Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengertian Autisme, Gejala, Penyebab, Jenis Tingkatannya Lengkap

Konten [Tampil]

Pengertian Autisme, Gejala, Penyebab, Jenis & Tingkatannya Lengkap – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan ihwal Autisme. Yang meliputi pengertian autisme, tanda-tanda autisme, penyebab autisme, jenis-jenis autisme dan tingkatan autisme dengan pembahasan lengkap dan gampang dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.



Pengertian Autisme, Gejala, Penyebab, Jenis & Tingkatannya Lengkap


Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan secama.


Pengertian Autisme


Autisme atau sering disebut dengan autis ialah suatu gangguan pada perkembangan anak, yang mana terjadi permasalahan pada interaksi sosialnya, problem komunikasi dan menggunaan imajinasinya (seolah-olah hidup mempunyai dunia bermain sendiri) yang mulai terlihat semenjak anak berusia dibawah tiga tahun. Istilah autisme mulanya dari bahasa Yunani yakni aitos yang artinya saya atau diri (self).


Dalam wikipedia, autisme ialah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang kala telah sanggup dideteksi semenjak bayi berusia 6 bulan.


Gejala Autisme


Pada umumnya, tanda-tanda autisme terlihat pada usia awal perkembangan anak sebelum mencapai usia tiga tahun. Gejala dan tingkat parahnya penyakit autisme juga cenderung majemuk disetiap anak yang mengalami. Namun tanda-tanda autisme bisa dibagi menjadi dua kelompok yakni:



  • Kategori Pertama

    Merupakan gangguan interaksi sosial dan komunikasi. Gejala ini bisa meliputi terjadinya problem terhadap kepekaan pada lingkungan sosial dan gangguan pemakaian bahasa mulut ataupun non verbal.

  • Kategori Kedua

    Merupakan ganguan pada teladan pikir, minat dan tingkah laris yang terbatas dan juga sifatnya berulang. Contoh gerakan repetitif, menyerupai meremas tangan dan mengetuk-ngetuk, dan merasa kesal ketika aktivitasnya diganggu.


Penyebab Autisme


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab autisme menyerupai dari genetika dan lingkungan, yang kemungkinan menjadi penyebab kelainan ini. Tetapi penyebab niscaya kelainan autisme hingga kini belum diketahui.


Selain itu terdapat beberapa hal yang dianggap sebagai pemicu autisme. Tetapi anggapan dan dugaan tersebut sudah terbukti tidak berkaitan dengan autisme berdasarkan banyak sekali penelitian medis. Mitos itu ialah antara lain:



  • Pola asuh anak

  • Pola makan, contohnya mengonsumsi gluten atau produk susu

  • Vaksin campak, gondong dan rubela

  • Senyawa thiomersal yang didalamnya terdapat kandungan merkuri


Jenis-Jenis Autisme


Menurut Prasetyono (2008:54-65) ICD-10 “International Classfification of Diseases, WHO 1993) dan DSM0IV (American Psychiatic Association, 1994) autisme dibagi menjadi lima jenis yakni sebagai berikut:


Autisme Masa Kanak-Kanak (Childbood Autism)

Autisme di masa kanak-kanak merupakan gangguan perkembangan terhadap anak yang gejalanya telah terlihat sebelum anak tersebut mencapai umur tiga tahun. Ciri-ciri ganggunan autisme ini ialah kualitas komunikasinya tidak normal, terdapat gangguan dalam kualitas interkasi sosial dalam aktivitas, tingkah laris dan juga interesnya ialah terbatas, diulang-ulang dan streotip.


Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS)

Gejala ini tidak begitu banyak dibanging dengan autisme pada masa kanak-kanak. Kualitas dari gangguan tersebut lebih ringan, sehingga bawah umur ini masih sanggup bertatap mata, ekspresi facial tidak terlalu datar, dan masih sanggup untuk bersenda gurau.


Sindrom Rett (Rett’s Syndrome)

Gangguan perkembangan yang hanya pada anak wanita. Pada umur sekitar enam bulan, bayi mulai mengalami kemunduran perkembangan. Pertumbuhan kepala akan berkurang di umur lima bulan hingga empat tahun. Gerakan tangan akan tidak bisa dikendalikan, gerakan yang terarah hilang dan diikuti dengan gangguan komunikasi dan juga menarik diri dari sosial. Selain itu terjadi gangguan dalam bahasa, perseptivitas, ekspresif, dan juga kemunduran psikomotor yang hebat. Hal yang sangat khas yaitu timbulnya gerakan tangan yang terus menerus.


Gangguan Disintegratif Masa Kanak-Kanak (Childbood Disintegrative Disorder)

Gejala timbul setelah umur tiga tahun. Perkembangan anak menjadi lebih baik selama beberapa bulan sebelum terjadi kemunduran yang hebat. Pertumbuhan yang normal terjadi di usia 1 hingga 2 tahun, selanjutny anak akan kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah dikuasai dengan baik.


Asperger Syndrome (AS)

Lebih banyak terjadi pada anak pria perkembangan bicaranya tidak terganggu tetapi mereka kurang bisa melaksanakan komunikasi dengan timbal balik. Berbicara dengan tata bahasa yang baku dan dalam berkomunikasi memakai bahasa badan cenderung berkurang. Sangat terobsesi besar lengan berkuasa pada salah satu besar lengan berkuasa dan tidak mempunyai kesulitan pada pelajaran di sekolah.


Tingkatan Autisme


Menurut tingkat kecerdasan IQ yang dinyatakan Pusponegoro dan Solek 2007, autisme dibedakan menjadi tiga tingkatan yakni:


Low Functioning (IQ Rendah)

Jika penderita masuk ke dalam kategori low functioning (IQ rendah) maka pada kemudian hari sanggup dipastikan penderita ini tidak bisa dibutuhkan untuk bisa hidup berdikari sepanjang hidup, penderita membutuhkan proteksi orang lain.


Medium Functioning (IQ Sedang)

Jika penderita termasuk dalam kategori medium functioning (IQ sedang) maka pada kemudian hari masih hidup secara bermasyarakat dan penderita ini masih daat masuk sekolah khusus yang hanya dibentuk untuk anak penderita autisme.


High Functioning (IQ Tinggi)

Jika penderita termasuk dalam kategori high functioning (IQ tinggi) maka pada kemudian hari sanggup hidup bahkan bisa saja sukses dalam perkembangannya bisa juga hidup dengan berkeluarga.


 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan ihwal Autisme √ Pengertian Autisme, Gejala, Penyebab, Jenis  Tingkatannya Lengkap


Menurut Chilhood Autism Rating Scale (CARS) Mujiyanti (2011), autisme dibedakan menjadi tiga tingkatan yakni:


Autis Ringan

Di kondisi ini anak autisme masih terlihat adanya kontak mata meskipun tidak berlangsung lama. Anak autisme ini bisa memperlihatkan respon pada dikala dipanggil namanya meskipun sedikit. Bisa memperlihatkan ekspresi-ekspresi mukan dan dalam berkomunikasi dua arah walaupun terjadinya hanya sesekali.


Autis Sedang

Pada kondisi ini anak autisme masih terlihat sedikit melaksanakan kontak mata tetapi tidak memperlihatkan respon pada dikala dipanggil namanya. Perbuatan bernafsu atau hiperaktif, menyakiti diri sendiri, hirau dan gangguan motorik yang stereopik cenderung agak sulit untuk dikendalikan tetapi masih sanggup untuk dikendalikan.


Autis Berat

Anak autis yang di kondisi ini terlihat tindakan-tindakan yang sangat tidak bisa dikendalikan. Seringkali anak autis memukul-memukulkan kepalanya pada tembok dengan berulang dan terus menerus tanpa berhenti. Pada dikala orang renta berusaha mencegah tetapi anak tidak memperlihatkan respon dan tetap melakukannya bahkan dalam kondisi berada dipelukan orang tuanya, anak autisme tetap memukul-mukulkan kepalanya , anak tersebut akan berhenti bila sudah merasa lelah dan kemudia akan eksklusif tertidur.


Demikianlah telah dijelaskan ihwal Pengertian Autisme, Gejala, Penyebab, Jenis & Tingkatannya Lengkap, biar sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id