√ Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Jagung, Bisa Meningatkan Hasil Panen
Kabartani.com – Permintaan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring meningkatnya jumlah penduduk dan industri. Namun, produksi jagung tak sejalan dengan tingginya permintaan, beberapa permasalahan yang banyak dijumpai dalam pengembangan jagung salah satunya yaitu produksi dan harga jual.
Simak juga Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Bulai Pada Jagung
Upaya untuk meningkatkan poduksi jagung, pijakan utama yang dipakai dalam kegiatan pengembangan jagung yaitu tingkat produktivitas yang telah dicapai dikala ini. Di kawasan yang sudah mempunyai produktivitas jagung tinggi (>6,0 t/ha), programnya dengan pemantapan produktivitasnya.
Sedangkan untuk peningkatan produksi jagung di kawasan yang tingkat produktivitasnya masih rendah (< 5,0 t/ha), solusinya dengan diprogramkan penggunaan jagung jenis hibrida.
Dari hasil penelitian dalam jangka panjang, Badan Litbang Pertanian sudah menghasilkan aneka macam komponen teknologi jagung. Aplikasi komponen-komponen teknologi tersebut dilakukan dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang ternyata bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi perjuangan tani, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan.
Belajar dari pengalaman dalam penelitian yang sudah dilakukan dibeberapa lokasi di Indonesia, pengembangan penemuan teknologi jagung dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) bisa menunjukkan bantuan yang konkret bagi peningkatan produksi jagung.
Dalam budidaya jagung, komponen teknologi pengaturan jarak tanam juga perlu dilakukan untuk mendapat hasil yang maksimal, diantaranya:
- Mendapatkan tingkat populasi yang optimal
- Proses perawatan flora jadi lebih mudah
- Mengoptimalkan penerimaan sinar matahari ke tanaman, sehingga proses fotosintesis sanggup berlangsung dengan baik, serta,
- Mempermudah pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma baik secara manual maupun dengan herbisida, pemupukan, serta dukungan air.
Sistem Tanam Legowo Pada Jagung
Sistem tanam jajar legowo biasanya banyak diterapkan pada pertanaman padi sawah dengan contoh beberapa barisan flora yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai flora sisipan di dalam barisan.
Simak juga Panduan Lengkap Menanam Jagung Menggunakan Metode Tanpa Olah Tanah (TOT)
Tak hanya bisa diimplementasikan pada flora padi, sistem tanam jajar legowo juga bisa diimplementasika pada pertanaman jagung. Berbeda dengan padi, flora jagung tidak membentuk anakan, sehingga penerapan sistem tanam jajar legowo pada flora jagung lebih diarahkan pada:
- Pengoptimalan penerimaan intensitas sinar matahari pada daun, sehingga dibutuhkan hasil asimilat meningkat, hasilnya pengisian biji sanggup optimal.
- Mempermudah pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma baik secara manual maupun dengan herbisida, pemupukan, serta dukungan air.
- Memudahkan penanaman serta pada barisan kosong sanggup dimanfaatkan untuk flora kacang-kacangan (tumpang sari).
Menentukan Jarak Tanam Jagung
Anjuran populasi flora jagung yaitu berkisar antara 66.000–71.000 tanaman/ha. Agar sanggup tercapainya populasi tersebut, maka jarak tanam biasa yang diterapkan yaitu 75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang) atau 70 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang).
Pada kawasan yang mempunyai problem tenaga kerja, sanggup diterapkan jarak tanam 75 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang) atau 70 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang). Jika penanaman dilakukan dengan cara tanam jajar legowo, biar populasi flora tetap berkisar antara 66.000 – 71.000 tanaman/ha, maka jarak tanam yang diterapkan yaitu sebagai berikut:
- (20 x 50) x 100 cm (1 tanaman/lubang) atau (40 x 50) x 100 cm (2 tanaman/ lubang) (populasi 66.000 tanaman/ha)
2. (20 x 40) x 100 cm (1 tanaman/lubang) atau (40 x 40) x 100 cm (2 tanaman/ lubang) (populasi 71.000 tanaman/ha)
Hasil pengujian penerapan sistem tanam jajar legowo (20 x 40) x 100 cm satu tanaman/lubang pada varietas jagung hibrida Bima-19 URI dan Bima-20 URI yang ditanam pada bulan Agustus 2016, bisa meningkatkan hasil panen sekitar 24,88% untuk Bima-19 URI dan 30,19% untuk Bima-20 URI.
Bima-19 URI yang ditanam dengan sistem tanam tegel, produktivitas yang dihasilkan sebesar 8,56 t/ha. Dengan sistem tanam jajar legowo (20 x 40) x 100 cm satu tanaman/lubang, produktivitasnya meningkat menjadi 10,69 t/ha.
Sedangkan Bima-20 URI yang ditanam dengan sistem tanam tegel, produktivitas yang dihasilkan sebesar 9,01 t/ha. Dengan sistem tanam legowo (20 x 40) x 100 cm satu tanaman/lubang, produktivitasnya meningkat menjadi 11,73 t/ha.

Simak juga Mengenal Sistem Jajar Legowo Pada Tanaman Jagung
Deikianlah isu mengenai “Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo pada Jagung, Mampu Meningatkan Hasil Panen”, semoga bisa menjadi pertimbangan bagi sahabat tani yang ingin menanam jagung.
Sumber https://kabartani.com