Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Manfaat Membaca Basmalah

Konten [Tampil]
  Bismillah sebuah kalimat yang tidak aneh di indera pendengaran dan ekspresi  seorang muslim √ Manfaat Membaca Basmalah
Bismillah sebuah kalimat yang tidak aneh di indera pendengaran dan ekspresi seorang muslim. Bismillah diucapkan dikala akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Dzikir ini mengandung keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
Terjaga dari Setan
Rasulullah bersabda: “Apabila seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) dikala masuknya dan dikala makan, maka setan berkata: “Tidak ada daerah istirahat dan makan malam untuk kalian.” Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah dikala masuk, maka setan berkata: “Kalian telah mendapat daerah istirahat.” Dan apabila ia tidak mengingat Allah dikala makan, maka ia berkata:”Kalian mendapat daerah istirahat dan makan malam”.1 Imam Nawawi berkata, “Dengan demikian, disunnahkan untuk mengingat Allah dikala masuk rumah dan makan.”2

Menyempurnakan Barakah
Dengan bismillah akan sanggup menyempurnakan keberkahan pada amal, Rasulullah bersabda, “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya.”3
Dilindungi Allah dari gangguan Jin
Dan sabdanya, “Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, yaitu dengan membaca Bismillah.”4
Pengalaman Nyata
Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya, “Berhati-hatilah dengan racun, jangan hingga orang aneh memperlihatkan minum padamu,” maka ia berkata, “berikanlah kepadaku,” dan ia pun mengambil dengan tangannya dan membaca: “Bismillah,” kemudian ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memperlihatkan ancaman kepadanya. 5 Sumber : Al-Hisnu al-Waqi’, Syaikh Dr. ‘Abdullah bin Muhammad as-Sad-han, dengan pengantar dari Syaikh Dr. ‘Abdullah bin Abdir-Rahman bin Jibrin.
***
  1. HR. Muslim, 2018. Syarh Muslim ‘ala Muslim, 7/54 Dishahihkan oleh Jamaah, menyerupai Ibnu Shalah, Nawawi di dalam Adzkar-nya.
  2. Syaikh bin Baz berkata: “Hadist Hasan dengan syawahidnya”.
  3. Sebagaimana terdapat dalam al-Jami’ Shaghir. Dan dihasankan oleh Munawi dalam syarhnya.
  4. Dikeluarkan oleh al-Baihaqi, Abu Nu’aim, Thabrani, Ibnu Sa’ad dengan sanad yang shahih. Lihat Tahdzib at-Tahzib, Ibnu Hajar, 3/125.
  5. Diketik ulang dari Majalah As-Sunnah Edisi 01/Th. XII/1429H/2008M Hal. 8 dalam kolom “Baituna”.
***
Sumber : Pustaka Aisyah(http://safuan.wordpress.com)

Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com