Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Abah Omay Buat Kompor “Bahenol” Berbahan Bakar Fermentasi Singkong

Konten [Tampil]

Sukabumi, Kabartani.com – Disaat mulai langkanya gas elpiji, Abah Omay (64) warga Kelurahan Citamiang Kota Sukabumi ini membuat kompor inovatif berbahan bakar Ethanol hasil fermentasi singkong. Kompor ciptaannya yang dikenal dengan sebutan Kompor Bahenol (Bahan Bakar ethanol) itu sekarang semakin dikenal oleh masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat.


Bersama Karang Taruna di daerahnya, Abah Omay membuat kompor berbahan bakar hasil fermentasi singkong, yang ketika melalui proses pembakaran akan mengeluarkan gas Ethanol, nyala apinya pun berwarna biru.


“Semua bahannya hampir 80 persen dari kaleng bekas, kemudian dibuat memakai peralatan sederhana bekas aku dulu membuat kompor mitan. Alasan aku membuat kompor ini sebab mitan dan gas LPG ukuran 3 kilogram sulit didapat,” ujar Abah Omay ibarat dikutip dari Detikcom.


Abah memakai nama paten “Surya Jaya” sebagai merek produknya, yang dulu di masa 80-an merek Surya Jaya merupakan kompor sumbu minyak tanah yang menjadi primadona masyarakat, sebab pernah merajai pasaran kompor hingga dipasok lintas daerah. Dalam kurun satu bulan kompor sumbu Surya Jaya sanggup terjual hingga 1.000 unit.



“Tahun 86, 87, 88 kompor buatan aku dipasok ke sejumlah wilayah di luar Sukabumi ibarat Cianjur, Bogor bahkan Banten. Saya hingga buka pabrik dengan jumlah karyawan 37 orang,” ungkap Abah Omay.


Namun, kejayaan kompor sumbu “Surya Jaya” waktu itu kian meredup seiring langkanya minyak tanah sebagai materi bakar kompor sumbu. Puncaknya pada tahun 2005 alhasil pabrik kompor miliknya gulung tikar, Abah Omay pun terpaksa mem-PHK karyawannya.


Selang dua tahun, tepatnya pada tahun 2007, Abah Omay kembali melaksanakan riset hingga alhasil tercipta sebuah kompor berukuran mini berbahan bakar Ethanol.


Penelitian dan pengecekan kualitas gres terwujud awal tahun 2017 ini tepatnya 23 Januari kemarin, launching perdana kompor montok berhasil dikenalkan ke masyarakat luas sebagai kompor ramah lingkungan, berbahan bakar terjangkau dan murah.


Abah Omay membuat kompor tersebut dengan memanfaatkan hampir 80% dari kaleng bekas yang dibuat memakai peralatan sederhana.


 warga Kelurahan Citamiang Kota Sukabumi ini membuat kompor inovatif berbahan bakar Et √ Abah Omay Buat Kompor “Bahenol” Berbahan Bakar Fermentasi Singkong


Alasan Abah Omay membuat kompor berbahan bakar Ethanol ini sebab materi Ethanol lebih gampang didapat dengan harga yang terjangkau sekitar Rp 7.500 hingga Rp 8.000/liternya. Karena berbahan dasar organik yaitu singkong, ethanol yang dipakai untuk materi bakar kompor montok tidak menguap ibarat materi lainnya ibarat alkohol, spirtus dan bensin.


“Panasnya sama ibarat kompor gas, apinya biru kalau kena matahari nggak akan keliatan. Untuk merebus satu panci air untuk membuat kopi atau mie rebus hanya membutuhkan waktu 5 menit saja,” terang Abah.


Penyebaran kompor montok terbilang cepat, semenjak launching pada Januari kemudian ajakan pasokan kompor montok tidak mengecewakan banyak. Hanya dalam 1 bulan saja 150 unit kompor terjual. Satu unitnya dibanderol dengan harga Rp 100 ribu.


Proses pengerjaan kompor montok melibatkan anggota karang taruna Kelurahan Citamiang, dalam satu hari satu orang pekerja sanggup membuat 1 unit kompor bahenol. “Saya melibatkan kelompok cowok dalam proses pembuatannya, menularkan ilmu yang aku punya untuk mereka. Ya sekaligus mengurangi pengangguran,” lanjutnya.


Iyus Herlansyah (25) salah seorang anggota karang taruna menjelaskan produk kompor buatan Abah Omay sudah dikenal di sebagian wilayah Sukabumi, Bogor dan Cianjur.


“Kami dari karang taruna membantu abah mengerjakan pembuatan kompor ini, kemudian kami bantu juga pemasarannya termasuk memasok ke sejumlah tempat. Selain itu untuk diimbangi juga dengan pasokan materi bakar kompor ini, dibantu Pak Deri sebagai penyedia Ethanol,” terangnya.


 warga Kelurahan Citamiang Kota Sukabumi ini membuat kompor inovatif berbahan bakar Et √ Abah Omay Buat Kompor “Bahenol” Berbahan Bakar Fermentasi Singkong


Bahan bakar Ethanol disebut Iyus dipasok dari Surabaya, namun kalau ajakan kompor montok terus naik rencananya kawan pemasok materi bakar akan membuat pabrik pembuatan ethanolnya di Sukabumi.


Simak juga Mbah Lasiyo “Profesor Pisang” dari Bantul, Berbagi Ilmu Hingga ke Italia


“Ini dari fermentasi singkong, jadi kondusif sebab kandungan alkoholnya hanya 50 persen hemat juga sebab untuk satu liter itu kalau dinyalakan terus menerus sanggup dipakai untuk memasak 8 jam nonstop,” tutupnya.



Sumber https://kabartani.com