Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengertian Gaya Bahasa Atau Majas Dan Jenisnya Serta Contohnya

Konten [Tampil]

Berikut ini klarifikasi tentang pengertian gaya bahasa atau majas dan jenisnya serta contohnya dapat kau baca di artikel ini.


A. Penjelasan Gaya Bahasa


Gaya bahasa yakni cara bagaimana pengarang menguraikan kisah yang dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang kisah mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga sanggup mengakibatkan kesan tertentu.


B. Inilah jenis majas


Berikut di bawah ini jenis-jenis Majas dilengkapi dengan contohnya:


1. Gaya Bahasa Pertentangan


a. Hiperbola


Hiperbola yaitu gaya bahasa yang berupa suatu pernyataan yang terlalu berlebihan dari kenyataan yang ada dengan maksud untuk mengatakan kesan yang mendalam atau meminta perhatian. Seperti contohnya: Dia berteriak hingga suaranya menembus langit ke-7.


b. Litotes


Litotes yaitu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara-cara yang berlawanan dengan kenyataan, dengan cara mengecilkan ataupun menguranginya. Seperti contohnya: Aku tidaklah Pintar itulah mengapa saya selalu bekerja keras.


c. Paradoks


Paradoks yaitu gaya bahasa yang bertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada atau 2 (dua) pengertian yang bertentangan sehingga mirip tidak masuk akal. Contohnya: Aku merasa kesepian di kota yang ramai ini.


d. Antitesis


Antitesis yaitu gaya bahasa yang pengungkapannya bekerjasama dengan situasi, benda ataupun sifat yang keadaannya saling bertentangan dan juga menggunakan kata-kata yang berlawanan arti. Seperti contohnya: Tua muda, pria wanita banyak yang menonton film tersebut.


Baca artikel lain: Pengertian cerpen dan strukturnya dilengkapi unsur-unsurnya.


 dan jenisnya serta contohnya dapat kau baca di artikel ini √ Pengertian Gaya Bahasa Atau Majas Dan Jenisnya Serta Contohnya

Apakah itu gaya bahasa/majas?


2. Gaya Bahasa Sindiran


a. Ironi atau sindiran halus


Ironi yaitu gaya bahasa yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud yang dipakai untuk menyindir seseorang tapi dengan cara yang halus. Seperti contohnya: Rajin sekali kau masuk sekolah, hingga keterangan tidak hadirmu aneka macam di absensi.


b. Sinisme


Sinisme yaitu gaya bahasa sindiran lebih kasar dari Ironi, dengan cara menyindir secara pribadi kepada orang lain. Seperti contohnya: Kelakuanmu tadi sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa / Badanmu sangat amis sekali niscaya kau belum mandi.


c. Sarkasme


Serkasme yaitu gaya bahasa sindiran yang sangat kasar, terkadang sanggup menyakitkan hati. Seperti contohnya: Bisa kerja ga sih kamu? Yang begini juga tidak becus mengerjakan!


3. Gaya Bahasa Penegasan


a. Inversi


Inversi yaitu gaya bahasa yang kalimat predikatnya berada di depan subjek kalimat tersebut. Seperti contohnya: Besar sekali kolamnya.


b. Retoris


Retoris yaitu gaya bahasa yang kalimat tanya tidak bertanya, yang dimana menyatakan kesangsian ataupun bersifat mengejek. Seperti contohnya: Apa itu bukti dari kesepakatan yang kau ucapkan tadi?


c. Paralelisme


Paralelisme yaitu gaya bahasa yang pengulangan kata-katanya dipakai untuk penegasan didalam bahasa puisi.


d. Enumerasio


Enumerasio yaitu gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan suatu keadaan atau insiden dengan cara menguraikan satu demi satu keadaan tersebut, sehingga merupakan suatu keseluruhan.


e. Koreksio


Koreksio yaitu gara bahasa yang membetulkan kembali ucapan yang tidak benar atau salah, baik itu secara sengaja ataupun tidak disengaja. Seperti contohnya: Tadi beliau gres saja pulang, oh… bukan di gres saja berangkat lagi.


f. Repertis


Repetisi yaitu gara bahasa yang pengulangan kata-katanya dalam bahasa prosa. Seperti contohnya: Kita sudah berusaha, kita sudah menang, kita sudah berhasil.


g. Klimaks


Klimaks yaitu gaya bahasa yang menguraikan suatu insiden secara berturut-turut dan semakin usang maka ceritanya akan semakin memuncak atau meningkat. Seperti contohnya: Semua kalangan dari bawah umur hingga orang cukup umur beramai-ramai mengikuti kompotisi sepak bola.


h. Anti klimaks


Anti titik puncak yaitu gaya bahasa yang dimana penguraian suatu insiden secara berturut-turut tapi makin usang maka ceritanya akan semakin menurun, ini yakni kebalikan dari Klimaks. Seperti contohnya: Di seluruh pelosok desa dan kota merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70 / Guru-guru dan seluruh orang bau tanah siswa menghadiri program kelulusan.


i. Pleonasme


Pleonasme yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau sepatah kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti dari suatu kata. Seperti contohnya: Seluruh pelajar yang berada di bawah segera naik ke atas / Mereka menerobos ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan tersebut.


j. Ekslamasio


Ekslamasio yaitu gaya bahasa yang didalam kalimatnya memakai kata seru. Seperti contohnya: Wah…, keren sekali orang itu!


k. Tautologi


Tautologi yaitu gaya bahasa yang mengulang beberapa kali sepatah kata didalam suatu kalimat. Seperti contohnya: Mungkin, mungkin beliau sanggup berhasil dalam melaksanakan tugasnya.


Baca juga: Pengertian novel dan unsur-unsurnya.


4. Gaya bahasa perbandingan


a. Asosiasi atau perumpamaan


Asosiasi yaitu gaya bahasa yang perbandingan terhadap 2 (dua) hal yang maksudnya berbeda, akan tetapi sengaja dianggap sama. Seperti contohnya: Wajahnya anggun bagaikan rembulan / Semangatnya mirip api yang berkobar.


b. Metafora


Metafora yaitu gaya bahasa yang cara dalam menungkapkan ungkapan kalimatnya dilakukan secara pribadi berupa suatu perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata dalam kalimat bukanlah arti yang sesungguhnya, tapi sebagai lukisan yang menurut perbandingan atau persamaan saja. Seperti contohnya: Bocah kutu buku itu telah menjadi juara pertama cerdas cermat / Si andal merah sudah menbumi hanguskan komplek perumahan itu hanya dalam 2 jam / Kembang desa yang sedang mencari pasangan.


c. Personifikasi


Personifikasi yaitu gaya bahasa yang mengatakan karakteristik atau sifat-sifat insan kepada benda yang tidak hidup. Kaprikornus benda yang tidak hidup seperti bernyawa dan memiliki sifat mirip manusia. Seperti contohnya: Sore hari ini awan meneteskan air mata / Angin mirip berbisik kepadaku.


d. Alegori


Alegori yaitu gaya bahasa yang menyatakan dengan menggunakan cara lain lewat kiasan ataupun penggambaran. Alegori merupakan perbandingan yang berkaitan antara satu dan yang lainnya didalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk suatu kisah yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan bnayk moral.


e. Simile


Simile yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau pembanding pada kalimatnya yang dimana 2 (dua) hal tersebut berbeda akan tetapi memiliki karakteristik yang sama. Biasanya kata penghubungnya: seperti, bagaikan, semisal, seumpama, menyerupai dan lain-lain. Seperti contohnya: Kau “bagaikan” cahaya dalam kegelapan / Mereka “seperti” sepasang kekasih.


f. Sinekdoke


Sinekdoke yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata dengan arti yang mengambarkan hal lain di luar kata yang diungkapkan. Sindekdoke terbagi menjadi 2 (dua) macam yang diantaranya:



  • Yang pertama Sinekdoke pars pro tato merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian kecil kata dari sesuatu untuk menyatakan secara keseluruhan. Contohnya: Mungkin beliau sudah nyaman memiliki pekerjaan sebagai salles-man dan mengatakan produk yang dijualnya dari “pintu” ke “pintu” / Hari ini akau tidak melihat Muka si Toni (kata “pintu” ke “pintu” mewakili banyak rumah para konsumen dan kata “muka” mewakili sosok Toni).

  • Lalu yang kedua Sinekdoke totem pro parte menyebutkan keeluruhan untuk menyatakan sebagian kecil, ini yakni kebalikan dari sinekdoke pars pro tato. Contohnya: Penyanyi wanita itu sangat populer maka tidak heran kalau banyak di idolakan oleh para “pemuda” yang ada di penjuru dunia. (kata “pemuda” merupakan semua orang yang masih berusia muda, meskipun pada kenyataanya penyanyi itu tidak di idolakan oleh semua pemuda).


g. Simbolik


Simbolik yaitu merupakan gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan memakai benda, hewan dan juga tumbuh-tumbuhan sebagai simbol.


h. Metonimia


Metonimia yaitu gaya bahasa yang menggunakan ciri, atribut ataupun brand untuk menggambarkan suatu benda. Seperti contohnya: Dia sedang menciptakan secangkir kopi kapal api (merk) untuk ayahnya.


Demikianlah penjelasan perihal pengertian gaya bahasa atau majas, biar sanggup bermanfaat dan mohon maaf kalau ada kesalahan ataupun kekurangan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com