√ Kopi Kalong Vs Kopi Luwak, Lebih Nikmat Mana?
Kabartani.com – Salah satu produk kopi asal Indonesia yang ketika ini sedang terkenal yaitu kopi luwak. Kopi luwak merupakan produk kopi yang dihasilkan dari faeces binatang luwak (Paradoxurus hermaphrodirus), sesudah binatang tersebut mengonsumsi buah kopi matang.
Kopi luwak mempunyai cita rasa yang spesifik dan istimewa, alasannya yaitu buah yang dikonsumsi yaitu buah matang yang benar-benar terseleksi melalui penciuman aroma yang tajam, serta melalui proses fermentasi dalam kanal pencernaan binatang luwak sebelum dikeluarkan dalam bentuk biji.
Sejak tahun 2010, BPTP Bali telah menghasilkan produk kopi luwak probiotik, yaitu kopi luwak yang dihasilkan melalui proses fementasi biji dengan mikroba probiotik yang diisolasi dari kanal pencernaan luwak, diluar badan luwak. Simak juga : Pembuatan Kopi Luwak Probiotik
Kini BPTP Bali kembali menghasilkan produk kopi gres yang disebut dengan Kopi Kalong. Kalong yaitu binatang yang termasuk anggota bangsa kekelawar (Chirotera), yang tergolong sub ordo (marga) Megachiroptera, yakni kelompok kekelawar besar yang memakan buah-buahan.
Kalong termasuk binatang noktural yang mencari makan dimalam hari dengan mengandalkan indra penciuman untuk mendeteksi buah yang masak. Didalam lisan Kalong ini terdapat beberapa jenis mikroba yang sanggup menghasilkan enzim-enzim yang berperan penting dalam pencernaan.
Keunggulan Kopi Kalong
Seorang peneliti dari BPTP Bali, Suprio Guntoro, telah berhasil mengisolasi beberapa jenis mikroba yang terdapat dalam saliva kalong tersebut memanfaatkannya untuk memfermentasi biji kopi yag telah benar-benar masak. Maka, kopi yang dihasilkan dari proses inilah yang disebut dengan “Kopi Kalong”. Kopi kalong mempunyai cita rasa yang enak dan khas.
Dibandingkan dengan kopi luwak, kopi kalong rasanya ada kemiripan tetapi aromanya memang masih lebih berpengaruh kopi luwak, sementara kopi kalong rasanya sedikit lebih masam.
Manfaat Bagi Tubuh
Berdasarkan hasil analisis laboratorium mengatakan bahwa melalui proses fermentasi dengan mikroba-mikroba yang terdapat dalamm saliva kalong akan terjadi pembentukan beberapa jenis enzim organik yang bermanfaat bagi badan sebagaimana yang terdapat pula dama kopi luwak.
Perbedaannya bila pada kopi luwak kandungan asam lemak yang menonjol yaitu asam butirat, sedangkan pada kopi kalong yang menonjol yaitu kandungan asam asetat dan asam laktat.
Asam asetat merupakan sejenis asam organik yang berperan melarutkan lemak dan mengontrol kadar gula dalam darah, sedangkan asam laktat berberan membantu dalam proses pencernaan.
Kehadiran produk kopi kalong ini setidaknya akan menambah keragaman jenis produk kopi di tanah air. Semoga banyak yang ingin mencicipinya dan sesuai dengan impian seleranya.
Dengan teknologi yang sudah ditemukan oleh BPTP, sanggup dilakukan kerjasama dengan banyak sekali pihak. Teknik ini lebih gampang dilakukan dibandingkan kalau harus memelihara kalong dan memaksanya untuk memakan buah kopi.
Sumber https://kabartani.com