Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Spesifikasi Teknis Mesin Tanam Bawang Merah Multimokoditas

Kabartani.comBawang merah memiliki prospek yang sangat cerah untuk terus dikembangkan sebab memiliki nilai irit yang cukup tinggi. Peluang pasar bawang merah masih terbuka lebar baik untuk pasar domestik maupun pasar luar negeri. Namun, budidaya bawang merah memerlukan santunan ketersediaan benih sebab sangat kuat terhadap produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan.


Kebutuhan benih bawang merah cukup tinggi, yaitu sekitar 1-1,5 t/ha (bergantung pada ukuran benih dan jarak tanamnya). Salah satu alternatif teknologi yang potensial untuk dikembangkan dalam upaya mengatasi perbenihan bawang merah di Indonesia yaitu dengan penggunaan biji botani atau disebut True Shallot Seed (TSS).


Keunggulan TSS yaitu meningkatkan hasil umbi bawang merah hingga dua kali lipat dibandingkan penggunaan benih umbi dengan produksi mencapai 26 t/ha, bebas dari penyakit dan virus, kebutuhan benih TSS bawang merah lebih sedikit yakni 2-3 kg/ha dibandingkan dengan benih umbi sebanyak ± 1-1,2 t/ha, pengangkutan yang lebih mudah, dan daya simpan lebih usang dibanding umbi.


 memiliki prospek yang sangat cerah untuk terus dikembangkan sebab memiliki nilai ekono √ Spesifikasi Teknis MESIN TANAM Bawang Merah Multimokoditas


Benih bawang asal biji sekitar 50% juga masih sanggup berkecambah sehabis disimpan selama 1–2 tahun sedangkan benih bawang asal umbi bibit hanya sanggup disimpan sekitar empat bulan dalam gudang. Berdasarkan beberapa kelebihan TSS tersebut, maka penggunaan TSS sangat prospektif untuk meningkatkan produksi dan kualitas umbi bawang merah.


Kegiatan budidaya bawang merah dengan benih biji botani/TSS memerlukan cukup banyak tenaga kerja, untuk acara tanam bawang merah memerlukan tenaga kerja sekitar 50-60 HOK. Penanaman dengan cara pindah tanam memerlukan waktu yang cukup usang dan kecermatan yang tinggi. Sedangkan ketepatan waktu tanam sangat penting sebab terkait dengan ekspresi dominan atau ketersediaan air.


Oleh sebab itu, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) telah membuatkan mesin tanam bawang merah untuk mengatasi duduk masalah tersebut. Pengembangan prototipe mesin tanam bawang merah juga mempertimbangkan faktor ekonomi dan kemanfaatan semoga sanggup dipakai untuk menanam aneka macam flora sayuran lainnya secara pindah tanam dari nampan persemaian ke lahan.


 memiliki prospek yang sangat cerah untuk terus dikembangkan sebab memiliki nilai ekono √ Spesifikasi Teknis MESIN TANAM Bawang Merah Multimokoditas


Dengan kegunaan untuk multikomoditas tersebut sehingga jam kerja per tahun tinggi (tidak ada iddle time). Mesin tanam yang dikembangkan ini bertujuan untuk menanam benih flora sayuran dari perbenihan dalam pot/tray ke lahan pertanian (transplanting).


Keunggulan mesin tanam ini, adalah:


1. Multi Komoditas, sebab mesin tanam ini sanggup dipergunakan untuk aneka macam flora sayuran, dan flora pindah tanam benih dalam pot/tray lainnya. Benih biji botani bawang merah disemaikan hingga 6 ahad gres ditanam di lahan dengan mesin tanam. Sedangkan benih cabe dipindahkan ke lahan sehabis persemaian berumur 20 hari sehabis tanam.


2. Hybrid sebab memakai daya listrik (accu) dan motor materi bakar bensin sehingga ramah lingkungan


3. Riding, operator mengendarai dan melayani pengumpanan benih, serta


4. Pengoperasian mudah, sebab kemudi untuk belok kanan dan kiri dikendalikan dengan pedal yang diinjak dengan kaki. Operator mengendalikan gerak mesin dan juga mengumpankan benih dari nampan perbenihan ke dalam corong pembawa untuk didistribusikan ke corong cuilan penanam.


Spesifikasi Teknis


Mesin Tanam Bawang Merah memiliki dimensi 220 cm x 133 cm x 156 cm (p x l x t), berat 392 kg, tenaga pencetus hybrid dengan memakai motor bensin 3 KW/ 4 HP dan accu 48 V/12 Ah (ditambah 48 V/ 30 Ah), serta tangki materi bakar memiliki kapasitas 1,2 liter.


Diameter roda depan yaitu 46 cm dan belakang 65 cm, serta jarak roda kanan dan kiri telah dimodifikasi menjadi 80–120 cm. Jumlah baris tanam ketika ini gres 2 baris, yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi 4 baris. Jarak antar baris 20–50 cm, jarak rumpun 10–50 cm, dengan kapasitas kerja mencapai 2.000–4.000 tanaman/jam.


Untuk penanaman bawang merah memiliki kapasitas kerja 31 jam/ha (untuk 2 tanaman/ lubang) atau 20 jam/ha (untuk 3 tanaman/ lubang). Sedangkan untuk penanaman cabe memiliki kapasitas 6,75 jam/ha.


Pengembangan mesin tanam bawang merah dan sayuran lainnya ini dibutuhkan sanggup menarik minat agropreneur muda dan meningkatkan tugas perempuan di perdesaan untuk berusaha di bidang pertanian.


Mesin penanam juga dibutuhkan sanggup menghidupkan perjuangan jasa alsintan untuk pengolahan tanah, penggulud dan pemasangan mulsa plastik dan perjuangan perbenihan.


Simak juga:



Sumber: Teguh Wikan Widodo (BBP Mektan Banten, 2017)



Sumber https://kabartani.com