Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Curah Hujan Tinggi Gagalkan Panen Cabe Di Pusat Sayuran Purbalingga

Konten [Tampil]

KABARTANI.com – Petani cabe di pusat tumbuhan sayuran Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami gagal panen akhir cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.


Saat ditemui di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Selasa (18/10/2016), salah seorang petani cabe adalah Suyitno menyampaikan bahwa curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan tumbuhan cabe banyak yang terjangkit jamur dan basil tanah.


Simak juga Penyebab Dan Pengendalian Antraknosa Pada Cabai


“Akibatnya, banyak tumbuhan cabe menjadi layu kemudian mengering sampai hasilnya buah cabe membusuk. Padahal, usia tumbuhan cabe di sini rata-rata sudah mencapai 70 hari sehingga tinggal menunggu masa panen,” ujar Suyitno.


Ia menyampaikan jikalau tumbuhan cabe yang terjangkit jamur dan basil itu masih dapat diselamatkan, namun hanya akan menghasilkan maksimal 50 persen dari kondisi normal.


Menurut dia, modal petani dihitung per batang yang berkisar Rp 5.000-Rp 6.000 atau rata-rata berkisar Rp70 juta sampai Rp75 juta per hektare.


“Hasil panen dalam kondisi normal berkisar 9 ons sampai 1 kilogram per batang. Dengan kondisi tumbuhan rusak, jikalau satu batang hanya dapat menghasilkan 4 ons saja, petani untung,” ujarnya.


Jenis tumbuhan cabe yang ditanam petani di Desa Serang adalah cabe merah belinda yang harga di tingkat petani Rp 40.000 per kilogram. Jika dijual dalam kondisi masih hijau, kata dia, harganya berkisar Rp 15.000-Rp 18.000 per kilogram saja.


Simak juga Good Agricultural Practices (GAP) Budidaya Cabai Yang Baik dan Benar


Sementara Kepala Desa Serang Sugito menyampaikan pada awal pertumbuhan, tumbuhan cabe di pusat tumbuhan sayuran itu dalam kondisi bagus. “Namun dengan adanya curah hujan yang tinggi, serangan jamurnya luar biasa,” katanya.



Sumber https://kabartani.com