√ Panduan Lengkap Menanam Jagung Memakai Metode Tanpa Olah Tanah (Tot)
KABARTANI.com, Dalam menanam jagung ada beberapa metode yang dipakai oleh para petani, tapi salah satu metode yang tengah terkenal dikala ini yaitu menanam jagung dengan metode Tanpa Olah Tanah (TOT). Seperti namanya, metode TOT ini cara penanamannya tanpa melaksanakan persiapan lahan ibarat pembalikan dan penggemburan tanah terlebih dahulu, hanya diharapkan lubang untuk membenamkan benih kedalam tanah.
Perlu anda perhatikan, metode TOT ini tidak sanggup diterapkan di segala jenis lahan pertanian. Hanya lahan yang mempunyai tingkat kegemburan tertentu yang cocok untuk metode ini, ibarat lahan sawah, bekas tumbuhan padi yang telah simpulan di panen. Bisa juga diterapkan di sawah tadah hujan maupun sawah beririgasi teknis yang ingin menerapkan rotasi tanaman. Karena jerami bekas tumbuhan padi tersebut sangat bermanfaat sebagai mulsa untuk tumbuhan jagung. Sedangkan tanah yang keras tidak sanggup menerapkan metode tanpa olah tanah.
Lalu apa saja kelebihan metode Tanpa Olah Tanah (TOT) ini?
- Menyingkat waktu tanam alasannya ialah petani tidak perlu melaksanakan pengolahan tanah terlebih dahulu.
- Menghemat tenaga dan biaya.
- Menghindari kerusakan tanah, alasannya ialah dalam jangka panjang tanah yang terlalu sering dibalik dan digemburkan sanggup mengalami pengerasan. Selain itu tanah yang dibajak atau digemburkan akan terbuka, sehingga ada potensi hilangnya mineral tanah.
- Mengurangi pengikisan lapisan hara tanah bab atas alasannya ialah proses pengolahan.
Sedangkan kekurangan metode Tanpa Olah Tanah (TOT) yakni:
- Ada kemungkinan tanah telah ditumbuhi gulma yang sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan jagung. Karena tanah tidak dibuka ada kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan, dan sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan berikutnya.
Jika anda sudah paham dengan metode TOT diatas dan ingin menerapannya, berikut panduan menanam jagung memakai metode tanpa olah tanah (TOT).
Persiapan Lahan Tanam Jagung
a. Penyiapan Mulsa Jerami
Jerami berkhasiat sebagai mulsa epilog tanah. Cara penyiapannya yakni dengan memangkas/merajang/mencacah jerami sisa panen padi dari lahan, kemudian taburkan secara merata di atas permukaan lahan.
b. Membuat Parit Drainase
parit drainase dibentuk untuk membuang kelebihan air, alasannya ialah tidak ada pengolahan tanah, ibarat peninggian bedeng tanam. Jangan hingga lahan tanam terendam air. Parit drainase biasanya dibentuk memanjang/garis lurus dengan jarak antar ruas sekitar 2 meter.
c. Pembersihan gulma
Bila lahan yang kita gunakan ditumbuhi gulma sebaiknya terapkan pencucian gulma dengan herbisida. Apabila gulmanya cukup banyak, gunakan herbisida sistemik yang sanggup membasmi gulma hingga ke akarnya. Silahkan gunakan merek herbisida yang sesuai dengan kebutuhan Anda (kami tidak menyebutkan merek) dan gunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Gulma menjadi faktor yang cukup mengganggu dalam metode tanpa olah lahan.
Setelah 3 hari kontrol kembali lahan anda, apakah masih terdapat gulma atau tidak. Bila masih terdapat gulma lakukan lagi penyemprotan. Seminggu sehabis penyemprotan herbisida, lahan siap untuk ditanami.
d. Pemupukan dan pengapuran
Bila bekas lahan yang dipakai kurang subur, sanggup ditambahkan penambahan pupuk organik. Boleh pupuk kompos atau pupuk kandang. Pupuk ditaburkan dalam bentul larik, sesuai dengan baris lubang tanam. Dosis pupuk organik untuk tumbuhan jagung sekitar 1,5-2 ton per hektar. Bila perlu sanggup lakukan pengapuran, cara menebarkan kapur sama dengan pupuk dalam bentuk larikan. Dosis pengapuran sekitar 300-400 kg per hektar.
Tahapan Penanaman
a. Menyiapkan Benih
Gunakan benih unggul yang mempunyai tingkat keberhasilan tumbuh lebih dari 95%. Penyiapan benih sebaiknya mengikuti proposal produsen benih tersebut. Bagi benih jagung yang bukan dari pabrikan, benih sanggup disiapkan terlebih dahulu dengan cara merendam terlebih dahulu dengan insektisida. Gunannya supaya benih terlindung dari serangan penyakit dikala ditanam. Bagi benih yang diproduksi pabrik biasanya sudah dicampur dengan insektisida, penampakan benih biasanya berwarna merah, sehingga tidak perlu perendaman dengan insektisida.
b. Mengatur Jarak Tanam
Jarak tanam untuk tumbuhan jagung dalam satu baris sekitar 20 cm, sedangkan jarak antar baris 70-75 cm. Bila bedengan yang dibentuk selebar 2 meter, akan terdapat setidaknya 3 baris tumbuhan jagung dalam satu bedeng.
c. Penanaman
Penanaman benih sanggup dilakukan maksimal seminggu sehabis pertolongan pupuk organik dan pengapuran. Lubang tanam dibentuk dengan tugal atau mesin planter. Kedalaman lubang tanam sekitar 3-5 cm. Masukkan 2 benih jagung dalam satu lubang tanam. Kemudian tutup dengan dengan tanah, jangat dipadatkan.
Siapkan juga daerah penyemaian benih secara terpisah, gunanya untuk menyulam tumbuhan jagung yang gagal tumbuh. Agar tumbuhan hasil sulaman mempunyai umur yang sama dengan tumbuhan yang telah ditanam di lahan.
Periksa pertumbuhan benih sehabis satu minggu. Kemudian sulam benih yang gagal tumbuh dengan bibit yang telah disemaikan di daerah terpisah. Usahakan penyulaman dilakukan dengan tumbuhan yang seumur.
d. Pemberian Pupuk Tambahan
Pemupukan dilakukan supaya tumbuhan tumbuh dengan subur dan berproduksi optimal. Pemupukan suplemen dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan jenis benih yang digunakan.
Jagung bibit unggul biasanya membutuhkan pemupukan yang lebih banyak dibanding jagung biasa. Pemupukan didasarkan atas kebutuhan tumbuhan dan status hara tanah. Pupuk yang umum dipakai ialah pupuk tunggal yaitu Urea sebagai pupuk N, SP-36 sebagai pupuk P dan KCl sebagai pupuk K. Karena pupuk tunggal KCl sudah tidak tersedia dipasaran, maka pupuk Kalium diambil dari pupuk beragam NPK.
Pemupukan dilakukan dua kali yaitu umur tumbuhan 10 dan 35 hari sehabis tanam (hst) pada jenis tanah yang didominasi liat dan tiga kali yaitu umur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst. pada tanah yang didominasi pasir. Pemupukan ketiga memakai BWD untuk memilih kebutuhan N tanaman.
Takaran pupuk tunggal per hektar yang umum dipakai ialah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl. Sedang dosis pupuk beragam per hektar yang dipakai ialah 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg Urea + 80 kg SP-36. Kebutuhan pupuk jagung bibit unggul lebih besar dibading jagung komposit. Berapa banyak hara N yang dibutuhkan untuk memcu pertumbuhan tumbuhan ditentukan melalui pembacaan BWD (Bagan Warna Daun) pada umur tumbuhan 42 – 45 hst.
Tahapan Pengairan
Ada beberapa model pertolongan air tumbuhan jagung yaitu :
- Model genangan
- Model alur (furrow)
- Model bawah permukaan (sub surface)
- Model pancaran (sprinkler)
- Model tetes (drip)
Dari sekian model pertolongan air tumbuhan jagung, yang umum dipakai petani ialah model alur (furrow). Alur dibentuk dengan bajak singkal yang memotong lahan pertanaman setiap jarak tertentu (2m untuk 3 baris tanaman). Frekwensi pertolongan air tumbuhan berkisar 5-6 kali bahkan ada yang lebih tergantung jenis tanah. Pada tanah yang didominasi liat pertolongan air tumbuhan tidak sebanyak tanah yang didominasi pasir. Berikut model pertolongan air model alur (furrow) :
Keuntungan model pengairan sistem alur ialah :
- Lebih efisien pemakaian air tanaman.
- Air terdistribusi merata kesetiap barisan tanaman.
- Hanya bab pinggir alur yang berair sehingga sedikit air yang menguap.
- Tanah cepat sanggup diolah alasannya ialah tidak berlumpur.
Ada 5 fase pertumbuhan tumbuhan jagung yang memerlukan pengairan, yakni fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan, fase pengisian biji dan fase pematangan.
Panen dan pasca panen
Pengeringan jagung
Tanaman jagung sanggup dipanen sekitar 100 HST, tergantung dari jenis benih yang digunakan. Secara fisik jagung yang siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mengering, berwarna kekuningan. Panen yang dilakukan sebelum atau sehabis masa fisiologinya akan berakibat pada komposisi kimia jagung yang memilih kualitasnya.
Setelah panen jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara pengeringan yang paling umum ialah dengan menjemurnya di ladang bahu-membahu dengan klobotnya. Atau sanggup juga dikupas kelobotnya kemudian jagung dijemur di lantai atau di atas terpal.
Kerusakan masih sanggup terjadi dikala proses pengeringan terutama jikalau panen dilakukan di ekspresi dominan hujan. Jagung yang masih berair sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Jamur sanggup merusak hasil panen hingga lebih dari 50%.
Itulah info perihal Panduan Lengkap Menanam Jagung Menggunakan Metode Tanpa Olah Tanah (TOT), semoga info ini bermanfaat bagi teman tani sekalian. Terima kasih.
Sumber: sulsel.litbang.pertanian.go.id
Sumber https://kabartani.com