√ Pengertian Validitas Dan Reliabilitas Berdasarkan Para Ahli, Jenis, Prinsip, Cara Menghitungnya
Pengertian Validitas dan Reliabilitas Menurut Para Ahli, Jenis, Prinsip, Cara Menghitungnya – Pada ulasan kali ini kami akan menjelaskan perihal Validitas dan Reliabilitas. Yang meliputi pengertian dari para ahli, jenis, prinsip validitas dan cara menghitungnya yang akan dibahas dengan lengkap dan gampang dipahami.
Daftar Isi
- 1 Pengertian Validitas dan Reliabilitas Menurut Para Ahli, Jenis, Prinsip, Cara Menghitungnya
- 1.1 Pengertian Validitas
- 1.2 Pengeritan Validitas Menurut Para Ahli
- 1.2.1 1. Sudjana (2004:12)
- 1.2.2 2. Suryabrata (2000:41)
- 1.2.3 3. Azwar (1987:173)
- 1.2.4 4. Arikunto (1999:65)
- 1.2.5 5. Kusaeri (2012:75)
- 1.2.6 6. Nursalam (2003)
- 1.2.7 7. Neuman (2007)
- 1.2.8 8. Anastasia dan Urbina (1998)
- 1.2.9 9. Gronlund dan Linn (1990)
- 1.2.10 10. Sukadji (2000)
- 1.2.11 11. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
- 1.3 Jenis-jenis Validitas
- 1.4 Prinsip Validitas
- 1.5 Cara Menghitung Validitas
- 1.6 Pengertian Reliabilitas Menurut Para Ahli
Pengertian Validitas dan Reliabilitas Menurut Para Ahli, Jenis, Prinsip, Cara Menghitungnya
Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.
Pengertian Validitas
Validitas merupakan suatu standar atau dasar ukuran yang memperlihatkan ketetapan (appropriateness), kemanfaatan (userfulness) dan kesahihan yang mengarah pada ketepatan interpretasi suatu mekanisme penilaian sesuai dengan tujuan pengukurannya.
Pengeritan Validitas Menurut Para Ahli
Dibawah ini adalaah definisi dari validitas berdasarkan ahlinya.
1. Sudjana (2004:12)
Pengertian validitas berdasarkan Sudjana yaitu ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harus dinilai.
2. Suryabrata (2000:41)
Pengertian validitas berdasarkan Suryabrata yaitu derajat fungsi pengukuran suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur atap yang hendak diukur.
3. Azwar (1987:173)
Pengertian validitas berdasarkan Azwar yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menajalankan fungsi ukur secara sempurna atau memperlihatkan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
4. Arikunto (1999:65)
Pengertian validitas berdasarkan Arikunto yaitu suatu ukuran yang memperlihatkan tingkat kesalihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes mempunyai validitas yang tinggi kalau alhasil sesuai denga kriteria, dalam arti mempunyai kesejajaran antara tes dan kriteria.
5. Kusaeri (2012:75)
Pengertian validitas berdasarkan Kusaeri yaitu ketepatan (appropriateness), kebermaknaan (meaningfull) dan kemanfaatan (usefulness) dari sebuah kesimpulan yang didapatkan dari interpretasi skor tes.
6. Nursalam (2003)
Pengertian validitas berdasarkan Nursalam yaitu suatu ukuran yang memperlihatkan tingkat kevalidan atau keshalihan suatu instrumen.
7. Neuman (2007)
Pengertian validitas berdasarkan Neuman yaitu memperlihatkan keadaan yang bahwasanya dan mengacu pada kesesuaian antara konstruk, atau cara seorang peneliti mengkonseptualissasikan inspirasi dalam definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik inspirasi perihal realitas “sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah sederhana, validitas membahas pertanyaan mengenai seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti gunakan untuk memahaminya.
8. Anastasia dan Urbina (1998)
Pengertian validitas berdasarkan Anastasia dan Urbina yaitu mengenai apa dan seberapa baik suatu alat tes sanggup mengukur, sedangkan reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama saat diuji berulang kali dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda.
9. Gronlund dan Linn (1990)
Pengertian validitas berdasarkan Gronlund dan Linn yaitu ketepatan interpretasi yang dibentuk dari hasil pengukuran atau evaluasi.
10. Sukadji (2000)
Pengertian validitas berdasarkan Sukadji adlaah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.
11. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian validitas berdasarkan KBBI yaitu sifat benar berdasarkan materi bukti yang ada, budi berpikir atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan
Jenis-jenis Validitas
Jenis atau macam macam validitas yaitu sebagai berikut:
Validitas Isi
Validitas isi (Content Validity) menjabarkan sejauh mana pertanyaan, kiprah atau butir dalam suatu tes atau instrumen sanggup mewakili secara keseluruhan dan proposional sikap sampel yang dikenai tes. Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur yang meliputi substansi elemen yang ingin diukur. Validitas isi digunakan untuk mengukur kemampuan belajar, hasil berguru atau prestasi belajar.
Validitas Konstruk
Validitas konstruk atau Construct Validity merupakan validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir tes sanggup mengukur apa yang benar-benar hendak diukur yang sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk bekerjasama dengan kejadian dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya sanggup diamati dan diukur.
Validitas konstruk sanggup digunakan dalam mengukur sikap, minat konsep diri, fokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi dan lainnya, ataupun yang sifatnya performa maksimum ibarat instrumen untuk mengukur talenta (tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lainnya.
Validitas Kriteria
Validitas kriteria atau validitas empiris (Criterion-Related Validity) ditentukan oleh kriteria, baik kriteria internal ataupun kriteria eksternal. Validitas kriteria didapatkan melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti.
Validitas kriteria yaitu ukuran validitas yang penentuannya dengan cara membandingkan skor tes dengan kinerja tertentu pada ukuran luar atau yang lain. Contoh pemakaian validitas kriteria yaitu tes intelejensi yang berkorelasi dengan rata-rata nilai akademis. Dengan asumsi, kalau intelejensi seseorang tinggi, maka yang akan terjadi beliau mendapat nilai akademis yang bagus.
Validitas Muka
Validitas muka (Face Validity) merupakan tipe validitas yang paling rendah signifikasinya alasannya hanya berdasarkan pada penilaian sepintas perihal isi alat ukur. Apabila isi alat ukur sudah terlihat sesuai degan apa yang ingin diukur, maka sanggup dikatakan validitas muka sudah terpenuhi. Validitas muka disebut juga dengan validitas rendah dari validitas isi.
Prinsip Validitas
Ada beberapa prinsip saat melaksanakan uji validitas, yaitu antara lain:
- Interpretasi yang diberikan pada asesmen hanya valid terhadap derajat yang diarahkan ke suatu bukti yang mendukung kecocokan dan kebenarannya.
- Penggunaan yang bisa dibentuk dari hasil asesment hanya valid terhadap dejarat yang arahnya ke suatu bukti yang mendorong kecocokan dan kebenarannya.
- Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanga valid saat nilai (values) yang didapatkan sesuai
- Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid saat konsekuensi (consequences) dari interpretasi dan kegunaan ini konsisten dengan nilai kecocokan.
Cara Menghitung Validitas
Dalam menguji validitas tiap butir soal, maka skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor tiap butir soal dinyatakan dengan skor X dan skor total dinyatakan dengan skor Y. Dengan diperolehnya indeks validitas tiap butir soal, sanggup diketahui butir soal mana yang memenuhi syarat bisa dilihat dari indeks validitasnya.
Untuk memilih koefisien hubungan antara skor hasil tes yang akan diuji validitasnya dengan hasil tes yang terstandar yang dimiliki orang yang sama sanggup menggunakan rumus hubungan produk momen. Rumus Korelasi produk momen
Hitung koefisien validitas instrumen yang diuji (r-hitung), yang mempunyai nilai sama dengan hubungan hasil langkah sebelumnya dikali dengan koefisien validitas instrumen terstandar.
Lalu bandingkan nilai koefiesien validitas dengan nilai koefisien Pearson atau tabel Pearson (r-tabel) pada taraf signifikannya a (umumnya dipilih 0,05) dan n= banyaknya data yang sesuai.
Kriterianya sebagai berikut: Instrumen valid, kalau r-hitung = r-tabel dan Instrumen tidak valid kalau r-hitung < r-tabel. Tentukan kategori validitas instrumen yang acuannya pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford:
- 0,80 < rxy 1,00 validitas sangat baik (sangat tinggi)
- 0,60 < ryx 0,80 validitas baik (tinggi)
- 0,40 < rxy 0,60 validitas cukup (sedang)
- 0,20 < rxy 0,40 validitas kurang (rendah)
- 0,00 < rxy 0,20 validitas buruk (sangat rendah)
- rxy 0,00 tidak valid
Pengertian Reliabilitas Menurut Para Ahli
Reliabilitas yaitu suatu konsistensi sebuah tes dalam mengukur atau mengamati sesuatu yang menjadi objek ukur.
1. Sugiono (2005)
Pengertian reliabilitas berdasarkan Sugiono adlah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang mempunyai konsistensi kalau pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes, merupakan tingkat konsistensi suatu tes, yaitu sejauh mana tes sanggup mengemban amanah untuk menghasilkan skor yang konsisten, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang berbeda.
2. Nursalam (2003)
Pengertian reliabilitas berdasarkan Nursalam yaitu kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan kalau fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berulang kali dalam waktu yang berlainan.
3. Sukadji (2000)
Pengertian reliabilitas suatu tes berdasarkan Sukadji yaitu sebarapa besar derajat tes mengukur secara konsisen sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasana koefiesien.
4. Gronlund dan Linn (1990)
Pengertian reliabilitas berdasarkan Gronlund dan Linn yaitu ketepatan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran.
5. Sugiono (2005) dalam Suharto (2009)
Pengertian reliabilitas berdasarkan Sugiono yaitu serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang mempunyai konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.
6. Anastasia dan Susana (1997)
Pengertian reliabilitas berdasarkan Anastasia dan Susana yaitu sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama saat mereka diuji dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda
7. Suryabrata (2004)
Pengertian reliabilitas berdasarkan Suryabrata yaitu sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut sanggup dipercaya.
Demikianlah telah dijelaskan perihal Pengertian Validitas dan Reliabilitas Menurut Para Ahli, Jenis, Prinsip, Cara Menghitungnya. Semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel kali lainnya.
Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id