√ Sombat-Sambat Ora Sumbut
Konten [Tampil]
Seperti sebuah kebiasaan, mulai dari bangkit tidur saja kalimat keluhan sudah terlontar. Ada-ada saja hal dan cara keluhan mereka, contohnya saja jikalau hendak mengawali hari Senin. Seperti yang saya kutip dari beberapa status teman di facebook yang menuliskan, "Kenapa ya ada hari Senin," atau "Lagi-lagi Senin," dan "I hate monday!"
Padahal, semakin mengeluh dan memikirkan suatu ketidaksenangan, justru akan semakin menariknya ke dalam kehidupan kita. Tak ubanya aturan tarik menarik atau dikenal dengan konsep Law of Attraction yang dipopulerkan di buku best seller "The Secret".
Kebudayaan Jawa pun sejatinya telah mengajarkan kita untuk selalu bersukur dan menjaga keharmonisan dengan alam. Memaknai dan memberi warna istimewa terhadap hasil yang telah diperoleh. Kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan orang lain dan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun keluarga. Ini merupakan presentasi kebudayaan Jawa yang senantiasa diselaraskan dengan alam dan kaya makna dalam ranah kehidupan sosial.
Tanpa disadari, tak sedikit seseorang yang banyak berpendapat, tetapi kurang pendapatan (produktivitasnya). Dalam idiom Jawa disebut, "sombat-sambat ora sumbut". Artinya, banyak mengeluh tetapi tidak sepadan (dengan usahanya). Sadarkah bahwa bersyukur akan jauh lebih melegakan ketimbang mengeluh? Ada banyak sekali hal untuk menaklukan sifat jelek ini.
1. Hari ini, sebelum menyampaikan kata-kata yang tidak baik, pikirkan ihwal seseorang yang tidak sanggup berbicara sama sekali
2. Sebelum mengeluh ihwal rasa dari apa yang hendak disantap, pikirkan ihwal seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan
3. Sebelum mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan ihwal seseorang yang meminta-minta di jalanan
4. Sebelum mengeluhkan pasangan, pikirkan ihwal seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup
5. Sebelum mengeluh ihwal kehidupan kita, pikirkan ihwal seseorang yang meninggal terlalu cepat.
6. Sebelum mengeluh ihwal anak-anak, pikirkan ihwal seseorang yang sangat ingin memiliki anak tetapi dirinya mandul.
7. Di ketika tengah lelah dan mengeluhkan pekerjaan, pikirkan ihwal pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka memiliki pekerjaan menyerupai kita.
8. Sebelum menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa. Alam bekerjsama memiliki inteljensi luar biasa yang bisa memahami niat dan isi hati kita tanpa ada batasan cara. "Sesungguhnya jikalau kau bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jikalau kau mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (Al Quran, Ibrahim, 14:7)
Sumber :
(Diantika PW/CN27, Suara Merdeka
Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com