Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Arti Barakallah Fii Umrik Beserta Klarifikasi Lengkap

Umur ialah anugerah dari Allah swt. Ia ialah ukuran insan telah hingga pada fase perkembangan hidup. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua.


Maka tidak sedikit dari orang-orang di sekeliling kita untuk melaksanakan perayaan, baik kecil atau besar dari bertambahnya umur yang di mana impian juga kesehatan turut menyertai.


Tentu ucapan selamat ulang tahun biar panjang umur sudah tak gila lagi di sekitar kita jikalau ada handai taulan yang bertambah umur.


Adapun dalam islam, ada satu ucapan yang dianjurkan bila ada mitra atau keluarga, dan orang terdekat kita bertambah umurnya. Ucapan itu adalah: Barakallah fii umrik.




Arti dan Makna Barakallah Fii Umrik




Barakallah fii umrik ialah ucapan yang baik sekaligus mengandung doa. Ucapan untuk mensyukuri umur yang bertambah dari orang lain jadi bertambah baik dengan kita ikut mendoakannya.


Islam tentu menganjurkan sesama muslim untuk saling memberi kebaikan serta mendoakan. Terlebih, disertai dengan dukungan sesuai kemampuan untuk membahagiakan dan tidak melukai.


Dalam arti kebahasaan dan tata ucap Barakallah fii umrik bisa dijabarkan sebagaimana berikut:


a. Barakallah : Bertambahnya kebaikan dari Allah


b. Fii umrik : Pada Umurmu


c. Barakallah fii umrika : Semoga Allah memperlihatkan tambahnya kebaikan pada umurmu (laki-laki)


d. Barakillah fii umriki : Semoga Allah memperlihatkan tambahnya kebaikan pada umurmu (perempuan)


e. Wa barakallah fii kum : Dan biar Allah memperlihatkan tambahnya kebaikan padamu juga (untuk menjawab ucapan Barakallah fii umrik)


Makna Barakallah fii umrik dalam hubungan sesama muslim menjadi mempunyai peranan penting untuk saling memberi perhatian, menjaga silaturrahmi, dan menebar kebaikan.


Apalagi sesama muslim yang memang merupakan saudara dan diumpamakan menjadi tiang untuk saling menguatkan.


Pemaknaan selanjutnya dari ucapan Barakallah fii umrik ini ialah pesan untuk saling mengingatkan. Bahwa bertambahnya umur itu tak lain tak bukan ialah dari kuasa Allah.


Ucapan ini juga menjadi pengingat bahwa sebagai umat muslim yang beriman harus meyakini bahwa mengingat maut ialah hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Hal ini kemudian menjadi penyemangat umat islam dalam beribadah dan menebar kebaikan kepada yang lain.




Anjuran Mengucap Barakallah Fii Umrik




Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu bahwa beberapa orang dari Sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala. Mereka shalat ibarat kami shalat, mereka puasa ibarat kami puasa, dan mereka sanggup berinfak dengan kelebihan harta mereka.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bukankah Allah telah menyebabkan bagi kalian sesuatu yang sanggup kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ialah sedekah, setiap takbir ialah sedekah, setiap tahmid ialah sedekah, setiap tahlil ialah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf ialah sedekah, mencegah dari yang mungkar ialah sedekah (H.R Muslim)


Hadist di atas memang tidak secara eksklusif menyebut pengucapan Barakallah fii umrik, tapi nabi menekankan poin-poin kebaikan yang sepatutnya kaum muslimin lakukan.


Seperti menyebabkan bagi diri orang islam untuk bisa memperlihatkan apa yang bisa disedekahkan, baik dalam skala besar atau skala yang paling kecil sekalipun. Sebagaimana ucapan dan doa.


Lebih lanjut, dukungan ucapan yang baik kepada sesama muslim ini juga merupakan adat yang baik. Tata sikap yang membahagiakan dan tidak menyakiti kepada sesama muslim lainnya.


Apalagi islam sendiri yang merupakan agama penjunjung tinggi kedamaian dan kemaslahatan untuk umatnya. Mengenai adat ini, rasulullah memiki sikap yang tegas,


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling saya cintai di antara kalian dan paling bersahabat daerah duduknya denganku pada hari tamat zaman ialah mereka yang paling manis akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)


Terlebih dalam kebaikan, Allah swt juga telah memberikan itu dalam salah satu ayatnya. Di mana perintah dan larangan terkait sikap dan perbuatan tolong menolong haruslah sesuai dengan koridor yang difirmankan. Hal tersebut kemudian menciptakan orang-orang beriman harus dengan secama menjalankan hukum tersebut.


“Tolong menolonglah dalam hal kebajikan dan taqwa dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al-Maidah : 2)




Barakallah Fii Umrik, Perayaan Ulang Tahun, dan Jangan Berlebihan




Ucapan barakallah fii umrik sebagai doa atas bertambahnya umur ini tak jarang juga disertakan dengan perayaan dari orang beriman yang bersyukur kepada Allah atas karunia usia yang diberikan.


Dalam kenyataannya, ada kaum muslim yang menciptakan pesta meriah. Ada juga yang merayakannya dengan program kecil bersama orang terdekatnya.


Mengenai perayaan ini, dalam salah satu hadist, Rasulullah diingatkan oleh Allah bahwa suatu hari akan ada umatnya yang melaksanakan satu ritual tertentu dengan pesta berlebihan yang tidak menjadi bab dari golongan yang menerima syafaatnya.


Golongan itu ialah orang-orang yang melaksanakan perayaan besar-besaran secara hedon ibarat pesta-pesta raja dzalim terdahulu. Adapun suara hadistnya,


“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika saya akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini ialah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau bantu-membantu tidak mengetahui kesalahan-kesalahan (perayaan berlebihan) yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)


Hadist di atas memperlihatkan bahwa perayaan ulang tahun secara berlebihan ialah sesuatu yang terlarang. Termasuk juga perayaan pesta-pesta dengan menghamburkan kemewahan yang bisa menciptakan orang terjerumus dalam kekufuran, memancing iri dengki, dan menjadikannya sombong.


Rasulullah ialah orang yang sederhana dan teladan dari semua kesederhanaan. Maka janganlah kita sebagai ummatnya justru tidak meneladani sikap akhlakul karimahnya tersebut.


Hal itu bisa menciptakan kita tidak menjadi bab dari golongan yang menerima pertolongan di hari pembalasan yang niscaya terjadi kelak. Mengenai sikap untuk tidak berlebihan tersebut. Al-quran sendiri juga mengatur dengan jelas.


“Dan janganlah kau menghamburkan (hartamu) secara berlebihan. Sesungguhnya orang yang boros ialah saudaranya setan” (QS Al Isra 26-27)




Hal Menyikapi Bertambahnya Umur bagi Kaum Muslimin




Kaum muslimin seyogyanya menyebabkan momentum bertambahnya umur ini untuk bertafakkur dan bertasyakkur bahwa nikmat dan kuasa Allah memang tiada habisnya dalam kehidupan ini.


Bukan kemudian justru cenderung berfoya-foya atas kenikmatan rahmat Allah tersebut. Muslim yang baik ialah ia yang mengerti benar porsi beribadah kepada Allah dan berbuat baik untuk sesamanya.


Perihal bertambahnya umur, ada baiknya orang-orang beriman melaksanakan sikap dan perbuatan yang terpuji sebagaimana beberapa pola berikut,


1. Instropeksi diri


Sebagai seorang muslim, perlu kiranya kita untuk melaksanakan muhasabah. Mengingat bahwa kehidupan ini ada banyak perbuatan, janji, dan sikap kita yang belum selesai atau menyakiti orang lain.


Hal ini haruslah segera diselesaikan mengingat Allah dan rasulnya sangat membenci orang-orang yang ingkar kesepakatan dan menyakiti sesamanya.


Pada poin ini, Perlu diingat juga bahwa Allah masih senantiasa memberi kesehatan dan cintanya dengan mengizinkan kita hidup menikmati kebaikan alam semesta seisinya.


2. Mengingat kematian


Bertambahnya umur insan boleh dibilang juga insiden di mana maut merupakan hal yang semakin mendekati. Dengan mengingat kematian, orang beriman akan senantiasa meningkatkan ibadah dan semakin menjauhi larangan-larangan yang dibenci oleh Allah dan para nabi.


Mengingat maut ini juga merupakan pengingat bahwa kehidupan di dunia ini tidak berlangsung selamanya, sehingga jangan berlebihan dan jangan terlalu berangasan dengan kemewahan duniawi


3. Saling menebar kebaikan dan mendoakan


Ungkapan Nabi bahwa sebaik-baik insan ialah orang yang bermanfaat bagi yang lainnya tentu sudah tidak gila lagi bagi kita.


Terlebih, ungkapan Barakallah fii umrik yang merupakan doa kepada orang muslim yang bertambah umurnya. Nabi sangat menegaskan bahwa umatnya harus menjaga hubungan yang baik bagi sesama, saling mendoakan, dan tidak lupa untuk berterimakasih,


“Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterimakasih kepada manusia.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad dari sahabat Abu Hurairah z, dan Abu Dawud dalam Sunan-nya)



Sumber aciknadzirah.blogspot.com