Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Teladan Dongeng Rakyat Aceh Dalam Bahasa Indonesia

Konten [Tampil]

Sebelumnya, kita telah mengetahui ibarat apa contoh dongeng rakyat Indonesia dan pola dongeng rakyat dari Betawi. Kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa pola dongeng rakyat dari ujung barat Indonesia, yaitu Aceh. Di kawasan ini berbagai dongeng rakyat. Salah satunya akan ditampilkan sebagai pola pada artikel kali ini. Adapun dongeng rakyat tersebut ialah sebagai berikut ini!


Mentiko Betuah*


Suatu hari di negeri Simeleu, hiduplah seorang aja yang memiliki anak berjulukan Rohib. Dalam kesehariannya, sang raja selalu memanjakan anak lelakinya ini. Hal ini pun menciptakan Rohib tumbuh menjaid anak yang manja. Suatu hari, sang raja menyekolahkan anaknya itu ke sebuah sekolah di luar kota. Tak tahan berguru di sana, sang anak raja pun kembali pulang ke negeri asalnya. Sang raja yang melihatnya pun kemudian memarahinya dan memberinya kata-kata. “Hai Rohib, mana hasil belajarmu selama ini di sana? Tak adakah? Dasar anak tak tahu diuntung! Pengawal, anakku ini tolong segera kalian gantung!”


Mendengar hal itu, sang permaisuri pun mengajukan permohonan kepada sang raja. Ia meminta anaknya untuk tidak dieksekusi gantung. Ia meminta sang raja untuk memberi anaknya modal, semoga si anak manja itu suatu hari bisa menjadi pengusaha yang untung. Sang raja pun menyetujui inspirasi itu. Si anak raja pun juga juga mengiyakan hal itu. Rohib pun jadinya berpamitan kepada kedua orangtuanya itu.


Rohib pun jadinya melaksanakan perjalanan di luar istana. Suatu ketika, si anak raja itu pun menemui beberapa anak yang menembaki burung-burung dengan ketapel di tangan mereka. Rohib pun melarang mereka dan mengiming-imingi mereka dengan uang modal perjuangan yang ada di tangannya. Mereka pun jadinya urung menembaki burung-burung itu. Rohib pun jadinya kehilangan semua modal perjuangan sumbangan orangtuanya itu.


Karena lelah, Rohib pun beristirahat di bawah sebuah pohon rindang. Tanpa disadari, seekor ular pun tiba ke hadapan Rohib yang tengah beristirahat dan telah kehilangan uang. Rohib pun terbangun dan ketakutan alasannya ialah kehadiran ular tersebut. Namun, Sang Uar menenangkannya dan berkata bahwa ia tak akan menerkam si anak raja tersebut. Malahan, sang ular memberi sebuah kerikil berjulukan Mentiko Bertuah kepada si anak raja yang dianggapnya sebagai anak baik yang malang.


Kata sang ular, kerikil Mentiko Bertuah itu bisa mewujudkan segala cita-cita Rohib. Rohib pun bahagia bukan kepalang menermia kerikil tersebut, apalagi sesudah mengetahui kekuatan dibaliknya. Rohib si anak raja pun meminta uang yang banyak kepada kerikil Mentiko Bertuah untuk dibawa pulang ke istananya.


Uang-uang tersebut kemudian berhasil dibawa Rohib ke rumah. Sang raja yang merupakan ayahnya pun bahagia bukan kepalang…


***


Demikianlah pola dongeng rakyat dari Aceh dalam Bahasa Indonesia. Sebetulnya, pola di atas masih ada lanjutannya. Namun, kelanjutan dari dongeng tersebut tak bisa dituliskan di sini alasannya ialah satu dan lain hal. Adapun dongeng yang disampaikan pada artikel kali ini dibutuhkan bisa memberi manfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik mengenai dongeng rakyat Aceh maupun bahan pembelajaran bahasa Indonesia.


Jika pembaca ingin menambah wawasan soal cerita, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh dongeng cerpen, contoh dongeng novel, contoh fabel pendek beserta strukturnya, contoh mite atau mitos, dan contoh dongeng pengalaman pribadi.


*Referensi: http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-nanggroe-aceh-darussalam/ (cerita lengkap pada artikel ini bisa dilihat di laman yang dicantumkan ini)



Sumber aciknadzirah.blogspot.com