√ Silsilah Nabi Muhammad Terlengkap Dan Shahih | Sirah Nabawiyah
Silsilah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam cukup panjang. Mungkin sebagian besar dari kita hanya tahu silsilahnya hingga sebatas kakeknya saja, yaitu Abdul Muthallib. Silsilah atau dafta hubungan keluarga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam perlu kita ketahui.
Apabila ditarik garis nasabnya ke atas nanti akan hingga kepada Ismail as hingga bapaknya Ibrahim as, dan terakhir Adam ‘alaihis salam. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempunyai anak, cucu dan cicit. Semua itu merupakan silsilah lengkap dari Nabi Muhammad SAW.
Silsilah Nabi Muhammad
Mempelajari silsilah keluarga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan bab dari wujud kecintaan kita kepada beliau. Nasab dia dipenuhi dengan orang-orang mulia dari generasinya. Adalah suatu kesalahan bila ada yang menganggap Nabi berasal dari keluarga hina atau tercela. Untuk itu umat Islam perlu mengetahui silsilah keluarga Nabi secara rinci.
Silsilah Nabi telah tertulis dalam Sirah Nabawiyah dari Imam ibnu Hisyam menyerupai berikut ini:
Lafadz Arab
هذا كِتَابُ سِيْرَةِ رَسُوْلِ اللهِ صلي الله عليه وسلّم, هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بن عَبْدِ الْمُطَّلِبِ—وَاسْمُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ: شَيْبَةَ بن هَاشِمِ—وَاسْمُ هَاشِمِ: عُمَرُو بن عَبْدِ مَنَافِ—وَاسْمُ عَبْدِ مَنَافِ: المغِيْرَةُ بن قُصَيّ بن كِلَابِ بن مُرَّةَ بن كَعْبِ بن لُؤَيِّ بن غَالِبِ بْن فِهْرِ بن مالِكِ بن النَّضْرِ بن كِنَانَةَ بنِ خُزَيْمَةَ بن مُدْرِكَةَ—واسمُ مُدْرِكَةَ: عَامِرِ بن إِلْيَاس بن مُضَر بن نِزَار بن مَعَدِّ بن عَدْنَانَ بن أُدَّ—ويقالُ أُدَدَ بن مُقَوِّمِ بن نَاحُوْر بن تَيْرَح بن يَعْرُبَ بن يَشْجُبَ بن نَابَت بن إِسْمَاعِيْلَ بن إِبْرَاهِيْمَ—خليلُ الرَّحمنِ—بن تَارِح—وهوَ آزَر—بن نَاحُوْر بن سَارُوْغ بن رَاعُو بن فَالِخ بن عَيْبَر بن شَالِخ بن أَرْفَخْشَذ بن سَام بن نُوْح بن لَمَك بن مَتُّو شَلَخ بن أَخْنُوْخ—وَهو إِدْرِيْسُ النَّبِي—وَكانَ أَوَّلَ بَنِي آدَمَ أُعْطِي النُّبُوَّةَ وَخَطَّ بِالْقَلَمِ—ابن يَرْد بن مَهْلَيِل بن قَيْنَن بن يَانِش بن شِيْث بن آدَمَ عليه السلام
Terjemahan Bahasa Indonesia
“Ini yaitu kitab sirah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Nama orisinil Abdul Muthalib yaitu Syaibah bin Hasyim. Hasyim berjulukan orisinil Umar bin Abdul Manaf.
Abdul manaf berjulukan orisinil Mughirah bin Qusayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Al-Nadir bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah. Sedangkan nama orisinil Mudrikah yaitu ‘Amr bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan bin Udda. Terkadang dilafalkan Udada bin Muqawwim bin Nahur bin Tayrah bin Ya’ruba bin Yasyjuba bin Nabat bin Ismail bin Ibrahim. Diatasnya Khalil Al Rahman bin Tarih
Dia dikenal dengan Azar. Azar bin Nahur bin Sarug bin Ra’u bin Falikh bin Aybar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Mattu Syalakh bin Akhnunkh. (kita mengenalnya) Nabi Idris dari bani Adam pertama yang dianugerahi kenabian dan baca tulis. Idris bin Yard bin Malayil bin Qainan bin Yanisy bin Syits bin Adam ‘alaihis salam. ”
Sejauh ini sirah nabawiyah dari Imam Ibnu Hisyam diatas lah yang paling lengkap nasabnya hingga ke Nabi Adam ‘alaihis salam. Dari penuturan nasab Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas sanggup diketahui bahwa dia mempunyai nasab yang luar biasa suci.
Orang-orang mulia dari generasi masing-masing memenuhi nasab dari baginda Rasulullah. Tidak ada satupun dari mereka yang mempunyai sikap tercela. Beberapa nama rasul yang diagungkan oleh agama tauhid lainnya memang tidak ada dalam nasab Nabi Muhammad SAW. Hal itu juga yang menjadikan mereka ingkar.
Mereka tidak terima jikalau Nabi terakhir yang mereka tunggu-tunggu hanyalah keturunan budak (Nabi Ismail). Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Ismail merupakan anak Ibrahim yang lahir dari istri keduanya, yaitu Siti Hajar yang juga merupkan budak dari istri pertamanya Siti Sarah.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com