√ Besok Gerhana Matahari Total Akan Terjadi, Begini Cara Melihatnya
Teknologi.id – Gerhana matahari total akan terjadi besok, 2 Juli 2019. Fenomena ini terjadi ketika posisi matahari, bulan, bumi berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya matahari tertutup sepenuhnya oleh bayangan bulan.
Fenomena alam gerhana matahari total ini menimbulkan bumi benar-benar gelap gulita dalam sesaat alasannya yaitu cahaya matahari tertutup seluruhnya oleh bayangan bulan.
Gerhana matahari total dilaporkan akan muncul di langit Samudera Pasifik, Chili, dan Argentina. Sayangnya, negara lain termasuk Indonesia belum berkesempatan melihatnya secara langsung.
Baca juga: Planet Jupiter Diperkirakan Masih Bisa Terlihat Hingga Juli, Begini Caranya
Namun tidak perlu sedih, alasannya yaitu kemunculan gerhana matahari total ini akan ditayangkan secara live. Dikutip dari laman CNET, Senin (1/7/2019), Exploratorium Museum San Fransisco akan mengadakan live streaming langsung dari National Science Foundation’s Cerro Tololo Observatory di Chili.
Live streaming akan dimulai pukul 12.23 pm waktu Pasifik, atau sekitar pukul 02.23 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan paparan isu dari hebat dan ilmuwan NASA pada pukul 1 pm waktu pasifik atau 03.00 WIB. Kamu dapat mengakses link ini.
Selain itu, observatorium lainnya juga akan menayangkan fenomena alam ini. The European Southern Observatory (ESO) juga akan melakukan live streaming di La Silla Observatory, erat gurun Atacama di Chili.
Live streaming akan dimulai pukul 12.15 waktu pasifik atau pukul 02.15 WIB. Untuk melihatnya, kau dapat cek di link ini.
Baca juga: Kenapa Susah Menyadarkan Penganut Kepercayaan Bumi Datar?
Menurut ESO, gerhana matahari total hanya muncul di satu lokasi spesifik setiap 360 tahun sekali. Jadi, fenomena ini adalah salah satu hal yang harus disyukuri.
Dengan adanya teknologi seperti live streaming, kini masyarakat dunia tidak perlu menunggu gerhana matahari total bertandang ke lokasi mereka.
Fenomena Gerhana Matahari Berikutnya
Dilansir dari Antara, Senin (1/7/2019), Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menuturkan gerhana matahari berikutnya pada 26 Desember 2019 teramati di sebagian Afrika, Asia, dan sebagian Australia.
Gerhana matahari ini dimulai dari Afrika, Arab, dan Asia Barat, dengan puncaknya di Asia Tenggara dan China, serta berakhir di Pasifik Barat. Jalur gerhana matahari cincin dimulai dari Arab Saudi di pagi hari, lalu India, Indonesia, Singapura, dan Serawak di Malaysia.
Pada 26 Desember 2019, Indonesia akan mengalami gerhana matahari cincin, yang tepatnya akan melewati Sinabang, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Siak, Pedang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Kalimantan Timur bab utara, dan Kalimantan Utara bab selatan.
(dwk)
Sumber https://teknologi.id