Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 3 Pola Puisi Gres Quatrain Dan Quint Dalam Bahasa Indonesia

Konten [Tampil]

Sebelumnya, kita sudah melihat beberapa contoh puisi gres distikon dan terzina. Kali ini, kita juga akan meilhat dan mengetahui menyerupai apa teladan puisi gres lainnya, di mana jenis puisi yang akan ditampilkan misalnya tersebut yaitu quatrain dan juga quint. Quatrain merupakan puisi gres yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Sementara itu, quint merupakan puisi gres yang satu baitnya terdiri atas lima jenis.


Adapun beberapa teladan dari kedua puisi tersebut, bisa dilihat sebagaimana berikut ini!


A. Contoh Puisi Baru Quatrain*


Contoh 1:


Sajak-Sajak Empat Seuntai

Karya: Sapardi Djoko Damono


/1/

Kukirim padamu beberapa patah kata

yang sudah langka–

jika suatu hari nanti mereka mencapaimu,

rahasiakan, sia-sia saja memahamiku.


/2/

ruangan yang ada dalam sepatah kata

ternyata menyerupai rumah kita:

ada gambar, bunyi, gerak-gerik di sana —

hanya saja kita diharamkna menafsirkannya


/3/

bagi yang masih percaya pada kata”

diam sentra gejolaknya, padam inti kobarnya —

tapi kapan kita pernah memahami laut?

memahami api yang tak hendak surut?


/4/

apakah yang kita dapatkan di luar kata:

taman bunga? ruang angkasa?

di taman, begitu banyak yang tak tersampaikan

di angkasa, begitu hakiki makna kehampaan


/5/

apa lagi yang bisa ditahan? beberapa kata

bersikeras menerobos batas kenyataan —

setelah mencapai seberang, masihkah bermakna,

bagimu, segala yang ingin kusampaikan?


/6/

dalam setiap kata yang kaubaca selalu ada

huruf yang hilang —

kelak kamu niscaya akan kembali menemukannya

di sela-sela kenangan penuh ilalang


(1989)


Contoh 2:


Di Restoran

Karya: Sapardi Djoko Damono


Kita berdua saja, duduk. Aku memesan

ilalang panjang dan bunga rumput —

kau entah memesan apa. Aku memesan

batu di tengah sungai terjal yang deras —


kau entah memesan apa. Tapi kita berdua

saja, duduk. Aku memesan rasa sakit

yang tak putus dan nyaring lengkingnya,

memesan rasa lapar yang aneh itu


(1989)


B. Contoh Puisi Baru Quint**


Embun Hutan Jati

Karya: Candra Malik


Hujan jati menunggu janji,

sepanjang hari yang sepi,

ketika ulat-ulat melingkari.

Jemari-jemarinya yang tinggi

memekarkan matahari.


Pekarangan luas semesta

adalah telapak tangannya.

Menengadah angkasa raya,

minta embun dan air mata

membasahi kelopak bunga.


Terlalu usang dalam gelap.

sepi beramai-ramai menetap,

angin mengepung senyap,

dan terik menolak lenyap,

tunas-tunas bersedekap.


Lidah ular tedung menjulur,

sakat pandan telah berumur,

bertandan-tandan intan sanur,

merah dan kuning membaur,

mengalungi hutan leluhur.


Kutulis di tanah kemarau,

gugusan daun berderau-derau,

patahan reranting masa lalu,

di sini, kamu akan kutunggu

sampai ujung waktuku.


Malang, 2016


*Semua teladan puisi quatrain di artikel ini disadur dari buku puisi ” Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono.


**Semua teladan puisi quint pada artikel kali ini disadu dari buku “Asal Muasal Pelukan” karya Candra Malik.


Demikianlah beberapa teladan puisi gres quatrain dan quint dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi gres khususnya, maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan kalau terdapat kekeliruan di dalam artikel kali ini.


Jika pembaca ingin mengetahui beberapa teladan puisi lainnya, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh puisi 3 bait perihal pahlawan, contoh puisi 3 bait perihal guru, contoh puisi 3 bait perihal alam, contoh puisi usang mantra, contoh puisi kontemporer mbeling, serta contoh puisi kontemporer tipografi. Sekian dan terima kasih.


 



Sumber aciknadzirah.blogspot.com