Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Catatan Hak Asasi Insan As Menunjukkan Kemunafikannya

Konten [Tampil]

Kebanyakan orang AS melihat diri mereka sebagai pembela hak asasi insan tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa AS bukan pengecualian untuk pelanggaran hak asasi manusia. Catatan Hak Asasi Manusia AS pada tahun 2018 yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok mengisi kekosongan yang mencolok ini.
Memburuknya catatan hak asasi insan AS 
Departemen Luar Negeri AS gres saja meluncurkan laporan negara 2018 wacana praktik-praktik HAM yang mengecam pelanggaran HAM di seluruh dunia tetapi dengan pengecualian sendiri.
2018 yakni tahun yang sangat jelek bagi HAM di AS dan kisahnya perlu diceritakan. Beberapa pelanggaran hak asasi insan berakar dalam pada sistem politik dan nilai-nilai sosial AS.
Ketimpangan dan kesenjangan keuangan antara si kaya dan si miskin semakin besar yang menciptakan AS menjadi yang terburuk dalam hal ketimpangan pendapatan di antara negara-negara Barat yang merupakan penolakan hak-hak orang-orang yang kurang beruntung.
Kejahatan kebencian membesarkan kepala mereka yang jelek mengungkap diskriminasi yang meningkat menurut ras, agama dan orientasi secual dan merusak hak-hak kelompok minoritas.
“Me Too Movement” menyoroti diskriminasi yang terus-menerus wacana gender dan pelecehan secual yang meluas, yang melukai hak-hak perempuan.
Pelanggaran hak asasi insan lainnya didorong oleh pemerintahan AS dikala ini.
Perang Presiden Trump di media telah membatasi kebebasan pers di AS.
Sikap kerasnya pada imigrasi dan kebijakan "pemisahan keluarga" yang populer memunculkan krisis kemanusiaan di perbatasan AS-Meksiko.
Kebanyakan orang AS melihat diri mereka sebagai pembela hak asasi insan tetapi banyak ya √ Catatan Hak Asasi Manusia AS Menunjukkan Kemunafikannya
Duta Besar AS Michael Kozak dari Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Tenaga Kerja menjawab pertanyaan di ruang rapat pers Departemen Luar Negeri 13 Maret 2019 di Washington. / Foto VCG
Retorikanya yang mencerai-beraikan mendorong populisme sayap kanan dan intoleransi agama, dan telah membawa gerakan supremasi kulit putih ke dalam politik arus utama.
Investigasi Mueller juga mengungkap skandal yang melibatkan presiden dan memberi kita citra wacana maraknya politik uang di AS.
Yang paling mencengangkan dari semuanya yakni penarikan AS dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang secara luas dipandang sebagai pelepasan tanggung jawabnya untuk melindungi hak asasi manusia.
Kemunafikan AS terpapar
Laporan ini memakai fakta dan angka untuk mengekspos kemunafikan AS alasannya yakni selektif dalam isu-isu hak asasi insan untuk laba terbaiknya.
• Pertama-tama, 
AS percaya pada eksistensialisme AS. Memproklamirkan diri sebagai "Kota di Atas Bukit," AS melihat dirinya sendiri dengan "takdir yang nyata." Tetapi tidak luar biasa contohnya bahwa AS bukanlah daerah yang kondusif untuk kebebasan digital atau privasi dikarenakan telah menjadi praktik umum oleh petugas intelijennya untuk mencari melalui email, panggilan, dan dialog orang AS biasa tanpa mendapat surat perintah. AS juga dipakai untuk mendikte nilai-nilainya sendiri kepada orang lain. Beberapa niat baik tetapi yang lain lebih jahat di alam. Karena masyarakat mana pun mempunyai hak yang sah untuk mempraktikkan sistem nilainya sendiri maka ofensif dan merugikan diri sendiri untuk memaksakan nilai-nilai Barat pada orang lain.
• Kedua, 
AS memakai hak asasi insan sebagai dasar atau alasan untuk ikut campur dalam urusan internal negara lain. Dengan menyebut dan mempermalukan orang lain atas nama membela hak asasi manusia, AS sanggup membenarkan hukuman sepihak atau bahkan serangan militer terhadap negara yang berdaulat. Dengan memperlihatkan tekanan tabiat pada komunitas internasional, AS sanggup menggalang koalisi melawan target.
• Ketiga, 
AS sedang mempraktikkan standar ganda wacana isu-isu hak asasi manusia. Itu tidak akan mengampuni upaya untuk mengarang atau memperbesar pelanggaran hak asasi insan dari para tentangan dan musuhnya. Ini akan dengan sengaja mengecilkan pelanggaran hak asasi insan terhadap sekutu dan mitranya. Bahkan mengobarkan perang terhadap negara lain atas nama hak asasi insan yang hanya membawa tragedi hak asasi insan yang lebih besar. Sebagai pola bahwa serangan udara pimpinan AS di Suriah dan Yaman telah mengakibatkan sejumlah besar selesai hidup warga sipil yang telah diperhalus sebagai kerusakan agunan.
Kebanyakan orang AS melihat diri mereka sebagai pembela hak asasi insan tetapi banyak ya √ Catatan Hak Asasi Manusia AS Menunjukkan Kemunafikannya
Anak-anak berdiri di bersahabat tembok gres di perbatasan AS-Meksiko dalam gambar ini yang diambil dari lingkungan Anapra di Ciudad Juarez, Meksiko 3 Mei 2018. / VCG Foto
Upaya yang layak tetapi kompleks
Laporan ini juga berusaha mengingatkan masyarakat internasional bahwa hak asasi insan yakni upaya yang berharga tetapi kompleks.
• Pertama-tama, 
Ada ketegangan antara universalisme dan partikularisme. Hak asasi insan yakni nilai universal yang kami jagokan sebagai manusia. Tetapi tidak ada cara universal untuk memprioritaskan aneka macam hak asasi manusia. Makanan satu orang yakni racun orang lain. Beberapa masyarakat mungkin memprioritaskan hak-hak individu sementara yang lain mungkin memprioritaskan hak-hak kolektif dan beberapa menghargai kehidupan sementara yang lain menghargai kebebasan.
• Kedua, 
Ada trade-off antara absolutisme dan relativisme. Tidak ada yang namanya hak absolut. Terkadang butuh pilihan yang menyakitkan dan pertukaran. Tidak bermoral untuk mengamankan hak seorang laki-laki dengan mengorbankan hak orang lain. Perdebatan yang berkepanjangan wacana Amandemen Kedua Konstitusi AS yakni satu contohnya alasannya yakni hak untuk membawa senjata tak terhindarkan merusak hak atas keamanan.
• Ketiga, 
Perlu ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Makhluk sosial mempunyai hak dan kewajiban. Jika semua orang hanya meminta hak, masyarakat secara keseluruhan menderita. Misalnya pendekatan laissez-faire AS untuk kebebasan berbicara katakanlah antisemitisme, hanya memancing diskriminasi dan kebencian. Praktik internasionalisme liberal AS di rumah dan di seluruh dunia menyangkal orang-orang dan negara-negara yang kurang beruntung hak pembangunan dan pengejaran kebahagiaan.
Mengingat kesulitan yang menempel di atas, masih ada jalan panjang sebelum komunitas internasional benar-benar memenuhi akad yang tinggi. 

Sumber http://teknosentrik.com