada di pantai barat India & berjumpa para duta dari Cina. Di antara nama duta yg dikirim ialah Husien & sulaiman (nama-nama muslim).
Lalu ketika Marcopolo mengunjungi Sumatera tahun 1346 M, menyatakan bahwa di sana Islam sudah kurang lebih 1 masa disiarkan, serta mazhab yg diikuti yakni madzab Syafi’i.
Samudera Pasai juga menjadi sentra mencar ilmu agama Islam & tempat berkumpul para ulama dari beberapa negeri utk menuturkan kasus keagamaan & keduniaan.
Ibnu Battutah juga berbicara bahwa Samudera Pasai memiliki tugas penting dlm meng-islam-kan Malaka & Jawa. Sultan Al-Malik al-Zahir merupakan penggemar teologi & senantiasa memerangi orang kafir & menimbulkan mereka memeluk agama Islam.
Basis perekonomian Kerajaan Samudera Pasai lebih condong ke pelayaran & perdagangan. Kerajaan ini tampak merupakan kerajaan yg makmur.
Alasannya lantaran dilihat sisi geografis & ekonomi pada waktu tersebut Samudera Pasai ialah kawasan penghubung antara sentra perdagangan yg ada di kepulauan Indonesia, Cina, India,dan Arab.
Disebutkan bahwa Kerajaan Samudera Pasai sudah ditaklukan oleh Kerajaan Majapahit jadi menjadi cuilan dari Kerajaan Majapahit.
Sebelum tentara Majapahit meninggalkan Samudera Pasai utk kembali ke Jawa, pembesar Majapahit setuju membawa seorang raja dari adiwangsa Pasai yg sanggup mendapatkan amanah utk memerintah kerajaan.
Raja yg ditunjuk ialah Ratu NuruIlah ataupun Malikah NuruIlah binti Sultan Al-Malik Al-Zahir.
Tahun mangkat Malikah NuruIlah 1380 M bercocokan dgn masa pemerintahan Kerajaan Majapahit yg dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk.
Saat tersebut Majapahit berada dlm puncak kejayaannya lantaran dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada.
Daftar raja yg sempat memerintah di kerajaan Islam Samudera Pasai, yakni:
- Sultan Al-Malik Al-Saleh (1297 M)
- Muhammad Malik Al-Zahir (1297-1326 M)
- Muhammad Malik Al-Zahir II (1326-1345M)
- Manshur Malik Al-Zahir (1345-1345M)
- Ahmad Malik Al-Zahir (1345-1383M)
- Zainal Abidin Malik Al-Zahir (1383-1405M)
- Nahrasiyah (1405-?)
- Abu Zaid Malik Al-Zahir (?-1455M)
- Mahmud Malik Al-Zahir (1455-1477)
- Zainal Abidin (1477-1500M)
- Abdullah Malik Al-Zahir (1501-1513M)
- Zainal Abidin (1513-1524M)
Di masa sultan terbaru tahun 1521 M, Samudera Pasai dikuasai oleh Portugis selagi 3 tahun. Tahun 1524 penguasaan atas kerajaan islam di sumatera ini digantikan Kerajaan Aceh Darussalam.
Kerajaan Malaka
Sejarah lahirnya kerajaan Malaka
Berdasarkan sejarah melayu, Parameswara merupakan keturunan dari Sang Nila Mutlak (anak Sang Sapurba) dari palembang yg dinikahkan dgn Sri Beni Putri permaisuri Iskkamur Syah ratu Bintan yg hijrah ke Tumasik & diangkat sebagai raja dangan gelar tribuwana.Di masa kekuasaan Parameswara tiba serangan dari Majapahit yg mengakibatkan raja melarikan diri ke Semenanjung Melayu (Trengganu).
Hidup disana sekaligus mendirikan Kerajaan Malaka kurang lebih tahun 1400 M & sehabis masuk Islam memiliki gelar Megat Iskkamur Syah & meninggal tahun 1424 M.
Penggantinya ialah Sultan Muhammad Syah (1414-1444 M), kemudian Sultan Mahmud (1511 M) & ketika tersebut Malaka ambruk ke tangan Portugis.
Akhirnya dia mengungsi ke Pahang kemudian tinggal di Muara Pulau Bintan. Dari sini dia semakin berusaha melsayakan serangan ke Malaka tetapi rutin gagal.
Pada Oktober 1512 terjadi serangan terhadap Bintan oleh Portugis yg dipimpin oleh Albuquerque. Pertahanan Bintan terlalu berpengaruh & Albuquerque mengalami kekalahan.
Portugis 1523 dipimpin oleh Henriquez & tahun 1524 dipimpin oleh De Souza, keduanya melsayakan aksi & mengalami kekalahan.
Pada tahun 1525, Bintan berhasil dikuasai Portugis sehabis bersekutu dgn Lingga & Sultan Mahmud mengungsi ke Johor.
Walaupun Sultan Mahmud rutin berusaha utk sanggup merebut Malaka kembali dari tangan Portugis, tetapi sampai selesai hidup nya tiba usahanya tidak sempat berhasil.
Sebab perjuangan putranya Kerajaan Melayu berhasil dilanjutkan & berpusat di Johor. Sebagai Sultan Johor pertama ia memakai gelar Sultan Alaudin Riayat Syah II (1528-1564M).
Pada masa pemerintahan Sultan Ibrahim (1677-1685M) sentra kerajaan dipindahkan ke Bintan, cocoknya pada tahun 1678 M.
Kerajaan Perlak
Sejarah lahirnya kerajaan PerlakPerlak merupakan wilayah yg berada di Aceh Timur yg banyak ditumbuhi kayu. Kata perlak berasal dari kata Peureulak. Wilayah ini banyak dikunjungi oleh orang luar dgn tujuan membeli kayu tersebut.
Sebagai sebuah pelabuhan perniagaan yg maju & kondusif di masa ke 8 masehi. Perlak menjadi tempat singgah kapal dari Arab & Persia. Seiring berlangsungnya waktu maka terbentuk & berkembanglah masyarakat Islam yg didominasi oleh perkawinan antar saudara muslim dgn wanita negeri.
Sejarah berdirinya kerajaan perlak
Pernikahan ini memunculkan lahirnya keturunan muslim dari percampuran darah Arab, Persia, dgn para putri Perlak.
Kerajaan Islam Perlak di Sumatera berdiri pada hari Selasa, 1 Muharram 225 H/840 M. Dgn raja pertamanya Syed Maulana Abdul Azia Shah (peranakan Arab Quraisy dgn putri Perlak) ataupun yg terkenal dgn gelar Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah.
Saat tersebut ibukota kerajaan pribadi berubah dari Bkamur Perlak menjadi Bkamur Khalifah. Mengapa diganti? lantaran utk mengenang jasa nahkoda khalifah yg sudah membudayakan islam terhadap masyarakat Asia Tenggara yg dimulai dari Perlak.
Sultan yg memimpin Kerajaan Perlak
Para sultan yg memimpin, yakni:
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah (225-249H/840-864M).
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (249-285H/864-888M).
- Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (285-300H/888-913M).
Masa pemerintahan ketiga sultan diatas disebut pemerintahan Dinasti Syed Maulana Abdul Azis Shah. Di masa pemerintahan dia (aliran Syi’ah), fatwa ahlus Sunnah wal Jamaah mulai berkembang dlm masyarakat & hal ini tidak disukai oleh Syi’ah.
Di selesai pemerintahan sultan ke 3 terjadi perang saudara antara golongan tersebut & mengakibatkan selesai hidup sultan. Kaprikornus 2 tahun tidak ada sultan.
Pada tahun 302-305H/915-918M Syed Maulana Ali Mughayat Shah menjadi sultan. Sesudah kurang lebih 3 tahun, di selesai masa pemerintahannya terjadi lagi pergolakan antara dua golongan.
Kemenangan ada pada pihak ahlus Sunnah wa Jama’ah jadi sultan yg diangkat utk memerintah Perlak diambil dari golongannya yakni dari keturunan Meurah Perlak asli (syahir Nuwi).
Adapun urusan sultan yg memerintah ialah sebagai berikut:
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (306-310H/928-932M).
- Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat (310-334H/932-956M).
- Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (334-362H/956-983M).
Di selesai pemerintahan sultan abdul malik (sultan ke 3) terjadi lagi peperangan antara kedua fatwa selagi 4 tahun yg diakhiri dgn perdamaian dgn membagi wilayah kerajaan menjadi 2.
Perlak pedlman utk golongan ahlus Sunnah wal Jama’ah & Perlak pesisir bagi golongan Syi’ah.
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Shah Johan Berdaulat (662-692H/1263-1292M). Beliau merupakan sultan terbaru dari kerajaan perlak.
Sesudah sultan mangkat Kerajaan Perlak disatukan dgn Kerajaan Samudera Pasai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al Zahir putera Al Malik Al-Saleh.
Baca:
- √ 60 Fakta Menarik Tentang Hotel
- Misteri Manusia Ternyata Hidup Dengan Dinosaurus
- √ ILUMINATI: Teori Iluminati Dan Sejarah Iluminati [Lengkap]
Nah itulah artikel kerajaan islam di Indonesia. Jika anda ingin makalah kerajaan islam di sumatera, silakan komentar.
Latihan:
- Kerajaan islam di sumatera yang kemajuannya lebih menonjol adalah?
- Kerajaan islam di sumatera yang paling usang berkuasanya adalah?
- Kerajaan islam di sumatera selatanah?