Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Memilih Takaran Pupuk Menurut Hasil Panen Pada Tanaman Jeruk

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Perkembangan tumbuhan dalam kondisi alami menyerupai di hutan seimbang dengan pelapukan batu-batuan dan sisa organisme. Adanya campur tangan insan menyerupai pengangkutan hasil panen mengakibatkan pengurasan nutrisi dari tempat tumbuhnya sehingga tanah tidak bisa lagi mendukung kebutuhan tumbuhan secara normal. Oleh lantaran itu, lahan-lahan pertanian semakin usang semakin kurus dan produktivitasnya terus merosot kalau tidak diberi pupuk.





Nutrisi pupuk yang terlarut dalam air diserap oleh akar tanaman, bersama dengan karbon dioksida dari udara dengan derma cahaya matahari dimasak didalam daun menjadi senyawa penting untuk pertumbuhan dan produksi buah. Oleh lantaran itu, volume hasil, mutu buah dan umur produktif tumbuhan sangat bergantung pada pasokan nutrisi dari luar.





Biaya yang dikeluarkan untuk acara pemupukan tumbuhan jeruk usia produktif cukup besar untuk memperoleh hasil yang memuaskan, biasanya sekitar 30% dari total biaya pengelolaan kebun. Dibandingkan dengan unsur lain, nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) merupakan nutrisi yang paling banyak diharapkan dan menunjukkan imbas paling positif bagi tanaman.





Tanaman jeruk dalam hidupnya dibagi menjadi dua periode adalah dikala tumbuhan masih dalam fase juvenil (vegetatif) atau periode belum menghasilkan buah (TBM) dan tumbuhan cukup umur atau periode tumbuhan menghasilkan buah (TM).





Saat TBM, penentuan takaran pupuk biasanya didasarkan pada hasil percobaan lapangan pada aneka macam umur tanaman. Setelah memasuki periode TM, takaran pupuk bisa didekati melalui analisis tanah dan daun, tanda-tanda kahat hara pada daun, atau hasil panen buah.





Setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan, tetapi pendekatan analisis tanah dan daun bagi sebagian besar petani Indonesia mempunyai banyak kendala antara lain lantaran jauh dari laboratorium, kurang/belum ada pengetahuan menerjemahkan hasil analisis laboratorium.





Pemupukan Berdasarkan pada Hasil Panen





Pendekatan ini paling sederhana dan lebih realistis bagi petani yang jauh dari kemudahan laboratorium dan atau yang kepemilikan lahannya relatif sempit dan terpencar. Prinsip pendekatan ini adalah pupuk yang diberikan secara berimbang dan teratur selama periode tumbuhan muda atau pada dikala TBM (4-5 tahun) mampu meningkatkan kesuburan kebun sehingga status hara menjadi optimal (tinggi).





Aktivitas panen mengakibatkan kehilangan unsur hara tanah dalam jumlah besar lantaran terangkut buah. Unsur hara untuk tumbuhan juga berkurang disebabkan oleh fiksasi tanah, terlindi menjauhi kawasan perakaran (leaching) dan menguap ke atmosfer.





Oleh lantaran itu, sehabis panen sejumlah nutrisi harus ditambahkan kedalam kebun guna mempertahankan kesuburan tanah semoga pertumbuhan dan produksi tumbuhan tetap optimal. Hal-hal yang harus dilakukan dalam menerapkan metode ini:





  • Timbang dan catat setiap panen secara sempurna dan disimplin,
  • Lakukan pemupukan yang optimal selama TBM untuk mencapai status kesuburan tanah tinggi,
  • Lakukan analisis tanah pada awal masa TM bila memungkinkan. Jika masih ada unsur hara yang status ketersediaannya rendah atau sedang, tingkatkan sampai menjadi tinggi,
  • Berikan materi organik (pupuk kandang) pada tanah mineral secara teratur (± 40-60 kg/pohon/tahun) menjelang demam isu hujan untuk melengkapi kebutuhan unsur mikro dan memperbaiki kesuburan fisik dan biologi tanah,




Cara Menghitung Dosis Pupuk





Berdasarkan pada hasil analisis buah dan uji pemupukan di beberapa pusat jeruk, pertumbuhan tumbuhan dan produksi buah yang optimal sanggup terjaga sepanjang tahun kalau tumbuhan dipupuk N, P, dan K yang jumlahnya setara dengan 2-3% dari total bobot buah yang diproduksi (panen) setahun.





Ini berarti bahwa setiap panen 100 kg buah, takaran pupuk yang harus diberikan setara dengan 2-3 kg unsur N, P, dan K. Komposisi unsur NPK dalam adonan puuk dibentuk berbeda bergantung pada komposisinya dalam jeruk yang akan dipupuk (Tabel 1).


































Jenis Jeruk Komposisi Hara pada Buah
N P K
Siam 10 7 2
Keprok 5 2 3
Pamelo 2 1 4




Tabel 1. Komposisi pupuk N, P, dan K pada tumbuhan Jeruk





Cara Menghitung Dosis Pupuk





  • Hasil panen jeruk Siam = 100 kg/pohon,
  • Dosis rekomendasi = 2% dari bobot panen,
  • Komposisi unsur buah jeruk Siam (10 N : 7 P2O5 : 2 K2O),
  • Pupuk yang tersedia : Urea (45% N), SP36 (36% P2O5), ZK (50% K2O),




Dosis Pupuk yang harus Diberikan





  • Urea = 100 kg x (0,02 x 10/19) x 100/45 = 2.340 g/pohon,
  • SP36 = 100 kg x (0,02 x 7/19) x 100/36 = 2.050 g/pohon,
  • ZK/pH = 100 kg x (0,02 x 2/19) x 100/50 = 421 g/pohon,




Keterangan: 50% takaran diaplikasikan sehabis panen, sisanya 4 bulan kemudian.





Menempatkan Pupuk





 Perkembangan tumbuhan dalam kondisi alami menyerupai di hutan seimbang dengan pelapukan watu √ Menentukan Dosis Pupuk Berdasarkan Hasil Panen pada Tanaman Jeruk




Pupuk dimasukkan didalam lubang disekitar pohon, dan jangan menyebar pupuk diatas tanah. Guna menghindari kerusakan akar tanaman, buatlah beberapa lubang pupuk sedalam 10-15 cm dibawah tepi tajuk, masukkan adonan pupuk, kemudian segera tutuk kembali lubang pupuk memakai tanah guna mengurangi kehilangan nitrogen melalui penguapan.





Simak juga:









Sumber: Sutopo (Balitjestro, 2015)



Sumber https://kabartani.com