Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Panduan Budidaya Kelor Yang Baik Dan Benar

Konten [Tampil]

Kabartani.comKelor (Moringa Oleifera) merupakan tumbuhan yang sanggup tumbuh di banyak sekali macam kondisi tanah serta memerlukan pengairan yang minim (wilayah tropis). Sedangkan bab tumbuhan kelor ibarat daun, bunga, polong, akar, biji dan getahnya potensial untuk kesehatan.





Masyarakat umumnya memanfaatkan daun kelor baik sebagai sayuran ataupun obat. Daun kelor kaya akan potassium, vitamin A, zat besi, vitamin C, calsium, dan protein. Dengan kandungan nutrisi yang banyak tersebut, kelor banyak dimanfaatkan sebagai obat.





Khasiat dan manfaat tumbuhan kelor terhadap kesehatan telah banyak dipublikasikan diantaranya serbuk biji kelor bisa menumpas basil Escherichia c0l1, Streptocoocus faecalis dan Salmonella typymurium, sehingga di Afrika biji kelor dimanfaatkan untuk mendeteksi pencemaran air oleh bakteri-bakteri tadi.





Selain itu, tumbuhan kelor yang tumbuh rimbun bermanfaat sebagai penahan angin dan pencegah abrasi tanah. Di beberapa negara daun kelor digunakan untuk menstabilkan tekanan darah, ansietas, mengontrol kadar glukosa pada penderita Diabetes Mellitus, digunakan juga sebagai obat penurun kolesterol, pereda diare, disentri, c0l1tis, gonorhea, sakit kepala, anemia, iritasi, infeksi, antialergi, antikarsinogenik, antihelminthes dan anti inflamasi.





Budidaya Kelor





Penyiapan Bibit





Budidaya kelor gampang dilakukan di mana saja tidak tergantung kondisi lingkungan. Perbanyakan tumbuhan ini sanggup memakai biji atau stek batangnya. Media pembibitan sanggup berupa gabungan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 yang dimasukkan ke dalam polybag 10 cm. Setelah siap, media disiram dan didiamkan selama satu ahad sebelum digunakan.





 merupakan tumbuhan yang sanggup tumbuh di banyak sekali macam kondisi tanah serta memerlukan peng √ Panduan Budidaya KELOR yang Baik dan Benar




Biji yang digunakan untuk benih yaitu biji yang sehat, tidak keriput, cacat atau rusak. Biji yang terpilih direndam dalam air hangat dan dibiarkan selama satu malam atau hingga biji terlihat mengembang. Biji yang sudah direndam lalu ditiriskan dan sanggup ditanam segera atau paling lambat sehari sesudah ditiriskan.





Satu atau dua biji per lubang ditanam pada tray atau polybag (diameter 10 cm) pada kedalaman maksimum 2 cm. Penyiraman dilakukan sehari sekali secara teratur. Biji kelor sanggup berkecambah 5 hingga 12 hari setelah tanam. Setelah bibit mencapai ketinggian sekitar 30 cm, maka sanggup dilakukan pindah tanam ke pot/polybag yang lebih besar.





Tanaman yang sanggup diambil cabangnya untuk digunakan sebagai stek yaitu tumbuhan sehat yang berumur setidaknya 1 tahun. Cabang yang dipilih hendaknya kayu yang keras dan sebaiknya tidak menentukan batang berwarna hijau muda. Batang yang telah dipilih dipotong secara diagonal sepanjang 45 cm dengan diameter 4 – 10 mm. Setelah dipotong, stek dikeringkan di tempat yang teduh selama 3 hari sebelum ditanam di persemaian.





Selanjutnya batang stek sanggup ditanam pada tray atau polybag (10 cm). Saat ditanam, sepertiga dari batang harus terkubur dalam tanah. Stek disiram sehari sekali secara teratur. Waktu penanaman stek batang terbaik yaitu pada final animo kemarau hingga awal animo hujan. Stek yang sudah tumbuh daun-daun yang segar dan akar yang sudah keluar dari batang sanggup dipindahkan ke lahan/polybag/pot yang lebih besar.





Penanaman Bibit





Bibit yang sudah sampaumur sanggup dipindah tanam ke tempat yang lebih besar memakai media tanam campuran tanah, sekam dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Polybag ukuran 40 cm atau pot ukuran 40 cm sanggup digunakan untuk menanam bibit tumbuhan kelor.





 merupakan tumbuhan yang sanggup tumbuh di banyak sekali macam kondisi tanah serta memerlukan peng √ Panduan Budidaya KELOR yang Baik dan Benar




Namun kalau bibit ini akan ditanam di lahan, perlu disiapkan lubang tanam berdiameter 15 cm dengan jarak tanam 15 – 20 cm. Pada dikala penanaman di lahan harus ditambahkan 1 kg kompos/pukan tiap lubangnya.





Pemupukan Tanaman





Tanaman kelor memerlukan pemupukan yang cukup untuk pertumbuhannya. Pada fase tunas dibutuhkan pupuk urea 3 gr/pot, TSP 1 gr/pot, KCL 1 gr/pot. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan jenis pupuk yaitu pupuk sangkar 500 gr/pot, urea 2 gr/pot, TSP 1 gr/pot, KCL 1 gr/pot.





Pemeliharaan





Tanaman kelor sanggup tumbuh dengan subur apabila dilakukan pemeliharaan yang konsisten. Pada fase bibit tumbuhan kelor sanggup ditempatkan pada kawasan yang teduh, sesudah pindah tanam sinar matahari yang cukup dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Penyiraman dilakukan sehari sekali alasannya kelor rentan terhadap genangan dan membutuhkan tanah dengan drainase yang baik. Selain itu, tumbuhan yang berasal dari stek batang yang mempunyai akar serabut juga rentan terhadap hujan dan angin.





Pada umur 3 – 5 bulan sesudah tanam cabang tumbuhan kelor perlu dipangkas untuk meningkatkan percabangan, meningkatkan hasil dan memudahkan pemanenan. Pemangkasan dilakukan pada tunas apikal (10 cm dari atas) dikala tinggi pohon mencapai 0,6 – 1 m. Setelah pertumbuhannya teratur pemangkasan sanggup dilakukan sepanjang 10 cm dikala mencapai panjang 20 cm atau sepanjang 30 cm dikala mencapai 60 cm (Gambar 3).





Pengendalian Hama dan Penyakit





Hama yang umum menyerang tumbuhan kelor yaitu belalang, jangkrik, ulat dan rayap. Serangga sanggup menjadikan kerusakan daun, tunas, bunga, tunas, buah atau biji serta gangguan pedoman getah. Untuk mengatasi serangan belalang dan ulat dengan memotong kembali batang pohon, tanpa meninggalkan bab dimana daun tumbuh. Sedangkan serangan rayap sanggup diatasi memakai materi organik ibarat menebarkan pasta biji mimba ke tanah, memupuk debu di dasar tumbuhan atau menciptakan perangkap rayap.





Penyakit yang biasanya menyerang tumbuhan kelor yaitu jamur Cercospora spp dan Septoria lycopersici. Serangan jamur tersebut akan menjadikan bintik-bintik cokelat yang muncul dan menutupi permukaan daun sehingga daun akan menguning serta mati.





Untuk mengendalikan pertumbuhan jamur terebut sanggup digunakan ekstrak daun atau biji mimba yang disemprotkan pada permukaan tanaman. Selain itu, gulma yang ada disekitar tumbuhan juga harus dimusnahkan biar tidak menjadi sarang tumbuhnya jamur.





Panen





Daun kelor sanggup dipanen sesudah tanama berumur 6 hingga 12 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik tangkai daun berasal dari cabang. Daun di tengah cabang kurang pahit dan lebih lembut daripada daun pada bab ujung. Selain daun, bab tumbuhan kelor yang sanggup dimanfaatkan yaitu bunga dan polongnya.





 merupakan tumbuhan yang sanggup tumbuh di banyak sekali macam kondisi tanah serta memerlukan peng √ Panduan Budidaya KELOR yang Baik dan Benar




Bunga yang dipetik dalam kondisi segar atau kering sanggup diolah menjadi teh kesehatan. Sedangkan polong yang dipanen ketika masih muda, lembut dan hijau sanggup diolah menjadi kuliner kuliner ringan ibarat hidangan kacang hijau. Polong yang sudah tua, berwarna coklat, kering serta sehat akan menjadi sumber benih yang berkualitas untuk penanaman kelor selanjutnya.





Simak juga :









Sumber : BPTP Jakarta (2016)



Sumber https://kabartani.com