Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Analisis Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan

Konten [Tampil]

Analisis Unsur Intrinsik Novel Salah Asuhan – Di bawah ini kami sampaikan unsur-unsur intrinsik novel salah asuhan. Semoga bermanfaat.


Sinopsis :


Novel Salah Asuhan karya Abdoel Muis ini menceritakan wacana seorang cowok berjulukan Hanafi. Ia berasal dari Solok Sumatera Barat. Sejak kecil ia sudah terbiasa hidup tanpa ayahnya, sebab ayahnya meninggalkannya semasa ia kecil. Ia tinggal bersama ibunya yang berjulukan Mariam. Ibunya berjuang dengan sangat keras demi memenuhi kebutuhan hidup dan membesarkan Hanafi.


Ketika Hanafi beranjak dewasa, ibunya mengirim Hanafi ke Jakarta untuk bersekolah di HBS. Ia ditipkan oleh ibunya pada keluarga yang berkebangsaan Belanda. Hari-hari Hanafi pun dikelilingi oleh orang-orang Belanda. Seteah Hanafi menuntaskan sekolahnya di HBS ia diterima bekerja di kantor departemen residen BB . Secara kultural Hanafi telah berubah 180 derajat mengikuti budaya bangsa Belanda. Aktivitasnya di HBS menciptakan Hanafi bertemu dengan seorang gadis belanda berjulukan Corrie du Busse, seorang perempuan blasteran Belanda dan Indonesia. Mereka pun saling jatuh cinta namun terhalang oleh ayah Corrie yang tidak menyukai anaknya bergaul dengan seorang pria pribumi. Hal tersebut membuta korelasi mereka tidak berjalan sebagaimana mestinya.


Ibu Hanafi berisiatif untuk menikahkan Hanafi dengan Rapiah, seorang gadis Solok. Hanafi mengikuti kemauan ibunya dengan beberapa syarat yaitu ia tidak mau memakai akhlak minangkabau dalam program resepsi pernikahannya.Usulan itu diterima oleh ibunya, kemudian Hanafi dan Rapiah pun menikah. Perangai Hanafi lambat laun berubah, ia kian sering memarahi bahkan membentak ibunya. Rapiah juga turut menjadi korban kemarahan Hanafi. Ia pun pergi ke Jakarta dan di sana ia bertemu dengan Corrie. Banyak konflik yang terjadi sehingga semua terasa diluar kendali.


1) Tema


Pertentangan antara kultur budaya barat dan Timur


2) Alur


Cerita dalam novel Salah Asuhan memakai alur maju.


3) Penokohan


– Hanafi : Seorang cowok terpelajar yang mempunyai perangai keras dan emosional dan sombong.

– Corrie Du Busee : seorang gadis Belanda yang bagus yang pada mulanya tinggal bersama ayahnya di Solok. Berperangai keras, manja, namun sopan dan ramah.

– Rapiah : Seorang gadis asal Solok yang menjadi istri Hanafi. Rapiah berwatak sabar dan setia.

– Mariam : Seorang perempuan yang merupakan ibu Hanafi. Berwatak pekerja keras, sabar, dan pemaaf.



style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">



– Tuan du Busee : Seorang pria yang merupakan ayah Corrie. Berkepribadian sopan, ramah, dan sangat menghormati budaya timur meskipun ia sendiri berkebangsaan Belanda.

– Syafei : Seorang anak pria yang merupakan putera dari Hanafi dan Rapiah. Berperangai lugu dan lucu layaknya anak-anak.

– Nyonya Van Dammen : Sseorang perempuan yang baik hati kepada Corie, ketika Corie berusaha menghindar dari Hanafi.

– Tante Lien : Seorang perempuan betawi yang merupakan tetangga corrie pada ketika ia menikah dengan hanafi. Berkepribadian baik dan penyayang.

– Tuan Direktur : Seorang pria yang merupakan administrator di daerah Corrie bekerja. Berperangai baik dan ramah.


4) Amanat


– Belajar terhadap bangsa lain itu bagus, tapi tetap harus mempunyai akar yang berpengaruh terhadap kebudayaan bangsa sendiri.

– Berbaktilah kepada orang renta dan jangan durhaka padanya.


5) Sudut Pandang


Penulis novel Salah Asuhan memakai sudut pandang orang ketiga dalam penulisan novelnya. Ciri dalam penggunaan sudut pandang ini ditandai dengan adanya kata ganti orang ketiga atau penggunaan nama orang. Contoh : “dia”.


6) Latar / Setting


a. Latar Tempat


– Di Solok Sumatera Barat

– Di Kota Anau / Rumah Gadang

– Di Kota Padang

– Di Kota Semarang

– Bandung


b. Latar Waktu


Terjadi semasa pedudukan bangsa Belanda terhadap Indonesia


7) Gaya Bahasa


Bahasa tulis yang dipakai dalam novel Salah Asuhan memakai gaya bahasa kultural etnis Melayu. Di dalamnya juga memuat istilah-istilah yang berasal dari bahasa Belanda.



Sumber https://www.kakakpintar.id