Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Seni Tradisional : Pengertian, Ciri, Jenis, Cabang

Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN SENI TRADISIONAL
Seni tradisional merupakan adonan dari dua kata yaitu seni dan tradisional. Secara etimologi seni berasal dari Bahasa Sanksekerta yaitu sani. Sani umumnya diartikan pemujaan, pelayanan yang akrab kaitannya dengan upacara kesenian.  Seni merupakan Sesuatu yang mengandung unsur estetika dan bisa membangkitkan perasaan orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni mempunyai pengertian sebagai berikut:
  • Seni berarti halus, kecil dan halus, lembut dan lezat didengar, mungil dan elok.
  • Seni berarti keahlian membuat karya yang bermutu.
  • Kesanggupan nalar untuk membuat sesuatu bernilai tinggi (luar biasa); orang yang berkesanggupan luar biasa.
Berdasarkan pengertian tersebut sanggup diartikan bahwa seni merupakan hasil karya yang diciptakan oleh insan melalui ide/gagasan yang mempunyai nilai estetika dan bisa membangkitkan perasaan penikmatnya. Pengertian tradisional berdasarkan Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI), yaitu perilaku dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan watak kebiasaan yang ada secara turu temurun.
Seni tradisional merupakan adonan dari dua kata yaitu seni dan tradisional √ Seni Tradisional : Pengertian, Ciri, Jenis, Cabang
SENI TRADISIONAL
Berdasarkan dua definisi kata diatas maka sanggup disimpulkan bahwa seni tradisional yaitu bentuk hasil karya yang mengandung nilai estetika dan berpegang teguh pada tradisi. Dengan kata lain pengertian seni tradisional yaitu bentuk seni yang berpedoman pada hukum atau kaidah secara turu temurun. Seni tradisional ini merupakan suatu unsur yang menjadi bab dari hidup masyarakat yang tinggal didaerah tertentu. Seni tradisional yang ada pada setiap kawasan berbeda, meskipun terdapat beberapa kemiripan.

B. CIRI CIRI SENI TRADISIONAL
Seni tradisional mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kesenian lain. Adapun ciri-ciri seni tradisional yaitu sebagai berikut:
  • Seni tradisional terbatas pada lingkungan dan budaya yang sanggup menunjangnya.
  • Seni tradisional merupakan pencerminan dari suatu budaya yang diubahsuaikan dengan dinamika masyarakat.
  • Seni tradisional merupakan bab dari kehidupan masyarakat yang menjadi pembeda seni satu tempat dengan tempat lain.
  • Seni tradisional diciptakan berdasarkan filosofi yang ada dan acara kebudayaan yang ada di didaerah tetentu.
  • Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
  • Seni tradisional bersifat statis, tidak terdapat unsur kreatif sebagai penciptaan baru.
C. JENIS JENIS SENI TRADISIONAL
Berdasarkan perkembangannya seni tradisional terbagi menjadi dua jenis. Kedua jenis tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Seni primitif
Seni primitif yaitu seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal. Seni ini masih belum dipengaruhi oleh efek luar. Seni primitif merupakan seni yang berkembang pada masa prasejarah. Dimana pada masa itu tingkat hidup insan masih sangat sederhana.  Kesederhanaan ini besar lengan berkuasa pada seni yang dihasilkan. Meskipun hasil keseniannya masih sangat sederhana, tetapi mempunyai niali tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karaya seni primitif yang ditemukan berupa lukisan hewan buruan, lukisan cap-cap tangan. Umumnya lukisan-lukisan menyerupai ini ditemukan di dinding-dinding goa. Hal ini alasannya yaitu pada zaman pra sejarah insan masih hidup secara berpindah-pindah dan tinggal digoa. Contoh lukisan yang ditemukan didinding goa leang di Sulawesi Selatan.

Karya seni lain yang ditemukan selain lukisan yaitu hiasan-hiasan pada alat perburuan yamg berupa goresan-goren sederhana. Karya seni yang dihasilkan pada zama prasejarah yaitu karya seni yang merupakan ekspresi perasaan mereka pada alam mistik sebagai symbol perasa-perasaan tertentu menyerupai takut, sedih, senang, dan damai. Ciri umum yang ditemukan pada hasil karya seni primitif adalah:
  • Seni masih berupa goresan-goresan spontanitas.
  • Karya seni tanpa adanya perspektif
  • Warna yang dipakai terbatas yaitu: warna hitam, putih, merah dan coklat.
2. Seni klasik
Seni klasik merupakan seni yang telah mengalami perkembangan. Selain perkembangan juga telah mengalami penyempurnaan alasannya yaitu adanya efek luar. Seni klasik sudah berkembang pada masa Hindu-Budha. Hal ini ditandai dengan ditemukannya nilai seni pada bagunan-bangunan kuno Nusantara peninggalan zaman Hindu-Budha. Selain itu seni klasik juga sanggup dilihat pada bangunan-banugan kuno di Romawi dan Yunani. Kesenian klasik ini merupakan puncak dari perkembangan kesenian tertentu, yang kemudian tidak sanggup berlkembang lagi.
Karya seni klasik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • Kesenian yang telah mencapai puncak dan tidak sanggup berkembang lagi.
  • Sebagai standar dari seni pada zaman sebelum dan sesudahnya.
  • Usianya lebih dari setengah abad.
D. CABANG – CABANG SENI TRADISIONAL
Sebagai media pengungkapan, seni terbagi atas lima cabang yaitu:

1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa diungkapkan melalui media bahan, pewarna (cat), garis dan bentuk. Perkembangan seni rupa tradisional berkembang pada zaman prasejarah. Hal ini terbukti dari inovasi benda peninggalan-peninggalan  yang berseni rupa dari masa itu. Benda-benda yang yang ditemukan dan bernilai seni rupa tradisional seperto gelang, kalum kapak genggam, tembikar dan beberapa lukisan. Contoh seni rupa tradisional yaitu patung wamena dari Papua.

2. Seni Musik
Seni musik yaitu cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh telinga. Seni musik diungkapkan melalui media bunyi-bunyian atau suara. Musik Nusantara merupakan seluruh musik yang berkembang Indonesia dan menonjolkan keindonesiaan. Bahasa dan melodi yang dipakai juga tidak terlepas dari ciri keindosiaannya. Musik yang ada di Indosia terdiri dari musik daerah, musik dangdut,  musik langgam, musik gambus, musik usaha dan musik pop.  Alat musik tradisional contohnya: angklung, serunai, suling, dan lain-lain.

3. Seni Tari
seni Seni tari yaitu cabang seni yang membentuk karya seni melalui media yang dapa ditangkap oleh mata. Seni tari memakai media gerakan tubuh. Tari tradisional merupakan suatu tarian yang memadukan semua gerakkan badan yang mengandung makna tertentu. Tari tradisional ini mengandalkan ketepatan musik, keluesan dan kekompakkan gerak serta pengaturan posisi. Gerak pada tari tradisional tidak bisa diubah.  Sehingga mempunyai gerak yang sama. Namun tiap-tiap tarian mengalami perubahan susunan geraknya. Contoh tari tradisionmanal adalah: tari saman dan tari serimpi.

4. Seni Sastra
Seni sastra merupakan sesuatu yang berbentuk goresan pena maupun dongeng yang mempunyai nilai seni dan budaya yang menyajikan keindahan tutur dan Bahasa untuk memberikan makna tertentu. Jelas bahwa seni sastra merupakan cabang seni yang diungkapkan melalui media kata dan Bahasa.  Seni sastra tradisional berarti karya seni yang ungkapkan melalui kata atau Bahasa yang dopengruhi oleh tradisi turun temurun. Maksudnya yaitu masih dilestarikan tanpa mengubah isinya. Cabang seni ini mewariskan gagasan dan nilai-nilai dari generasi kegenerasi. Contoh karya sastra tradisional menyerupai mitos, suluk, legenda, hikayat dan lain-lain. Karya sastra yang hingga ketika ini ada dan terus diceritakan menyerupai kisah mahabrata.

5. Seni Teater
Seni teater merupakan karya seni yang ungkapan melalui gerak, kata, suara, dan rupa.  Teater tradisional merupakan bentuk pertunjukkan seni yang pesertanya  masyarakat dari suatu tempat tertentu. Hal ini alasannya yaitu teater tradisional tidak terlepas dari watak istiadat yang ada ditempat tersebut. Selain itu teater tradisional juga dipengaruhi oleh social masyarakat dan struktur geografisdaerah tersebut. Contoh teater tradisional yaitu: ludruk dan lenong.
Ciri-ciri teater sederhana yaitu:
  • Pementasan teater dilakukan dipanggung terbuka. Minsalnya di lapangan, di halaman rumah atau tempat-tempat lain.
  • Dipentaskan secara sederhana.
  • Ceritanya turun temurun.
E. FUNGSI SENI TRADISIONAL
Fungsi seni tradisional yaitu sebagai berikut:
  • Sebagai sarana untuk menuangkan perasaan dan tidak terlapas dari watak istiadat.
  • Sebagai sarana komplemen kegiatan keagamaan.
  • Sebagai pengingat suatu tragedi penting.
  • Sebagai sarana pembeda antara kawasan satu yang satu dengan kawasan lain.
  • Sebagai ikon budaya bangsa.

Sumber http://www.ilmudasar.com