Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Feminisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, Kelebihan, Kekurangan

Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN DAN KONSEP FEMINISME
Feminisme yakni ideologi atau sebuah paham yang menyatakan persamaan hak antara laki-laki dengan wanita. Secara bahasa, feminisme berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata “femina” yang artinya mempunyai sifat keperempuanan. Feminisme sering juga diartikan sebagai gerakan emansipasi perempuan yang menyuarakan ihwal aperbaikan kedudukan perempuan dan menolak perbedaan derajat antara perempuan dengan pria. Orang yang berpegang pada ideologi feminisme disebuat feminis. Persamaan kedudukan antara laki-laki dengan perempuan dalam paham ini berlaku dalam segala hal. Pada masa awal pemunculannya, paham feminisme identik dengan “perjuangan kaum wanita” tetapi ketika ini feminisme sudah berkembang dan mulai diartikan “perjuangan terhadap segala bentuk ketidakadilan”.
 Feminisme yakni ideologi atau sebuah paham yang menyatakan persamaan hak antara laki-laki den √ Feminisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, kelebihan, Kekurangan
FEMINISME
B. SEJARAH FEMINISME
Dalam sejarah ada banyak sumber ihwal gerakan perempuan dalam memperjuangkan haknya, tetapi yang paling sering menjadi tumpuan yakni gerakan yang berkembang pada masa 15 – 18 M di Eropa. Pergerakan paling awal yang ditemukan yakni oleh Christine de Pizan yang menulis ihwal ketidakadilan yang dialami perempuan. Kemudian pada masa ke 18, pergerakan yang cukup signifikan mulai tumbuh. Dua tokoh utama pergerakan ini yakni Susan dan Elizabeth. Mereka ketika itu telah berhasil memperjuangkan hak politik, yaitu hak untuk menentukan bagi perempuan. Kemudian memasuki masa ke 19, dengan dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet, gerakan ini terus berkembang hingga hingga ke negara-negara penjajahan Eropa, secara bersamaan, gerakan mereka disebut sebagai “Universal Sisterhood”.

Dalam perkembangannya, ada tiga gelombang pergerakan feminisme, yaitu :
1. Gelombang Pertama (Suara Perempuan)
Gelombang pertama atau yang sering disebut dengan gelombang bunyi perempuan pertama kali dipelopori oleh pencetus sosialis Charles Fourier tahun 1837. Pada gelombang ini pergerakan yang awalnya berpusat di Eropa pindah ke Amerika dan berkembang pesat semenjak adanya publikasi buku berjudul The Subjection Of Women (1869) karya Joh Stuart Mill. Perjuangan kaum perempuan dalam menuntu revolusi sosial dan politik terhadap hak perempuan mulai memuahkan hasil sekitar tahun 1830 – 1840. Seiring dengan pemberantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum perempuan mulai diperhatikan.

2. Gelombang Kedua
Setelah berakhirnya perang dunia kedua, yang ditandai dengan lahirnya negara-negara gres sehabis mereka terbebas dari penjajahan bangsa eropa, gerakan feminisme mencapai puncaknya. Mereka mulai menyuarakan hak bunyi perempuan dalam hak bunyi tubuh legislatif (pihak yang ikut menjalankan sistem pemerintahan). Peningkatan dan semangat kaum perempuan dalam memperjuangkan haknya memuncak pada awal tahun 1970. Tokoh utama yang sering dikaitkan dengan gerakan feminisme gelombang kedua ini yakni para feminis Perancis, menyerupai Helene Cixous (Yahudi kelahiran Algeria yang menetap di Perancis) dan Julia Kristeva (Orang Bulgaria yang menetap di Perancis). Tujuan utama gerakan feminisme kedua yakni untuk menuntuk kebebasan bagi perempuan yang sering dipandang rendah dan diperlakukan dengan tidak layak.

3. Gelombang Ke 3
Gelombang ketiga ini berkaitan dengan gelombang kedua. Pada gelombang ketiga, feminis lebih berfokus untuk mendapat posisi dalam sistem pemerintahan negaranya. Mereka beranggapan bahwa bidang politik merupakan kawasan yang harus mempunyai perwakilannya semoga hak-hak perempuan sanggup terus dijaga. Hingga sekarang, feminisme masih ada dan aktif dalam mengkampanyekan banyak sekali gosip sosial menyerupai p0rn*grafi, hak reproduksi, kekerasan terhadap perempuan atau hak-hak legal perempuan. Kaum Feminis juga ikut terlibat dalam memperjuangkan gerakan sosial yang serupa menyerupai gerakan kaum lesbian dan gay.

C. CIRI – CIRI FEMINISME
  • Menyadari adanya perbedaan atau ketidakadilan kedudukan antara laki-laki dan perempuan.
  • Menuntut Persamaan hak antara Laki-Laki dan Perempuan.
  • Laki-laki dianggap kaum yang lebih mementingkan dirinya.
  • Gerakannya didominasi oleh Wanita.
D. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS FEMINISME
1. Feminisme Liberal
Sesuai dengan namanya, feminisme jenis ini menganut paham liberalisme, yaitu mementingkan kebebasan. Mereka menyatakan “semua manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan seimbang, harmonis dan mestinya tidak terjadi penindasan antara satu dengan lainnya”. Tokoh utama gerakan feminisme liberal yakni Mary Wollstonecraft yang menulis buku berjudul “Vindication of Right of Woman”. Dalam bukunya ia menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai nalar yang sama, oleh lantaran harus terjadi persamaan terhadap perlakuan dan hak keduanya. Dalam sejarahnya, gerakan feminisme liberal lebih memfokuskan terhadap usaha kaum perempuan untuk mendapat pendidikan yang sama dengan laki-laki.

2. Feminisme Marxis (Komunis)
Feminisme Marxis muncul lantaran menganggap bahwa ketertinggalan perempuan disebabkan lantaran kapitalisme dalam sebuah negara. Kapitalisme sendiri yakni paham yang menyatakan individu sanggup memperkaya dirinya sebanyak mungkin. Kaum Feminisme Marxisme memandang hal ini sebagai ketidakadilan bagi perempuan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki mengontrol kegiatan produksi, sehingga mereka mempunyai kedudukan lebih tinggi dalam masyarakat. Karena kedudukannya lebih tinggi, kaum laki-laki sering menindas perempuan yang secara “lebih lemah”. Tujuan utama feminis marxis yakni menghapuskan sistem kapitalis.
3. Feminisme Sosialis
Feminisme Sosialis muncul lantaran kritik terhadap feminisme marxis. Kaum Feminisme Sosialis menganggap bahwa kapitalisme bukanlah sentra dari permasalahan rendahnya kedudukan sosial wanita, alasannya “Bahkan sebelum kapitalisme muncul, kedudukan perempuan sudah dianggap lebih rendah”. Tujuan utama feminisme sosialis yakni untuk menghapuskan sistem kepemilikan dalam struktur sosial. Contohnya, mereka tidak oke dengan aturan yang melegalisir kepemilikan laki-laki atas harta dalam sebuah perkawinan.

4. Feminisme Radikal
Paham ini muncul pada pertengahan masa 19 yang menunjukkan ideologi “Perjuangan Separatisme Perempuan”. Dalam hal ini mereka menuntut kesamaan kedudukan perempuan dengan laki-laki dalam setiap struktur sosial, Contohnya dalam keluarga. Feminisme radika lebih berfokus memperjuang hak perempuan dalam aspek biologis (nature). Tetapi dalam perkembangannya feminisme ini menjadi ekstrim, mereka mulai memusatkan perhatian hanya kepada perempuan. Laki-laki dianggap tidak mengatakan bantuan positif, mulai muncul anggapan bahwa perempuan harusnya sanggup melaksanakan apapun sesuai kehendak mereka.

5. Feminisme Anarkis
Feminisme anarkis juga merupakan salah satu paham feminisme ekstrim. Mereka menganggap bahwa negara dan laki-laki merupakan sentra segala permasalah yang dialami kaum perempuan. Oleh lantaran itu tujuan feminisme anarkis yakni untuk menghancurkan negara dan kaum lelaki serta mewujudkan mimpi supaya perempuan memegang kekuasaan tertinggi dalam struktur sosial.

6. Feminisme PostModern
Feminisme Post modern merupakan feminisme yang mulai terlihat perkembangannya ketika ini. Feminisme postmodern merupakan gerakan feminisme yang anti dengan sesuatu dengan sifat otoriter dan anti dengan otoritas. Tokoh feminisme postmodern menghindari adanya suatu kesatuan yang membatasi perbedaan. Artinya, kaum feminis boleh menjadi apapun yang mereka inginkan, dan tidak ada rumus “feminis yang baik”. Namun demikian, kaum feminisme postmodern mempunyai tema atau orientasi dalam pergerakakannya. Mereka menyebutkan bahwa secualitas dikonstruksikan (dibangun) oleh bahasa. Kehidupan insan terbentuk lantaran bahasa, maka lewat bahasa pula kita sanggup mengatasi ketidakadilan terhadap perempuan. Bahasa yang dimaksud disini yakni argumen, opini, tulisan, dll.
 Feminisme yakni ideologi atau sebuah paham yang menyatakan persamaan hak antara laki-laki den √ Feminisme : Pengertian, Sejarah, Ciri, kelebihan, Kekurangan
FEMINISME
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FEMINISME
1. Kelebiham Feminisme
  • Memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah.
  • Sangat peka terhadap ketidakadilan.
  • Kelompoknya mempunyai kesatuan yang berpengaruh dan sangat setia.
2. Kekurangan Feminisme
  • Terkesan Egois lantaran hanya memandang sesuatu dengan menguraikan ketidakadilan yang dimilikinya.
  • Dalam perkembangannya cenderung memandang rendah kaum lelaki.
  • Bertentangan dengan banyak agama. 

Sumber http://www.ilmudasar.com