√ Mitos Seputar Hipertensi Yang Salah Vs Fakta Sebenarnya
Konten [Tampil]
Penyakit hipertensi ternyata punya aneka macam mitos atau kesalahpahaman yang dipercaya masyarakat.
Mitos tersebut telah saya rangkum ke dalam artikel ini dan eksklusif saya bandingkan dengan fakta yang sebenarnya.
Langsung saja berikut beberapa mitos perihal hipertensi :
Mitos 1# - Hipertensi sanggup sembuh
Hipertensi tidak sanggup disembuhkan, tetapi sanggup untuk dikendalikan supaya tidak kambuh dan kambuh.
Anggapan keliru menyerupai ini sering kali menciptakan penderita berhenti minum obat sehabis tekanan darahnya berangsur normal.

Padahal kalau pengobatan tidak boleh sanggup saja risiko kambuh lagi menjadi lebih besar.
Seperti yang kita tahu bahwa dalam dunia medis, fungsi obat bermacam-macam, bukan hanya menyembuhkan saja.
Setidaknya ada empat fungsi obat, adalah :
- Untuk pencegahan penyakit, misalnya vitamin dan vaksinasi
- Untuk menyembuhkan penyakit, misalnya antibiotik
- Untuk mengontrol penyakit, misalnya obat hipertensi dan diabetes
- Untuk menghilangkan gejala, misalnya obat demam atau sakit kepala
Dari penggolongan diatas terperinci sekali bahwa hipertensi termasuk ke dalam penyakit yang hanya sanggup dikontrol atau dikendalikan.
Itu artinya hipertensi tidak sanggup disembuhkan.
Mitos 2# - Sakit kepala berarti tensi darah naik
Banyak sekali yang bilang kalau sakit kepala berarti tekanan darah naik.
Padahal faktanya tidak selalu begitu.
Hipertensi tidak selalu ditandai dengan sakit kepala atau pusing. Justru, timbulnya sakit kepala ini sanggup jadi hipertensi Anda sudah parah dan terlambat diobati.
Karena itu sebaiknya Anda rutin memeriksakan tekanan darah, jangan menunggu sampai muncul sakit kepala.
Mitos 3# - Obat hipertensi jangan di minum bila tekanan darah sudah normal
Obat hipertensi harus Anda konsumsi seumur hidup.
Diet garam atau diet DASH pun tidak akan menjamin tekanan darah Anda sanggup selalu terkontrol.
Karena itu jangan pernah percaya perkataan orang yang menyuruh berhenti minum obat sehabis tekanan darah normal.
Biasakanlah untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini, dan saya yakin para dokter pun akan sependapat dengan klarifikasi ini.
Mitos 4# - Obat hipertensi bikin kecanduan
Perlu Anda ketahui bahwa obat hipertensi tidak sama dengan zat aditif ataupun narkoba yang sanggup menjadikan ketergantungan.
Obat hipertensi tidak akan menciptakan Anda kecanduan. Akan lebih berbahaya apabila Anda tidak meminum obat hipertensi sesuai hukum atau proposal dokter.
Karena sanggup saja tekanan darah Anda naik tiba-tiba akhir konsumsi obat yang tidak benar.
Bukankah obat hipertensi sama dengan obat lain yang akan berbahaya bila dikonsumsi terus-menerus ?
Obat hipertensi sama dengan obat kimia lainnya yang sanggup berdampak jelek bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Tetapi hal ini sanggup diantisipasi dengan melaksanakan tes fungsi hati dan ginjal (SGOT/SGPT) setiap 6 bulan.
Ini dilakukan untuk memastikan fungsi kedua organ tersebut tetap normal dan sanggup melaksanakan metabolisme obat dengan lancar.
Jika didapati kerusakan dikala pemeriksaan, maka dokter akan segera melaksanakan tindakan medis menyerupai melaksanakan terapi sesuai perkembangan kondisi pasien.
Mitos 5# - Hemoglobin identik dengan tekanan darah
Banyak masyarakat yang menganggap rendahnya kadar hemoglobin menerangkan seseorang menderita hipertensi.
Padahal faktanya tidak menyerupai itu.
Baca pula : 9 Mitos Kehamilan yang Masih Dipercaya
Hemoglobin berbeda dengan tekanan darah, hemoglobin rendah terjadi alasannya jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen kurang dari normal, dan hal ini sama sekali tidak berkaitan dengan hipertensi.
Sumber http://artikelmateri.blogspot.com