Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 4 Pola Paragraf Ineratif Dan Adonan Dalam Bahasa Indonesia

Konten [Tampil]

Paragraf ineratif dan paragraf campuran merupakan dua diantara jenis-jenis paragraf menurut posisi kalimatnya, selain paragraf induktif dan juga paragraf deduktif. Paragraf ineratif sendiri yaitu sebuah paragraf yang posisi kalimat utamanya berada di tengah kalimat. Sementara itu, paragraf gabungan sendiri merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya terletak di awal dan di tamat paragraf.


Untuk lebih memahami dua jenis paargraf tersebut, berikut ini terdapat beberapa pola dari paragraf ineratif dan gabungan yang tertera sebagaimana yang ada di bawah ini!


A. Contoh Paragraf Ineratif


Contoh 1:


Rajin berolahraga memanglah baik. Namun, bila terlalu sering, badan justru akan rentan terhadpa penyakit. Untuk itulah, kita jangan berolahraga terlalu sering, sebab akan menimbulkan hal yang negatif bagi tubuh. Adapun supaya badan tidak jadi sakit tanggapan berolahraga, kita mesti memperlihatkan waktu istirahat di sela-sela aktivitas olahraga kita. Atau, bisa juga dengan mengurangi intensitas olahraga kita, yang mulanya dilakukan setiap menit dan setiap jam, menjadi setiap beberapa hari sekali.


Kalimat yang dimiringkan pada pola di atas merupakan kalimat utama bagi pola paragraf ineratif tersebut. Kalimat utama tersebut merupakan pokok pikiran bagi pola paragraf ineratif di atas.


Contoh 2:


Tidak sarapan di pagi hari akan menciptakan badan menjadi gampang lelah. Untuk itulah, sarapan di waktu pagi wajiblah untuk dilakukan. Adapun makanan yang dianjuran untuk hidangan sarapan yaitu makanan yang mengandung gizi yang cukup tinggi dan juga cukup mengenyangkan.


Kalimat yang dimiringkan pada pola di atas merupakan kalimat utama bagi pola paragraf ineratif tersebut. Kalimat tersebut merupakan pokok pikiran bagi pola paragraf ineratif di atas.


B. Contoh Paragraf Campuran


Contoh 1:


Tidak sarapan di pagi hari sanggup mengakibatkan sejumlah imbas buruk. Adapun imbas tersebut yaitu badan gampang lemas, perut gampang lapar, dan kurangnya daya konsentrasi.Dampak-dampak tersebut terjadi sebab badan kehilangan nutrisi-nutrisi penunjang yang bisa kita berikan melalui asupan makanan di kala sarapan. Untuk itulah, sarapan di pagi hari patut dilakukan biar badan menerima sejumlah asupan gizi yang diperlukan serta sanggup menghindarkan badan dari sejumlah imbas buruk.


Dua kalimat yang dimiringkan pada pola di atas yaitu kalimat utama pada paragraf gabungan tersebut. Kalimat utama pertama yang ada di awal paragraf berfungsi sebagai pembuka dan pokok pikiran paragraf tersebut, sedangkan paragraf yang ada pada kalimat terakhir yaitu kesimpulan pola paragraf tersebut.


Contoh 2:


Melakukan olahraga di luar batas kemampuan badan justru akan menimbulkan penyakit bagi tubuh. Adapun penyakit-penyakit tersebut antara lain kelelahan, nyeri otot, cedera, dehidrasi, sampai patahnya sejumlah anggota tubuh. Untuk itulah, lebih baik kita melaksanakan olahraga yag sesuai dengan kemampuan fisik kita ketimbang harus memaksakan diri melaksanakan olahraga yang justru merugikan badan kita sendiri


Dua kalimat di awal dan tamat paragraf yang diketik miring yaitu kalimat utama yang ada pada pola paragraf gabungan tersebut.


Demikianlah beberapa pola paragraf ineratif dan gabungan dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa acuan yang membahas dua jenis paragraf tersebut, pembaca bisa membuka artikel paragraf induktif, deduktif, ineratif, dan campuran; serta artikel perbedaan paragraf gabungan dan ineratif. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai paragraf ineratif dan gabungan khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih banyak.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com