Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Ilmuwan Edinburgh Menemukan Diam-Diam Besar Dalam Dna Mammoth

Konten [Tampil]

Ilmuwan Edinburgh Menemukan Rahasia Besar Dalam DNA Mammoth √ Ilmuwan Edinburgh Menemukan Rahasia Besar Dalam DNA Mammoth


Teknologi.id – Para ilmuwan yang berada di Kebun Binatang Edinburgh sedang bekerja sama untuk menciptakan laboratorium genetika di Kamboja untuk memerangi perdagangan gading ilegal.


Ketika mencoba menyelamatkan gajah, mereka telah menemukan bahwa gading dari binatang yang kini sudah punah. Di laboratorium WildGenes dari Royal Zoological Society of Scotland, Dr. Alex Ball sedang mengebor sesuatu yang kedengarannya menyerupai gigi raksasa dan ternyata itu yakni gading gajah berukir.


Kamboja menciptakan rekor pemecahan gading di pelabuhan. Laboratorium ini bekerja dengan tiga kawan dalam sebuah proyek yang dibiayai oleh Department for Environment, Food, and Rural Affairs. Bersama-sama mereka membangun kapasitas ilmiah Kamboja untuk melestarikan margasatwa dan memerangi perdagangan gading yang sedang marak di dunia.


Tim Dr. Ball telah membantu mendirikan laboratorium genetika konservasi pertama di Kamboja. Negara ini terletak di rute penting untuk penyelundupan gading dari Afrika dan Asia.


“Ribuan gajah dibunuh di seluruh Afrika. Salah satu hal utama perihal Kamboja yakni kita hampir tidak mempunyai isu perihal perdagangan gading di sini.” kata Dr. Ball.


Baca juga: Kromosom Y Menghilang, Pertanda Laki-Laki Akan Punah?


DNA dari Gading Membuka Rahasia Itu


“Pada dasarnya, kami sanggup memecah dentin dan kalsium kemudian mengeluarkan sel-sel gading itu – kemudian mengidentifikasi individu yang tumbuh di gading itu,” tambah Dr. Ball.


Laboratorium WildGenes yakni satu-satunya laboratorium genetika binatang berbasis kebun binatang di Inggris dan satu-satunya di Eropa. Kepala konservasi dan sains di Royal Zoological Society of Scotland, Dr. Helen Senn menyampaikan memainkan tugas itu penting.


Dia melanjutkan: “Seringkali spesies yang terancam punah secara genetik tidak biasa dan unik, mereka belum pernah dijadikan proyek sebelumnya.”


“Mereka tidak menarik untuk ilmu kedokteran atau pertanian, jadi kita harus berbagi metode gres – contohnya – mempelajari kuda nil atau oryx bertanduk pedang.”


Namun dalam penelitian sampel gading Kamboja, para peneliti telah menemukan sesuatu yang lebih eksotis: DNA mammoth berbulu.


Baca juga: Inilah 5 Jenis Rekayasa Teknologi Sains Paling Keren di 2018


Gading Diukir Menjadi Pernak Pernik atau Hiasan


Mammoth tidak tercakup oleh perjanjian internasional perihal spesies yang terancam punah karna alasan yang disayangkan. Tapi tidak sanggup di hindari bahwa mereka telah punah selama sekitar 10.000 tahun. Relatif gampang untuk menemukan perbedaan antara gading gajah dan gading mammoth. Tapi begitu gading telah diukir menjadi pernak pernik atau hiasan, itu jauh lebih sulit.


“Yang mengejutkan kami, di negara tropis menyerupai Kamboja, kami menemukan sampel DNA mammoth dalam pernak pernik gading yang sedang dijual,” kata Dr. Ball.


“Pemilik tokonya menyebutkan gading gajah, tetapi kita tahu itu bergotong-royong mammoth”


Kamboja mempunyai antara 250 dan 500 gajah liar Asia sendiri. Sulit untuk menilai seberapa baik atau tidaknya mereka hidup – atau bahkan seberapa besar populasi – lantaran mereka cenderung tinggal jauh di dalam hutan.


Pengambilan sampel DNA mammoth sanggup memperlihatkan wawasan di sini juga, meskipun mengebor gading pada gajah hidup bukanlah pilihan. Alih-alih para pelestari lingkungan harus mencari sampel tinja – DNA dari kotoran gajah mengidentifikasi gajah secara individu dan hasilnya membangun citra dari total populasi.


Perdagangan gading mereka berjalan seiring dengan penyelundupan produk ilegal lainnya menyerupai cula rino dan sisik trenggiling. Itulah sebabnya para kawan berbagi lebih banyak alat genetik untuk membantu Kamboja mengidentifikasi jenis barang selundupan lainnya sebelum terlambat.


(HF)



Sumber https://teknologi.id