√ Nostalgia, 10 Tembang Kenangan Tebaik Yang Mengingatkan Suasana Jaman Old
Hampir setiap orang niscaya suka mendengarkan musik. Sejak dulu musik menjadi sebuah hiburan bagi penikmatnya, baik dikala suntuk, senang, maupun sedih. Musik juga dapat dibilang bahasa universal sebab musik dapat menyatukan orang dari banyak sekali pecahan dunia.
Meskipun bahasa kita berbeda-beda, namun dengan musik kita dapat disatukan. Musik juga dapat dibilang tak lekang oleh waktu. Lihat saja banyaknya musik-musik zaman old yang masih banyak diputar sampai kini.
Musik selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman seiring dengan kemajuan teknologi aransemen lagu tidaklah sesulit dulu. Lagu dari genre apapun dapat di mix dan menghasilkan sebuah lagu yang yummy didengar. Meskipun begitu lagu-lagu jadul tak lantas terganti keberadaannya.
Bahkan banyak orang yang mencari lagu jadul terkenal untuk kemudian dicover dengan aransemen yang lebih kekinian.
Daftar Tembang Kenangan yang Terbaik dan Populer
Ingin cari rujukan lagu tembang kenangan yang terkenal dijamannya? Atau ingin bernostalgia dengan lagu-lagu tembang kenangan? Berikut 10 list tembang kenangan yang yummy didengar.
1. Setangkai Anggrek Bulan (Bunga Anggrek)
Lagu Setangkai Anggrek Bulan pertama kali dinyanyikan duet oleh dua penyanyi legend Indonesia, ialah Emilia Contesa ibunda dari penyanyi Denada Tambunan serta mediang Broery Pesolima atau yang lebih dikenal dengan Broery Marantika.
Lagu karya dari A. Riyanto ini diproduksi pada tahun 1977. Selain Emilia dan Broery lagu ini juga banyak dinyanyikan ulang oleh artis-artis tanah air lainnya, sebut saja Rano Karno dan Ria Irawan, Rani (1997), sampai Almarhum Chrisye dan Sophia Latjuba.
Lagu ini berisi wacana perasaaan sayang seorang lelaki kepada pujaan hatinya. Ia mengibaratkan sang kekasih sebagai setangkai anggrek bulan.
2. Mawar Berduri
Lagu ini merupakan salah satu lagu didalam Album Emas Volume 2 milik penyanyi perempuan yang juga politikus Tetty Kadi. Lagu ini juga merupakan karya hits dari penulis lagu A. Riyanto yang merupakan sepupu dari Tetty Kadi. Lagu ini diproduksi tahun 1966 dan menjadi hits sampai tahun 70-an.
Penulis lagu A. Riyanto nampaknya memang bahagia mengumpamakan seorang perempuan dengan bunga mungkin sebab kedua hal tersebut sama-sama ciptaan Tuhan yang indah. Seperti lagu Anggrek Bulan lagu ini juga berisi wacana perasaan seorang lelaki kepada kekasihnya yang diumpamakan sebagai mawar yang berduri.
Berbeda dengan Anggrek Bulan perasaan sang lelaki dalam lagu ini justru sedang tersakiti sebab sang kekasih yang dicintainya ternyata membagi cintanya dengan banyak pria lain.
3. Melati dari Jayagiri
Lagu Melati dari Jayagiri ini diciptakan oleh Iwan Abdulrachman dan dinyanyikan oleh grup band legendaris asal Bandung, yakni Bimbo. Lagu ini dirilis pada tahun 1974 ketika musik folk sedang digandrungi masyarakat pada ketika itu.
Lagu Melati dari Jayagiri salah satu lagu hits pada Album trio Bimbo yang bertajuk Trio Bimbo. Keseluruhan album ini direkam dibawah naungan label Fontana di Singapura. Lagu ini menceritakan wacana kenangan anggun seorang lelaki akan kisah romansanya dengan sang kekasih.
Mereka menciptakan akad anggun disuatu bukit. Lagi-lagi perempuan diungkapkan sebagai sebuah bunga. Mungkin pada zaman old perempuan memang sangat identik dengan bunga.
4. Benci tapi Rindu
Lagu ini merupakan salah satu tembang hits dari salah satu penyanyi lawas yang juga ibunda dari penyanyi Marcello Tahitoe (Ello), yakni Diana Nasution.
Lagu ini masuk kedalam salah satu album Diana Nasution yang bertajuk Benci tapi Rindu dan Ultimate Collection serta album karaoke Rinto Harahap Album Sukses dan menjadi salah satu single hits. Lagu ini diciptakan oleh komposer Rinto Harahap.
Lagu ini pernah dibawakan ulang oleh Ello, Titi DJ, sampai Glenn Fredli. Lagu ini dirilis antara tahun 1978 dibawah label Lolypop Records. Meskipun awalnya Diana menolak untuk menyanyikan lagu ini sebab terlalu murung dan mendayu-dayu, tapi pada karenanya lagu ini menjadi hits sebab sesuai dengan vokalnya.
Lagu ini bercerita wacana isi hati seorang perempuan yang kesal dengan sikap kekasihnya, namun ia tetap rindu dengan kekasihnya tersebut.
5. Senja Di Batas Kota
Lagu Senja Di Batas Kota merupakan salah satu single hits dari penyanyi periode 70-an Ernie Djohan. Lagu ini diciptakan oleh pencipta lagu yang berasal dari Pulau Dewata Bali, ialah mediang Wedhaswara.
Lagu ini berkisah wacana kenangan seorang perempuan di perbatasan kota bersama kekasihnya dikala senja. Ia mempunyai kenangan-kenangan akan kekasihnya dimoment itu yang terus ia simpan didalam hatinya.
6. Teluk Bayur
Lagu ini merupakan salah satu single hits yang melambungkan nama penyanyi Ernie Djohan di periode 70-an. Lagu ini diciptakan oleh komposer Zaena Arifin atau yang lebih dikenal dengan Zaenal Combo di tahun 1967.
Lagu ini sendiri gres resmi dirilis sehabis dinyanyikan oleh Ernie Djohan ditahun berikutnya, ialah tahun 1968. Lagu ini menjadi semakin hits di tahun 70-an bahkan banyak penyanyi-penyanyi yang membawakan ulang lagu ini.
Lagu ini menceritakan wacana seseorang yang merantau dari kampung halamannya. Ia berpamitan dengan kekasihnya di Teluk Bayur dan ia berjanji akan kembali lagi dari perantauannya dan bertemu dengan kekasihnya ditempat yang sama. Lagu Teluk Bayur sendiri terinspirasi dari Teluk Bayur di Padang, Sumatra Barat.
7. September Ceria
Lagu September Ceria merupakan single hit dari penyanyi bersuara serak-serak manja Vina Panduwinata. Lagu yang diciptakan oleh James F Sundakh ini terinspirasi dari bulan September pada negara empat musim.
Lagu ini berkisah wacana ungkapan perasaan seseorang akan kekasihnya yang ia anggap sebagai pembawa kegembiraan. Lagu ini dirilis pada tahun 1982 dan masuk kedalam Album Citra Pesona.
8. Tak Ingin Sendiri
Lagu bergenre pop ini dinyanyikan oleh penyanyi Dian Piesesha. Lagu ini menjadi hit single dian pada albumnya dengan judul yang sama. Lagu ini dirilis pada Septemberr tahun 1984 dan menjadi lagu andalan Dian yang sukses menghantarkan karir bermusiknya di puncak industri musik Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh Pance dan diproduseri oleh Judhi Kristiantho di bawah label JK Records.
9. Selendang Merah
Lagu Selendang Merah merupakan karya emas dari komposer A. Riyanto yang dinyanyikan oleh Anita Tourisia. Isi keseluruhan lagu ini menceritakan wacana perasaan murung seorang perempuan yang ingat kenangannya bersama sang mantan kekasih yang pernah memberikannya selendang berwarna merah.
Selendang merah yang diberikan mantan kekasihnya sekarang hanya tinggal selendang biasa yang berisi kenangan wacana mantan sebab sang mantan telah duduk di pelaminan bersama gadis lain. Lirik lagu ini tolong-menolong justru sangat bersahabat dengan kisah percintaan jaman now yang banyak melibatkan dongeng wacana mantan.
10. Kupu-kupu Kertas
Lagu yang dinyanyikan oleh Ebiet G Ade ini merupakan lagu yang pali bontot dibanding dengan lagu-lagu tembang kenangan diatas. Sebenarnya lagu ini belum terlalu lawas sebab dirilis pada tahun 1995. Lagu ini ditulis sendiri oleh Ebiet G Ade.
Makna dari lagu ini sangatlah dalam bahkan lirik lagunya tidak gampang dicerna meskipun lagunya gampang diterima oleh indera pendengaran pecinta musik. Ebiet memang bakir dalam menggunakan idiom dan bermain kata-kata. Hingga kisah perempuan yang melanggar kodratnya saja dapat diibaratkan sebagai kuppu-kupu kertas.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com