Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Macam-Macam Cedera Ketika Olahraga

Konten [Tampil]





style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="2738828734"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">



Macam-macam Cedera – Setiap dari kita mungkin pernah mengalami yang namanya cedera. Cedera ketika berolahraga ibarat sepak bola, basket, dan lain sebagainya sangat sering kali terjadi.


Faktor kemungkinan cedera hanya ada dua, yaitu tidak melaksanakan pemanasan atau terjadi kecelakaan ketika bermain (berolahraga).




Macam-macam Cedera Saat Olahraga




Image Source: myedisi.com

Ada berbagai macam-macam cedera, diantaranya yaitu sebagai berikut:


1. Cedera Overuse


Cedera overuse disebabkan lantaran ketegangan yang terjadi secara terus-menerus di salah satu cuilan tubuh sehingga cuilan tersebut menjadi terasa sakit dan terjadi kerusakan.


Salah satu teladan cedera jenis ini yaitu “jumper’s knee” atau patellar tendinitis, ciri-cirinya yaitu mempunyai rasa sakit di cuilan tendon tepatnya di bawah tempurung lutut. Rotator dari pundak tersusun dari 4 otot.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="7622477994">




Tendon yang selalu melekatkan otot-otot tersebut ke tulang pundak sanggup terjadi radang yang memunculkan rasa sakit, terutama ketika sering melaksanakan acara atau pergerakan di atas kepala.


2. Cedera Traumatis


Cedera traumatis ditimbulkan oleh gerakan secara tiba-tiba yang sangat kuat, contohnya cedera di cuilan jari-jari tangan. Cedera pada jari tangan ini juga beragam, mulai dari cedera minor yaitu cedera pada ligamen yang menyambungkan antar tulang satu dengan lainnya, hingga patah tulang jari.


Contoh lainnya dari cedera traumatis ialah otot yang sobek atau tertarik. Jenis cedera ini sangat sering terjadi di cuilan otot besar pada kaki. Untuk menanggulanginya, lakukan stretching di cuilan betis dan paha dengan baik serta selalu memulai pemanasan setiap latihan atau sebelum olahraga.


3. Cedera Hamstring


Cedera Hamstring ini biasanya terjadi ketika melaksanakan gerakan yang tiba-tiba dan, ibarat melompat, berlari dan meregangkan kaki.


Jika terjadi hal-hal demikian, maka serabut otot akan mengalami overstretching atau peregangan berlebihan, jadinya akan mengakibatkan bruising dan perdarahan.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="3640846867">




Agar terhindar dari cidera ini, kau harus selalu melaksanakan latihan squats, hamstring kicks dan lunges. Kamu juga sanggup berlatih kelenturan untuk meningkatkan suppleness dari hamstring. Akan tetapi ketika seseorang terkena cedera ini, maka yang harus dilakukan adalah:



  • Bawalah ia ke tempat yang kondusif untuk istirahat

  • Berikan dukungan di cuilan yang cedera

  • Tempelkan es pada area cedera supaya mengurangi inflamasi dan nyeri.

  • Kemudian kompres di tempat cedera supaya pembengkakan tidak terjadi atau berkurang.

  • Tinggikan cuilan yang cedera kira-kira lebih tinggi dari letak jantung, ini juga sanggup mencegah terjadinya pembengkakan.


4. Cedera Ankle


Cedera ankle merupakan cedera yang paling sering dialami oleh olahragawan. Cedera ini sering terjadi ketika kaki seorang pemain mendarat pada kaki pemain lain dan akhirnya ankle menggulung terlalu keluar. Saat hal ini terjadi, sebagian ligamen sanggup sobek atau sanggup juga seluruhnya.


Oleh lantaran itu, untuk mencegah terkena cedera ankle sanggup dengan melaksanakan latihan untuk memperkuat otot kaki cuilan bawah, warming up yg benar, latihan keseimbangan (bagi yang mengalami cedera berulang sanggup menggunakan woble board) dan satu yang tidak kalah penting ialah menggunakan ankle taping atau bracing.


5. Cedera lutut


Cedera lutut yang biasanya sering terjadi yaitu sprain atau keseleo. Lutut yang keseleo menimbulkan adanya sobekan kecil di ligamen.


Oleh lantaran itu untuk membantu proses penyembuhan pada ligamen, dalam beberapa hari lutut harus diistirahatkan.


Setelah sobekan tertutup, kau harus berlatih peregangan dan penguatan untuk otot di sekitar lutut supaya sanggup membantu memposisikan lutut tetap pada tempatnya.


Cedera pada lutut juga sanggup terjadi lantaran sobekan pada meniscus, yaitu jaringan yang berfungsi sebagai alas antara tulang-tulang cuilan atas dan bawah dari kaki pada lutut.


Untuk menghilangkan atau menyembuhkan meniscus yang telah sobek, mungkin diharapkan operasi arthroscopic. Yaitu operasi yang dilakukan dengan memasukkan instrumen-instrumen dan sebuah kamera ke dalam sendi lutut melalui irisan kecil pada kulit.


Dengan adanya instrumen-instrumen tersebut, meniscus yang sobek dan rusak sanggup dilihat dan segera diobati.






style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="4295452985">






Macam-macam Cedera Otot










style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6135148267"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">




Image Source: hellosehat.com

Ketika berolahraga seringnya kita mengalami cidera otot, baik di otot pergelangan tangan, jari tangan, lengan, pergelangan kaki, lutut dan cuilan otot lain.





style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="9136716124">




Bila sedang terkena cidera otot, biasanya seorang pemain akan memegang cuilan cideranya tanda beliau merasa kesakitan dan tidak sanggup bergerak.


Ada beberapa macam cidera otot yang sering terjadi terhadap para pemain olahraga. Berikut ulasan lengkapnya:


1. Hamstring


Jika kita sedang menonton pertandingan olahraga, kemudian kita melihat sang pemain tiba-tiba memegang cuilan belakangnya dan larinya bermetamorfosis pincang, biasanya beliau terkena cidera otot hamstring.


Hamstring sendiri ada empat jenis yaitu semitendinous, semimebranosus, biceps femoris caput lognum, dancaput breve.


Hamstring disebabkan lantaran salah satu otot dalam organ tubuh mengalami strain. Ketegangan otot dalam kasus hamstring ada yang ringan hingga pada kasus yang parah yaitu putusnya otot.


Ketika mengalami hamstring parah, biasanya penderita akan mendengar suara ‘tuk’ bila salah satu otonya putus.


Cidera hamstring terjadi bila otot tersebut tiba-tiba harus melaksanakan gerakan eksplosif secara tiba-tiba, ibarat ketika lari sprint.


Atau sanggup juga disebabkan ketika otot yang sudah capek dan butuh untuk diistirahatkan namun dipaksa bekerja lagi.


Ketika sedang bekerja, otot akan selalu berkontrakdiksi yang mengakibatkan kadar asam sangat tinggi. Sehingga bila seseorang melaksanakan gerakan eksplosif dan mendadak, otot tersebut akan kaget dan tidak siap mendapatkan tekanan.


Bila seseorang mengalami hamstring ringan (tingkat 1), ia musti istirahat dan tidak bermain setidaknya selama 2 pekan.


Jika terkena hamstring tingkat 2 ia harus istirahat selama 3-4 minggu. Dan bila mengalami hamstring tingkat 3 (putus) ia harus istirahat sekurang-kurangnya 6-8 minggu.


Waktu istirahat bagi penderita hamstring harus ditaati sesuai dengan tingkat hamstring yang ia alami.


Karena otot yang terkena hamstring harus diitirahatkan dan dilakukan penyembuhan, bila penyembuhannya tidak utuh dan tepat maka sanggup mengakibatkan sakit lanjutan bahkan kronis.


2. ACL (Anterior Cruciate Ligament)


Cidera ini tergolong angker bagi seorang atlet olahraga. Pasalnya bila seseorang terkena cidera ACL, pada kasus yang parah akan menimbulkan ia harus pensiun dari dunia olahraga dan karirnya sebagai seorang atlet tentu saja berakhir.


Fungsi dari ACL yaitu menyetop perputaran kaki dan lutut. Cidera ACL sanggup terjadi ketika tubuh berputar atau jatuh, paha atas berputar ke dalam dan kaki bawah terputar ke luar.


Bila kondisinya parah, salah satu ujung ACL akan menempel di meniscus. Kemudian ACL akan mengalami over stretch, meregang secara berlebihan dan menarik meniscus hingga lepas dari lutut kaki.


Dalam kasus yang lebih parah lagi, pemain tersebut terkena cidera ganda (ACL dan meniscus).


Jika seseorang terkena cidera ACL baik ringan atau yang parah yaitu cidera ganda, tingkat pemulihannya akan memakan waktu yang sangat lama.


Ia harus beristirahat penuh sehabis melaksanakan operasi. Masa pemulihannya sanggup mencapai selama 9 bulan.


Namun pada bulan keenam, penderita sudah dibolehkan berlatih dengan latihan yang ringan, dan harus dipastikan otot tidak bekerja terlalu berat.


Setelah masa pemulihan selama 9 bulan, penderita gres boleh bermain lagi di lapangan. Hal ini juga tergantung dari fisik pemainnya, bila sudah memungkinkan gres boleh bermain lagi.


3. Meniscus


Meniscus yaitu tulang putih yang membantu menstabilkan lutut ketika menekuk, sehingga tidak ada pergerakan ke arah samping.


Cidera meniscus tergolong cidera yang parah dan cukup serius. Cidera meniscus ada hubungannya dengan cidera ACL yang sudah kita ulas diatas.


Cidera ini sanggup terjadi lantaran ACL yang tertarik sangat keras. Bagi penderita cidera meniscus, diharapkan waktu 3-6 bulan untuk masa pemulihan.


4. Muscle Strain


Muscle Strain termasuk cidera yang ringan, namun bila dibiarkan akan berdampak jelek dan menjadi kronis. Otot yang biasa mengalami muscle strain yaitu otot betis dan paha.


5. Pattela Tendonitis


Cidera ini sering terjadi sehabis pemain berlatih di lapangan yang keras. Salah satu penyebabnya yaitu ketidak seimbangan antara otot quadriceps.




style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6135148267"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">




Demikian macam-macam cidera otot yang sering dialami olahragawan. Semoga bermanfaat.



style="display:block"
data-ad-format="autorelaxed"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6399230277">





Sumber aciknadzirah.blogspot.com