√ Pengertian Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif, Contoh, Manfaat Dampaknya
Pengertian Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif, Contoh, Manfaat & Dampaknya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif. Yang mencakup pengertian narkotika, psikotropika, zat adiktif, contoh, manfaat dan dampak penggunaan dengan pembahasan lengkap dan gampang dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.
Pengertian Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif, Contoh, Manfaat & Dampaknya
Mari kita bahas mulai dari pengertian narkotika terlebih dahulu.
Pengertian Narkotika
Menurut UU No.22 Tahun 1997, Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari flora atau bukan flora baik sintetis ataupun semi sintetis yang sanggup mengakibatkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan sanggup menimbulkan ketergantungan.
Istilah Narkoba atau narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain istilah narkoba istilah lain yang diperkenankan khususnya oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu Napza yaitu akronim dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Dari beberapa istilah diatas mengacu pada kelompok senyawa yang sering mempunyai risiko kecanduan untuk penggunanya. Di tahun 2015 ada 35 jenis narkoba yang dikonsumsi oleh pengguna narkoba di Negara Indonesia dari yang paling murah hingga yang paling mahal menyerupai LSD. Di dunia ada sekitar 354 jenis dari Narkoba.
Narkotika dibagi menjadi tiga golongan, antara lain:
- Narkotika Golongan I: Adalah narkotika yang paling berbahaya. Karena daya adiktifnya paling tinggi. Golongan ini digunakan unutk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contohnya yakni Heroin, ganja, kokain, morfin, dan opium.
- Narkotika Golongan II: Adalah narkotika yang mempunyai daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah: Benzetidin, petidin dan betametadol
- Narkotika Golongan III: Adalah narkotika yang mempunyai daya adiktif yang ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya yakni kodein dan turunannya.
Pengertian Psikotropika
Psikotropika yakni zat atau obat, alamiah ataupun sintetis bukan narkotika yang mempunyai kegunaan psikoaktif dengan dampak selektif pada susunan sarat sentra yang mengakibatkan perubahan khas pada acara mental dan perilaku.
Psikotropika sanggup digolongkan menjadi empat golongan, antara lain:
- Psikotropika Golongan I: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif yang paling kuat, belum diketahui manfaat untuk mengobati dan sedang diteliti manfaatnya. Contohnya: LSD, MDMA, STP, dan Ekstasi.
- Psikotropika Golongan II: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif berpengaruh dan juga berguna untuk pengobatan serta penelitian. Contohnya adalah: Metamfetamin, amfetamin, dan mekualon.
- Psikotropika Golongan III: Merupakan psikotropika dengan daya adiktif sedang dan juga bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah: Lumiball, Fleenitrazepam, dan buprenorsina
- Psikotropika Golongan IV: Merupakan psikotropika yang mempunyai daya adiktif ringan dan juga bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah: Nitrazepam (BK, modadon, dumolid) dan diazepam.
Pengertian Bahan Adiktif
Bahan Adiktif yakni zat atau materi lain bukan narkotika dan psikotropika yang mempunyai dampak terhadap kerja otak dan sanggup menimbulkan ketergantungan, seperti:
- Rokok
- Kelompok alkohol dan minuman lain yang ada kandungan enthyl etanol, inhalen atau sniffing (bahan pelarut) dalam bentuk zat organik (karbon) yang menimbulkan eek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anastesik apabila aromanya dihisap akan memabukkan dan menimbulkan ketagihan
- Thinner dan zat lainnya, penghapus cair menyerupai lem kayu, dan aseton, cat, bensin yang apabila dihirup akan menciptakan mabuk (Alifia, 2008).
Manfaat Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktifk Dalam Bidang Kesehatan/Kedokteran
Adapun manfaat dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya dalam bidang kesehatan atau kedokteran yakni sebagai berikut:
Adapun macam-macam narkotika yang bermanfaat dalam bidang kesehatan atau kedokteran antara lain:
- Morfin: Adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin mempunyai rasa pahit, bentuknya menyerupai tepung halus dengan warna putih atau cairan berwarna putih. Morfin, utamanya digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak sanggup diobati dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka takaran yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika sanggup menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
- Methadone: Saat ini Methadone sering digunakan seseorang dalam mengobati ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik narkotika) sudah dibentuk untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia untuk penderita rasa nyeri.
- Heroin: Adalah obat bius yang sangat gampang menjadikan seseorang kecanduan lantaran efeknya yang sangat kuat. Obat ini sanggup ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, serta dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih berpengaruh daripada morfin dan sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga disebut dengan putaw.
- Kodein: Adalah analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari morfin. Untuk itu, kodein tidak digunakan sebagai analgesik, tetapi sebagai anti batuk yang kuat.
- Kokain: Digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnya untuk pembedahan mata, hidung, dan tenggorokan.
- Meperidin: Disebut juga dengan petidin, demerol, atau dolantin digunakan sebagai analgesia. Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja meperidin lebih rendah dari morfin.
Macam-macam zat adiktif lainnya yang bermanfaat di bidang kesehatan atau kedokteran, antara lain:
- Alkohol: Dapat membunuh bakteri penyakit, sehingga sering digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses sterilisasi.
- Nikotin: Pada takaran tertentu nikotin yang ada pada rokok sanggup digunakan sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini lantaran nikoting sanggup merangsang sensor peserta rangsangan di otak.
Dampak Positif Penggunaan Narkoba
Berdasarkan para jago kesehatan, narkoba yakni senyawa-senyawa psikotropika yang sering digunakan untuk membius pasien ketik akan dioperasi atau obat-obat untuk penyakit tertentu.
Ganja
Tumbuhan gana telah dikenal insan semenjak zaman dahulu dan digunakan sebagai materi pembuat kantung lantaran serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhny dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan lantaran kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya yakni varietas yang ditanam harus mengandung materi narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat pada penanaman ganja, di Indonesia khususnya di wilayah Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Tanaman ini ditemukan hampir setiap negara yang beriklik tropis. Bahkan sebagian negara beriklim cuek pun telah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin
Morfin adalh alkaloid analgesik yang sangat berpengaruh dan merupakan biro aktif utama yang dijumpai pada opium. Morfin juga bekerja secara pribadi pada sistem saraf sentra untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang batuk, mengurangi rasa lapar, dan menciptakan konstipasi. Morfin memunculkan ketergantungan tinggi daripada zat-zat lainnya.
Kokain
Kokain merupakan senyawa sintesis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokain yakni alkaloid yang diperoleh dari tumbuhan Erythroxylon coca, yang asalnya dari negara Amerika Selatan, yang mana daun dari tumbuhan ini sering dikunyah oleh penduduk setempat untuk memperoleh “efek stimulan”.
Pada ketika ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan pada hidung, mata, dan tenggorokan, lantaran imbas vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin lantaran imbas adiktif.
Dampak Negatif Penggunaan Narkoba
Berikut beberapa dampak negatif dari pemakaian narkoba, antara lain:
Halusinogen
Efek dari narkoba sanggup mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu benda yang sesungguhnya tidak ada atau tidak faktual apabila dikonsumsi dalam sekian takaran tertentu. Misalnya kokain dan LSD.
Stimulan
Efek dari narkoba yang sanggup mengakibatkan kerja organ badan menyerupai jantung dan otak lebih cepat dari biasanya menjadikan orang yang mengonsumsinya lebih bertenaga dan juga cenderung menciptakan lebih bahagia dan bangga untuk sementara waktu.
Depresan
Efek dari narkoba yang sanggup menekan sistem syarat sentra dan mengurangi acara fungsional tubuh, sehingga penggunanya merasa damai bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya yakni Heroin atau putaw.
Demikianlah telah dijelaskan wacana Pengertian Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif, Contoh, Manfaat & Dampaknya semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id