√ Inilah Beberapa Varietas Padi Tahan Tungro
Kabartani.com – Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit penting pada padi yang disebabkan oleh benjol ganda dua virus yaitu Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) (Hibino 1987, van Regenmortel et al. 2000). Penyakit ini hanya sanggup ditularkan dengan pertolongan serangga vektor, salah satunya yang paling efisien ialah Wereng Hijau (Nephotettix virescens) secara semipersisten.
Penularan virus tungro pada tumbuhan padi sanggup menurunkan hasil sampai 90%, bahkan tidak jarang hingga terjadi puso kalau tumbuhan terinfeksi pada fase vegetatif. Ledakan (outbreak) tungro yang terjadi merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini.
Perubahan iklim, dalam hal ini peningkatan suhu, berdampak terhadap penyebaran penyakit tungro, baik pribadi maupun tidak langsung. Siklus hidup wereng hijau dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu, semakin singkat siklus hidup serangga vektor ini.
Pada suhu 20°C, usang hidup imago wereng hijau berkisar antara 20-25 hari dan pada suhu 35°C berkisar 12-13 hari. Masa pra peneluran rata-rata 4,5 hari pada suhu 29-35°C. Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi, bergantung pada kondisi lingkungan. Imago wereng hijau sanggup hidup hingga 4 minggu dan seekor betina meletakkan telur rata-rata 100-200 butir dalam satu ahad (Kalshoven 1981).
Untuk mengatasi terjadinya ledakan penyakit tungro jawaban pemanasan global antara lain sanggup diupayakan dengan pendekatan pengendalian hama secara terpadu, yang memadukan waktu tanam yang sempurna dan pergiliran varietas unggul gres tahan tungro. Tulisan ini membahas penggolongan varietas tahan dan administrasi pengelolaan ketahanannya terhadap tungro.
Varietas Tahan Tungro
Varietas tahan penyakit tungro sanggup dikategorikan sebagai varietas tahan hama wereng hijau yang berperan sebagai penular (vektor) dan varietas tahan virus yang menjadi patogen penyakit tungro (Imbe 1991). Varietas tahan wereng hijau mempunyai prosedur ketahanan untuk menghalangi kemampuan serangga mengisap jaringan pembuluh yang menjadi tempat virus tungro berkembang (Kawabe 1985).
Varietas tahan tungro mempunyai dua prosedur ketahanan, yaitu toleran dan avoidan. Mekanisme toleran ialah prosedur ketahanan yang mengakibatkan virus tungro sanggup berkembang di dalam tanaman, tetapi tumbuhan tidak mengatakan tanda-tanda penyakit daun berwarna kuning dan jumlah anakan normal, sehingga penurunan hasil panen kecil.
Mekanisme avoidan mengakibatkan tumbuhan membuatkan prosedur tertentu sehingga virus tidak sanggup masuk ke dalam tumbuhan (imun), sehingga tumbuhan tetap tahan. Mekanisme lain ialah virus tungro sanggup masuk kedalam tumbuhan tetapi tidak sanggup berkembang di dalam tumbuhan (resistance multiplication) (Hasanuddin 2002, Goodman et al. 1986).
Penggunaan varietas tahan mempunyai donasi yang besar terhadap pengutamaan penyebaran dan pengendalian penyakit tungro. Pada tempat endemis tungro di Bali dan Nusa Tenggara Barat, semua golongan varietas tahan wereng hijau telah peka, sehingga contoh pergiliran varietas tidak sanggup diterapkan dan diharapkan varietas tahan virus.
Terdapat beberapa pilihan varietas tahan virus sesuai dengan virulensi strain virus dan preferensi konsumen, yaitu Tukad Unda, Tukas Balian, Tukad Petanu, Kalimas, Bondoyudo, Inpari 7 Lanrang, Inpari 8, Inpari 9 Elo, Inpari 36 Lanrang, dan Inpari 37 Lanrang untuk padi inbrida, sedangkan untuk padi bibit unggul tersedia varietas Hipa 3, Hipa 4, dan Hipa 7.
Simak juga :
- Cara Efektif Kendalikan Penyakit Tungro pada Tanaman Padi
- Populasi Wereng Hijau dan Strategi Pengendalian Penyakit Tungro Pada Padi
- Padi Buatan IPB Ini Produktif, Hemat Air, dan Tahan Banting Terhadap Tungro
Sumber https://kabartani.com