Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menjinakan Burung Yang Giras Hasil Tangkapan Hutan Dan Gres Beli

Konten [Tampil]

Menjinakan burung merupakan hal yang cukup menjadi perbincangan dari kalangan kicuamania atau pecinta burung, alasannya yaitu ada yang bisa melakukannya dengan gampang dan ada juga yang mengalami kesulitan saat menjinakannya.


Perlu untuk di ketahui, setiap burung mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, salah satunya yaitu di mana burung mempunyai akomodasi untuk di jinakan ada jenis burung yang sulit untuk mengikuti keadaan dengan lingkugan baru. Kaprikornus , untuk cepat dan lambatnya dalam menjinakan burung, tergantung dari jenis burung itu sendiri.


Jinak pada burung, terutama burung kicauan, menjadi suatu hal yang harus dimiliki, saat burung tersebut ingin di rawat untuk membuatnya bisa untuk berkicau dengan baik, ibarat juga burung hias yang tidak ketakutan saat di dekati oleh pemiliknya dan cenderung menabrak-nabrak kandang.


Karena , saat burung masih giras atau masih ketakutan, terutama terhadap pemiliknya, sulit sekali untuk mengerahkannya untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya, ibarat yang di inginkan oleh pemilik burung itu sendiri.


Bukan burung hasil tangkapan dari alam liar saja yang belum jinak, akan tetapi burung hasil beli di penangkaran saja, masih banyak di temukan belum benar-benar jinak, alasannya yaitu kurangnya perawatan dan perhatian yang di berikan oleh pemiliknya.


Apapun burung yang di pelihara, entah itu yang di beli di kios burung atau hasil tangkapan hutan, maka biasanya saat di pelihara di sangkar atau kandang, saat sangkar tersebut di dekati oleh insan atau di dekati oleh hal lainnya, yang belum liat sebelumnya oleh burung, bisa membuatnya menjadi tidak nyaman karenanya.


Bentuk ketidaknyamanannya tersebut di ekpresikan oleh burung yang menjadi bergairah di sangkar yang cenderung menabrak-nabrak sangkar dan bahkan bulunya menjadi rusak hingga bisa menciptakan beberapa organ tubuhnya menjadi berdarah.



Cara Menjinakan Burung Yang Giras


Dalam proses penjinakanpun saat burung masih gres dalam mengikuti keadaan dengan contoh perawatan pemiliknya , biar membuatnya menjadi jinak, terkadang kebiasaan yang membuatnya menabrak-nabrak sangkar hingga melukai dirinya sendiri akan masih tetap dilakukan, alasannya yaitu hal tersebut merupakan hal ilmiah yang akan terjadi dan tidak bisa secara eksklusif membuatnya menjadi jinak.


Mungkin sebagian dari pembaca akan merasa kasian saat merubah contoh perawatan untuk menjinakannya, dan tidak melaksanakan perawatannya kembali. Padahal , burung yang masih giras tersebut hanya akan berlangsung beberapa ahad saja, saat burung sudah jinak, toh, bulu yang rusak akan tumbuh dan lukanya akan sembuh kembali, dari pada burung di biarkan terlalu usang giras saat di pelihara, justru akan membuatnya tersiksa, alasannya yaitu saat di pindah kandangkan saja, burung nabrak-nabrak sangkarnya dalam waktu yang lama.


Lihat Juga : 


Cara Menjinakan Burung Murai Batu


Cara Menjinakan Lovebird


Cara Menjinakan Burung Kacer




  1. Tempat Yang Cocok




Ketika burung hasil tangkapan dari alam liar tentunya burung tidak terbiasa dengan kehadiran insan dari lingkungan daerah diamnya. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan menyimpan burung di daerah yang ramai dan menggantangnya dengan tinggi, biar tidak terlalu ketakutan.


Setelah beberapa ahad atau di ahad kedua, gantangan burung di turunkan hingga lebih rendah sebelumnya, begitu juga di ahad berikutnya.


Mungkin burung yang belum jinak tersebut untuk ahad pertama hingga ahad kedua, masih nabrak-nabrak sangkar hingga bulunya menjadi rusak hingga membuatnya menjadi berdarah. Namun , lambat laun burung akan terbiasa dengan kehadiran insan dan yang lainnya sehingga tidak mengalami ketakutan dan cenderung akan santai saja .


Selama burung menabrak-nambrak sangkarnya, maka biarkan saja dan perhatikan setiap harinya, toh, kalau burung sudah kehabisan tenaga dan capek, maka burung akan banyak berdiam diri sehabis itu. Dan saat sudah jinak, maka burung yang rusak tersebut akan tumbuh kembali, begitu juga dengan luka yang di alaminya tersebut.




  1. Teknik Memandikan




Bukan hanya burung yang sudah jinak saja yang perlu di mandikan, akan tetapi burung yang belum jinak juga perlu untuk di mandikan, dan terlebih memandikan burung mempunyai momen penting bagi pemilik dan bagi burung itu sendiri dalam membangun kenyamanan untuk burung.


Dalam memandikan burung yang belum jinak, bisa memakai keramba dan biarkan hingga beberapa lama, namun kalau burung masih belum mandi sendiri di keramba, maka pemiliknya bisa memandikannya dengan memakai semprotan hingga berair kuyup.


Dalam memandikannyapun sebaiknya di lakukan dengan cara menciptakan bulu burung menjadi berair kuyup, alasannya yaitu dengan menciptakan bulunya menjadi berair kuyup, maka akan menciptakan burung menjadi cepat lapar, alasannya yaitu badan burung memperabukan kalori dan karbohidrat lebih banyak untuk menghangatkan tubuhnya.


Ketika burung sudah menjadi lapar, maka bisa dengan memakai proteksi pakan, ibarat yang di bahas pada point ke 3 untuk membuatnya jinak.


Selain itu , saat burung menjadi kedinginan dan menciptakan tubuhnya menggigil dan si pemilik burung menyimpannya di daerah yang ramai, akan membuatnya banyak berdiam diri dan merasa itu bukan bahaya bagi burung, meskipun burung tersebut masih belum jinak.


Berbeda hal saat burung giras dalam keadaan tidak di mandikan, dan menggantangmnya di daerah ramai, akan membuatnya menjadi meloncat-loncat alasannya yaitu ketakutan.


Dengan hal ini tentunya sangat baik dilakukan untuk membangun proses pembelajaran bagi burung, saat burung di dekati oleh manusia, tanpa membuatnya meloncat-loncat di kandang, alasannya yaitu insan bukanlah bahaya baginnya.




  1. Teknik Pemberian Pakan




Teknik proteksi pakan yang sempurna untuk menciptakan burung menjadi jinak, ibarat pada malam hari dengan mengkosongkan pakan yang berada di dalam kandang, sehingga membuatnya menjadi lapar.


Ketika pada pagi hari, berikan pakan berupa jangkrik yang di sodorkan memakai lidi kedalam sangkar burung, kalau burung masih belum mau memakannya, maka lakukan hal yang sama sehabis  5 hingga 10 menit . kalau burung masih belum mau mengkonsumsi masakan yang di sodorkan tersebut hingga jam 10.00 siang, maka simpan 1 pakan jangkrik tersebut di kandang, dan biarkan burung mengkonsumsinya sendiri.


Setelah beberapa menit, burung sudah memakan jangkrik satu ekor, maka goda kembali dengan menyodorkan pakan memakai lidi tersebut, kalau sudah mau memakannya, berikan pakan tersebut, hingga burung sedikit kenyang dan memasukan pakan dari kroto.


Untuk pakan bisa di sesuaikan saja dengan jenis burungnya, alasannya yaitu tidak semua jenis burung menyukai pakan dari serangga, ibarat jenis burung pemakan biji-bijian.


Dengan membuatnya lapar terlebih dahulu dan si pemilik burung menyodorkan masakan memakai lidi yaitu guna untuk menciptakan burung menjadi ketergantungan pada manusia, dimana saat burung merasa lapar, dan insan menyodorkan pakan kesukaannya, maka mau tidak mau burung harus memberanikan diri untuk mendekati insan dan  mau mengkonsumsi masakan yang berikan memakai tangan pemiliknya dan lambat laun , burung menjadi jinak dan tidak ketakutan pada manusia.



Sumber https://kicaumania.net