√ Sedimentasi : Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis
Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)
Sedimentasi yaitu proses pengendapan material batuan secara gravitasi yang sanggup terjadi di daratan, zona transisi (garis pantai) atau di dasar maritim lantaran diangkut dengan media angin, air maupun es. Pada ketika pengikisan batuan hasil pelapukan terjadi, materialnya terangkut oleh angin maupun air sehingga ketika kekuatan dari pengangkutan material batuan berkurang maka batuan akan diendapkan di tempat alirannya. Tidak hanya angin maupun air, gletser juga termasuk kedalam media pengangkutannya. Walupun pergerakan pengangkutan oleh gletser sangat lambat, tetapi daya pengangkutannya sangat besar. Pengendapan yang terjadi didasar maritim atau di danau menjadikan dasar maritim menjadi dangkal. Sedimentasi juga sanggup menjelaskan secara terperinci insiden apa saja yang terjadi di suatu tempat dengan kronologinya. Sehingga banyak peneliti atau geologist yang mencari sejarah dengan pembuatan kronologi oleh sedimen. Juga sangat mempunyai kegunaan untuk kepingan perminyakan.
![]() |
PENGERTIAN, PENYEBAB DAN JENIS SEDIMENTASI |
B. FAKTOR PENYEBAB SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)
Beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya proses sedimentasi yaitu :
- Adanya sumber material sedimen
- Adanya lingkungan pengendapan yang cocok (darat,transisi,laut)
- Terjadinya pengangkutan sumber material (transport) oleh angin, es maupun air
- Berlangsungnya pengendapan, lantaran perbedaan arus atau gaya
- Terjadinya replacement (penggantian) dan rekristalisasi (perubahan) material
- Diagenesis, perubahan yang terjadi ketika pengendapan berlangsung secara kimia dan fisika
- Kompaksi, akhir gaya berat dari material sedimen yang memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurang
- Lithifikasi , akhir kompaksi terus menerus sehingga sedimen akan mengeras.
C. PROSES TERJADINYA SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)
Proses sedimentasi mencakup proses erosi, transportasi (angkutan), pengendapan (deposition) dan pemadatan (compaction) dari sedimentasi itu sendiri. Pada permukaan bumi dimulai dari proses pengangkatan yang disebabkan oleh adanya tenaga endogen, dengan adanya pengangkatan ini, batuan kulit bumi akan terangkat sebagian kemudian menjadi relative tinggi dari tempat lainnya. Proses terjadinya pengangkatan juga dipengaruhi oleh factor dari luar yaitu tenaga eksogen yang terdiri dari pelapukan, transportasi, pengendapan. Proses pengangkatan sedimen sanggup diuraikan menjadi tiga proses, yaitu:
- Rainfall detachment, sanggup menggerakkan partikel tanah yang tererosi dan terangkut bersama limpasan permukaan.
- Overland flow, mengangkat materi sedimen yang ada di permukaan tanah, selanjutnya masuk ke dalam alur-alur dan seterusnya hingga akhirnya ke sungai.
- Pengendapan sedimen yang terjadi ketika kecepatan fatwa yang sanggup mengangkat dan mengangkut materi sedimen mencapai kecepatan pengendapan yang dipengaruhi oleh besarnya partikel-partikel sedimen dan kecepatan aliran.
Setelah material terangkut barulah terjadi proses pengandapan dimana kekuatan pengangkutan melemah. Proses sedimentasi sanggup dibedakan menjadi dua kepingan yaitu:
a. Proses sedimentasi secara geologis
Sedimentasi secara geologis merupakan proses pengikisan tanah yang berjalan secara normal. Artinya, proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batas-batas yang diperkenankan atau dalam keseimbangan alam dari proses degradasi dan agradasi pada perataan kulit bumi akhir pelapukan.
b. Proses sedimentasi yang dipercepat
Sedimentadi yang dipercepat merupakan proses sedimentasi yang menyimpang dari proses secara geologi dan berlangsung dalam waktu yang cepat, bersifat merusak atau merugikan dan sanggup mengganggu keseimbangan alam atau kelestarian lingkungan hidup. Kejadian ini biasanya disebabkan aktivitas insan dalam mengolah tanah. Cara pengolahan tanah yang salah sanggup mengakibatkan terjadinya pengikisan tanah dan tingkat sedimentasi yang tinggi.
Hasil dari sedimentasi ini sanggup berupa batuan breksi dan batuan konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, kerikil pasir yang terendapkan lebih jauh dari kerikil breksi dan batuan konglomerat, serta lempung yang terendapkan jauh dari sumbernya.
D. MACAM - MACAM JENIS SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)
1. Sedimentasi fluvial
Sedimen Fluvial yaitu proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang fatwa sungai. Tempat–tempat pengendapannya antara lain di dasar sungai, danau, atau muara sungai. Sumber utama dari material yang menjadi endapan fluvial yaitu pecahan dari batuan yang lapuk. Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air. Bentuk alam hasil sedimentasi fluvial antara lain :
a. Dataran banjir
Dataran banjir merupakan dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan banjir fatwa sungai. Pada ketika banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Dataran banjir ini lebih rendah dari tempat sekitarnya.
b. Kipas alluvial(alluvial fan)
Kenampakan ini terbentuk di kaki gunung atau tempat yang jalurnya dari gunung, sungai dan bermuara ke laut. Pada tempat ini terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke dataran, sehingga energi pengangkut berbentuk air melemah dan akhirnya material hasil pengikisan terendapkan. Materi yang terendapkan merupakan aluvium halus. Umumnya terbentuk di antara lembah curam dan sempit.
c. Tanggul alam
Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, jadinya material-material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi mirip tanggul.
d. Meander
Meander yaitu salah satu bentuk sungai yang khas dengan kelokan yang terbentuk dari adanya pengendapan. Volume air di kepingan hulu yang kecil menjadikan tenaga yang terbentuk pun kecil. Oleh karenanya air sungai akan mencari rute yang paling mudah, yaitu materi batuan yang tidak resistan atau tidak teahan terhadap pengikisan sehingga kepingan pinggirnya terkikis. Di kepingan tengah, fatwa air mulai melambat lantaran relief yang datar dan pembentukan meander dimulai. Proses meander terjadi di tepi sungai baik kepingan dalam maupun luar lekukan sungai. Pada kepingan sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan, di kepingan lain dari tepi sungai yang alirannya lamban akan terjadi pengendapan. Bentuk meander sanggup setengah lingkaran atau bahkan lingkaran penuh tergantung pada kekuatan alirannya.
2. Sedimentasi marine
Sedimentasi Marine yaitu proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang maritim yang terdapat disepanjang pantai. Berdasarkan ukuran butirannya, sedimentasi marine sanggup berkisar dari sedimen berukuran butir lempung hingga gravel. Suplai muatan sedimen yang sangat tinggi yang mengakibatkan sedimentasi itu hanya sanggup berasal dari daratan yang dibawa ke maritim melalui fatwa sungai atau sanggup saja pasir pantai oleh ombak. Pembukaan lahan di tempat fatwa sungai yang meningkatkan pengikisan permukaan merupakan faktor utama yang meningkatkan suplai muatan sedimen ke laut. Bentukan alam hasil sedimentasi marine antara lain :
a. Tombolo
Tombolo yaitu tanggul pasir alami terbuat oleh alam yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada akrab pantai. Tombolo sanggup terbentuk pada maritim dangkal yang tidak terganggu oleh arus laut. Sehingga tanggul pasirnya tidak terkikis oleh air maritim secara signifikan.
b. Spit
Spit yaitu material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat dimuka teluk, berbentuk memanjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan, sedang ujung lain terdapat di laut. Cukup banyak rujukan yang sanggup kita lihat di pantai yang membentuk spit. Spit sanggup berukuran besar maupun kecil.
3. Sedimentasi Aeolis atau aeris
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Hembusan angin juga sanggup mengangkut material debu, pasir, bahkan materi material yang lebih besar. Makin besar lengan berkuasa hembusan itu, makin besar pula daya angkutnya. Peristiwa ini disebut dengan disintegrasi yang prosesnya sanggup fisik atau kimia. Sebagai akhir proses tersebut yaitu terbentuknya butiran tanah dengan aneka macam macam sifat yang berbeda, tergantung dari keadaan iklim, topografi, jenis batuan, waktu dan organisme. Apabila partikel tanah tersebut terkikis dari permukaan bumi atau palung sungai maka material yang dihasilkan akan bergerak atau berpindah berdasarkan arah fatwa yang membawanya menjadi angkutan sedimen. Sedimentasi oleh angin banyak terjadi di gurun pasir. Hasil pengendapan oleh angin sanggup berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pasir sanggup terjadi di tempat pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi jika terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu tempat secara sedikit demi sedikit sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
4. Sedimentasi Glasial
Sedimentasi hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimentasi glasial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser yaitu bentuk lembah. Pada ketika animo semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Bentuk dari sedimentasi ini yaitu osar (endapan berbentuk unggungan sempit dan panjang), kame(seperti dataran tinggi), drumlin(bukit kecil lingkaran dan panjang), dan till plain.
Sumber http://www.ilmudasar.com