√ Pengumuman Kolaborasi Antara Nasa Dan China Untuk Eksplorasi Di Bulan
Teknologi.id – Penelitian dan pengembangan antara teknologi untuk luar angkasa tidak henti-hentinya mengambarkan warta terbaru, pastinya yang pertama dari NASA. Setelah kabar sebelumnya dari pesawat China yang berhasil mendarat di titik terjauh bulan. Kini di tengah memanasnya korelasi dagang antara Amerika Serikat dan juga China, pada Jum’at (18/1) NASA mengumumkan kerja samanya dengan China untuk eksplorasi di Bulan.
“Dengan perizinan yang diharapkan dari Kongres, NASA telah melaksanakan diskusi dengan China soal kemungkinan untuk mengamati pendaratan pesawat Chang’e 4 di Bulan memakai instrumen pesawat (LRO LAMP) @NASAMoon kami,” terang associate eksekutif untuk Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, di akun Twitter.
With the required approval from Congress, NASA has been in discussions with China to explore the possibility of observing a signature of the landing plume of their lunar lander, Chang’e 4, using our @NASAMoon spacecraft’s instrument. More on collaboration: https://t.co/YqLGdYqg9d pic.twitter.com/Iu0qbXuomo
— Thomas Zurbuchen (@Dr_ThomasZ) 18 January 2019
Baca juga: Fakta Mengerikan Bila NASA Mengirim Manusia Ke Venus
Dikutip dari CNN Indonesia, Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) merupakan instrumen yang diorbitkan NASA di Bulan untuk memotret objek yang mendarat di Bulan. Dan juga mengamati pengaruh pendaratan itu terhadap permukaan bulan. Hal ini penting untuk diamati alasannya yakni dapat menjadi petunjuk untuk menciptakan model bagaimana air dan material lain dapat dipindahkan dari kawah ke bersahabat kutub Bulan, menyerupai dikutip dari situs resmi mereka.
Pernyataan Zurbuchen ini mengonfirmasi pernyataan yang serupa sebelumnya dari Kepala Komandan Deputi Program Eksplorasi Bulan China, Wu Yuanhua, Senin lalu.
Apa saja yang akan dilakukan?
Melalui kerja samanya ini, NASA akan mengembangkan warta dari satelit mereka LRO AS. Dan sementara China juga akan mengembangkan warta mengenai letak garis lintang dan bujur, juga waktu pendaratan, menyerupai dilaporkan AFP.
Badan Antariksa milik AS inisendiri hendak mengambil data soal bagaimana bubuk bulan bereaksi ketika Chang’e-4 mendarat. Walaupun bekerjsama pada dikala Chang’e-4 mendarat mereka tak dapat memposisikan LRO di lokasi yang optimal. Dengan data bubuk tersebut, memungkinkan peneliti untuk memperkirakan bagaimana mereka akan mendarat di bulan pada misi-misi berikutnya.
Baca juga: Misi NASA Menabrakkan Pesawat Ruang Angkasa ke Asteroid
Dari pendaratan pesawat China ini, LRO telah mengumpulkan data yang dikala ini tengah di analisa. Pada dikala awal, LRO diperkirakanakan merekam gambar pendaratan Chang’e-4 pada 31 Januari. Hal serupa sempat dilakukan instrumen ini ketika China menjalankan misi Chang’e-3.
Diketahui sebelumnya, NASA pun telah berafiliasi dengan Israel yang juga akan mendaratkan pesawat antariksa mereka di Bulan dalam beberapa bulan mendatang. Mereka tidak hanya membantu pengamatan pendaratan dari LRO dan derma komunikasi. Tapi juga mengembangkan laser retroreflektor di wilayah pendaratan Israel.
(ZS)
Sumber https://teknologi.id