√ Ciri-Ciri Awan Cumulonimbus Yang Berbahaya Bagi Pesawat Terbang
Konten [Tampil]
Nama cumulonimbus berasal dari adonan 2 kata bahasa latin, yaitu cumulus yang berarti kumpulan dan nimbus yang berarti hujan badai. Sesuai artinya, awan cumulonimbus menjadi ciri datangnya hujan angin ribut yang terkadang disertai guntur di sekitar area awan tersebut. Setelah dikenalnya ciri-ciri awan tersebut, masyarakat sanggup lebih berhati-hati ketika akan beraktivitas.
Pembentukan awan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu pengembangan, pematangan, dan penumpukan. Masing-masing tahap mempunyai karakteristik yang sanggup diperhatikan dari tabel berikut.
Tahapan | Proses |
---|---|
1. Pengembangan | Angin mendorong beberapa awan cumulus di suatu area dan mengumpulkannya. |
2. Pematangan | Jumlah awan yang terkumpul semakin banyak. Kumpulan awan cumulus menyatu dan membentuk awan yang lebih besar. |
3. Penumpukan | Kumpulan awan cumulus semakin usang semakin terdorong ke atas. Tekanan terkuat ada di tengah awan cumulonimbus. |
Adanya awan cumulonimbus tidak hanya ditakuti oleh orang yang tinggal di darat, tetapi juga menjadi salah satu ketakutan bagi pilot ketika menerbangkan pesawat. Alasan utamanya yaitu sanggup mengganggu pandangan dan dikhawatirkan sanggup merusak salah satu belahan mesin pesawat. Berikut ciri-ciri awan cumulonimbus yang berbahaya di dunia penerbangan.
1. Posisi Awan Bisa Tinggi
Penerbangan pesawat selalu berada jauh di atas kumpulan awan. Hal tersebut bertujuan menghindari adanya halangan yang mengganggu pemandangan pilot. Saat cuaca cerah, penerbangan sanggup berjalan dengan lancar. Namun, adanya awan cumulonimbus menciptakan pilot ekstra hati-hati.
Posisi awan cumulonimbus sanggup mencapai 39.000 kaki bahkan lebih. Posisi tersebut sanggup mencapai area penerbangan yang luas dan mengganggu jalur penerbangan.
2. Adanya Kilat dan Guntur di Dalamnya
Cumulonimbus tidak pernah lepas dari hujan badai. Sebelum hujan angin ribut turun, cumulonimbus akan menghasilkan kilat dan guntur secara intens selama 20 menit. Bagi pesawat yang sedang terbang, adanya awan cumulonimbus akan menghalangi mereka untuk landing.
Kilat dan guntur dikhawatirkan akan mengenai salah satu belahan pesawat terutama menyangkut sistem listrik. Dampaknya pesawat akan mengalami kerusakan dan kemungkinan terburuk sanggup terjadi kecelakaan yang menjadikan banyak korban.
3. Menghasilkan Hujan Bercurah Tinggi
Hujan yang disebabkan awan cumulonimbus biasanya tidak berlangsung lama, yaitu sekitar 20 menit atau kurang. Meskipun begitu, curah hujan yang dihasilkan cukup tinggi (lihat mengenai proses terjadinya hujan). Bayangkan apa yang akan terjadi bila sebuah pesawat berada di erat awan penghasil hujan tersebut?.
Butiran air hujan awan cumulonimbus sanggup mengakibatkan mesin pesawat rusak. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa awan cumulonimbus menjadi ketakutan tersendiri di dunia penerbangan. Selain itu, hujan akhir awan cumulonimbus sanggup menjadikan banjir bandang.
4. Mengakibatkan Terjadinya Badai
Badai akhir awan cumulonimbus sangat besar lengan berkuasa terhadap pesawat yang terbang di sekitar area tersebut. Badai tersebut sanggup menjadikan goncangan ahli di pesawat dan mengakibatkan turbulensi. Goncangan yang disebabkan awan cumulonimbus lebih kuat dibandingkan dengan goncangan biasa.
Adanya goncangan tersebut sanggup menciptakan barang di dalam pesawat terlempar dan melukai para penumpang. Selain itu, goncangan sanggup menciptakan instrumen tekanan dan mesin pesawat menjadi terganggu.
Keempat karakteristik dari awan cumulonimbus yang telah disebutkan di atas membuatnya sangat diperhitungkan dalam dunia penerbangan, serta menjadi alasan mengapa awan cumulonimbus sangat dihindari oleh pilot manapun di seluruh dunia. Sumber http://www.geologinesia.com