Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi Yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]

Konten [Tampil]

Unsur unsur Komunikasi – Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana pengertian komunikasi, baik secara umum dan berdasarkan para ahli. Lebih lanjut lagi kali ini kita akan lebih mendalami wacana komunikasi itu sendiri. Dan yang akan jadi pokok pembahasan kita kali ini yakni mengenai unsur unsur komunikasi.


Unsur unsur komunikasi juga kerap disebut sebagai Elemen atau Komponen Komunikasi. Ia yakni unsur pembentuk yang mendukung terjadinya komunikasi.


Sebagai mana telah kita ketahui bahwa makna komunikasi secara sederhana yakni terjadinya interaksi diantara dua orang atau lebih. Yang mana di dalamnya terdiri dari komunikator sebagai pengirim atau penyampai informasi. Dan juga komunikan sebagai peserta informasi (target).


Unsur unsur Komunikasi


Dan sebagaimana kita tahu bahwa komunikasi juga punya tujuan, yakni terkirimnya informasi / pesan secara baik. Dan untuk mendukung tujuan tersebut, maka sangat ditentukan dari unsur komunikasi yang turut mendukung dan mempengaruhi. Dengan begitu, kedua belah pihak akan saling mendapatkan dan menerima umpan balik (feedback) yang positif. Dan tujuan pun tercapai.


Baik kalau begitu, berikut inspirilo sajikan apa saja itu unsur unsur komunikasi, lengkap beserta penjelasannya. Selamat mempelajari 🙂


1. Komunikator


 Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana  √ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]
freepik.com

Yang pertama dari unsur unsur komunikasi yakni komunikator. Banyak istilah yang sanggup kita pakai untuk menggambarkan komunikator ini. Bisa disebut pengirim, sumber dan dalam bahasa Inggris biasa juga disebut dengan istilah Source, encoder atau sender. Kesemuanya mempunyai makna yang sama.


Dalam setiap proses komunikasi tentu akan ada tugas serta komunikator di dalamnya. Bahkan sanggup jadi peranannya sangat penting alasannya yakni jadi unsur utama. Artinya komunikator di sini bertindak sebagai pengirim atau sumber informasi yang disampaikan.


Komunikator atau sanggup disebut sebagai sumber alias pengirim sanggup saja hanya terdiri dari seorang ataupun kelompok besar maupun kecil. Seperti contohnya organisasi, karang taruna, partai atau forum lainnya.


Untuk mencapai tujuan komunikasi, ada beberap hal yang perlu dimiliki  oleh komunikator. Beberapa di antaranya yakni sebagai berikut:



  • Paham dan mempunyai pengetahuan atas pesan yang akan disampaikan

  • Bisa berbicara atau menulis dengan baik sehingga pesan sanggup tersampaikan

  • Punya dapat dipercaya dan kepercayaan yang baik di mata peserta pesan

  • Preventif: sanggup mengantisipasi gangguan yang sanggup saja muncul tiba-tiba.

  • Menyusun isi dan inti informasi dengan baik dan ringkas sehingga gampang dipahami

  • Dapat menentukan dan menyesuaikan media yang sempurna untuk dipakai dalam penyampaian pesan / informasi.

  • Bisa menawarkan balasan atas feedback atau umpan balik yang ditunjukkan komunikan pasca penyampaian informasi


2. Berita atau Pesan


 Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana  √ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]
xlab-online.com

Unsur unsur komunikasi berikutnya yakni isu atau pesan (message / content) yang disampaikan. Ya, tanpa adanya unsur yang satu ini, mana mungkin terjadi komunikasi, apa yang mau disampaikan, gitu kan.


Pesan dalam komunikasi berarti sebuah informasi yang dikirimkan atau disampaikan oleh si pengirim (komunikator) pada lawan komunikasinya. Yang mana untuk supaya pesan tersebut sanggup diterima dengan baik, maka sanggup disampaikan melalui banyak sekali cara. Bisa secara pribadi maupun memakai media (di unsur ke 3).


Adapun pesan yang disampaikan tersebut sanggup berupa informasi, wawasan, pengumuman penting, pesan tersirat hingga propaganda. Lebih lanjutnya, sanggup kita golongkan pesan ini ke dalam beberpa jenis.




  • Pesan Informatif (Informatif Message)




Pesan ini berisi informasi dan menawarkan panduan atau keterangan akan suatu hal. Peranan pesan informatif yaitu sanggup dijadikan oleh komunikan. Untuk kemudian ia mengambil tindakan sesuai dengan apa yang diyakini berdasar pada informasi yang didapat. Contoh: pesan informasi ramalan cuaca hari ini.




  • Pesan Persuasif (Persuasive Message)




Pesan ini berisi bujukan atau rayuan untuk melaksanakan satu hal. Berubahnya sikap dari komunikan yakni tujuan dari pesan yang satu ini. Dengan pesan persuasif, maka komunikator sanggup mengubah cara pandang, ajaran dan sikap komunikan tanpa harus di komunikan merasa terpaksa. Melainkan bersumber dari itikad atau kemauannya sendiri. Contohnya yakni iklan produk di televisi




  • Pesan Koersif (Coercive Message)




Ini yakni kebalikan dari pesan persuasif. Kebalikan dari dalam hal adanya paksaan atau tidak. Pesan koersif ini bersifat memaksa. Artinya si komunikator guna mencapai tujuannya akan menawarkan pesan yang cenderung memaksa semoga komunikan menuruti isi pesannya.


Contoh sederhananya yakni peraturan atau tata tertib larangan dalam organisasi yang harus dipatuhi oleh semua anggota.


3. Media atau Alat komunikasi


 Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana  √ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]
coach.co.jp

Setiap unsur unsur komunikasi akan saling berkaitan satu dengan lainnya. Agar si komunikator sanggup dengan berhasil mengirimkan pesanya, maka mutlak harus ada media yang menyertainya.


Jadi secara sederhana, media di sini yakni berupa alat komunikasi yang berfungsi guna mengirimkan informasi dari sumber (komunikator) pada orang atau kelompok lain, yang disebut komunikan (di unsur ke 4).


Semua pakar psikologi secara sepakat bahwa media komunikasi paling secara umum dikuasai dan terlihat peranannya yang sentral yakni melalui panca indera, ucapan dan gesture badan (isyarat). Informasi yang masuk kemudian bakal diproses lebih lanjut di dalam pikiran manusia. Tujuannya yakni untuk sanggup menentukan sikap ia sebagai peserta informasi terhadap informasi tersebut – sebelum risikonya diwujudkan dalam bentuk faktual yakni bertindak.


Namun lebih dari itu, media komunikasi di sini yakni lebih mengacu pada alatnya. Yang mana sanggup kita golongkan menjadi 4 jenis, berdasarkan pelaku dan peruntukannya.




  • Media antar pribadi (Interpersonal Media)




Sesuai dengan namanya, media ini dipakai untuk kekerabatan interaksi antar pribadi manusia. Sebagai perwujudannya, media ini sanggup dalam bentuk utusan, goresan pena melalui surat, telpon, messenger dan kanal komunikasi daring (dalam jaringan) yang di kala digital ini semakin terlihat peranannnya.




  • Media kelompok (Group Media)




Berikutnya yakni media kelompok yang tentunya mempunyai cakupan lebih besar ketimbang media interpersonal (antar pribadi) yang telah disebutkan di atas. Media kelompok ini sanggup dipakai untuk kegiatan yang melibatkan lebih banyak orang, puluhan hingga ratusan , atau bahkan mungkin ribuan orang. Contoh media kelompok ini biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, menyerupai rapat organisasi, konferensi, seminar, dan lain-lain.


Sebuah organisasi yang hendak menyususn jadwal kerja dan atau mengadakan sebuah kegiatan, atau hal penting lainnya tentu perlu diadakan pertemuan. Dalam hal ini, rapat anggota menjadi media komunikasi yang diharapkan sanggup membantu tersampaikannya maksud. Dan juga tercapainya tujuan dari komunikasi yang dilakukan.


Pun dengan seminar, seorang pembicara sanggup lebih efektif dalam memberikan materinya ke lebih banyak orang secara sekaligus dalam sekali waktu. Dan banyak pula contoh-contoh media kelompok lainnya.




  • Media publik (Public Media)




Media jenis ini dipakai untuk khalayak yang lebih luas lagi. Dengan hitungan rata-rata massa di atas 200 orang yang masih dalam satu ruang lingkup. Bisa dalam bentuk rapat atau pertemuan akbar, panggung hiburan kampanye dan sejenisnya. Yang pada dasarnya memungkinkan semua orang di dalamnya sanggup mendapatkan informasi yang disampaikan secara baik.




  • Media massa (Mass Media)




Ini barangkali media komunikasi yang sudah sangat bersahabat dengan kehidupan keseharian kita. Banyak sekali jenisnya, dari media massa berbentuk cetak maupun elektronik. Media komunikasi jenis ini dipakai guna memberikan maksud pada khalayak ramai. Dengan jangkauan luas dan tersebar di mana-mana menembus batas geografis. Artinya komunikator sebagai pengirim informasi di sini tidak perlu mengetahui letak sasaran penerimanya berada.


Beberapa media massa yang familiar menyerupai koran atau surat kabar, televisi dengan program-programnya, film, radio, dan media daring (online).


4. Penerima Informasi (Komunikan)


 Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana  √ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]
tabepro.jp

Banyak sekali istilah yang dipakai untuk menggambarkan Penerima ini. Dalam bahasa Inggris, biasa disebut dengan ‘receiver’ atau ‘audience’. Yang sebenarnya mempunyai makna dan peranan yang sama, yaitu mendapatkan pesan informasi. Namun dalam istilah komunikasi, peserta di sini sanggup kita sebut sebagai komunikan.


Sudah terang peranan komunikan di sini yakni mendapatkan dan menyerap informasi yang disampaikan oleh komunikator melalui media.


Sama halnya dengan komunikator, komunikan juga sanggup terdiri dari satu orang (individu) ataupun kelompok yang kecil maupun besar.


Penerima informasi atau komunikan terang mempunyai peranan yang tak kalah penting dibanding unsur lainnya. Tanpa adanya penerima, tentu proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Karena terang peranannya yakni sebagai sasaran atau sasaran komunikasi.


Adapun beberapa hal yang perlu jadi perhatian dari komunikan semoga proses komunikasi sanggup berjalan baik antara lain:



  • Kecakapan berkomunikasi: komunikan mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi

  • Sikap komunikan: Komunikan memperlihatkan sikap terhadap informasi diterimanya. Bagaimana cara komunikan bersikap sanggup jadi tolok ukur keberhasilan sebuah proses komunikasi.

  • Pengetahuan: wawasan dari komunikan juga besar lengan berkuasa pada tersampaikan atau tidaknya informasi.

  • Keadaan fisik: Fisik yang normal dan panca indera yang berfungsi baik, proses pengiriman informasi akan sanggup berlangsung lebih mudah. Beda halnya jikalau komunikan mempunyai keterbatasan fisik menyerupai tuna wicara atau tuna rungu, dll. Tentu diharapkan cara lain untuk sanggup tersampaikan maksud dari komunikator, menyerupai dengan bahasa isyarat.


Jadi untuk membuat proses komunikasi yang efektif, harus dipastikan bahwa informasi sanggup diserap dengan baik oleh komunikan. Jika tidak, tentu akan menyebabkan bermacam-macam masalah. Seperti tidak satu tujuan dalam satu kelompok yang sanggup menyebabkan keretakan. Lalu adanya tuntunan perubahan, baik itu dari komunikator, media maupun isi pesan itu sendiri, dll.


5. Umpan Balik (Feedback)


 Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana  √ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]
NomarkLog

Sebagai respon dari proses komunikasi yang melibatkan unsur-unsur di atas maka dihasilkanlah unsur kelima yakni Feedback atau umpan balik. Respon yang dimaksud yakni reaksi yang ditunjukkan oleh komunikan atas informasi yang ia terima dari pengirm (komunikator).


Semua unsur komunikasi memegang peranan penting, tak terkecuali dengan feedback ini. Umpan balik sanggup dijadikan sebagai tolak ukur dan mengatahui seberapa baik dan efektif proses komunikasi yang disampaikan. Patokannya yakni sanggup dilihat dari apakah komunikan atau peserta sanggup memahami pesannya. Apakah ia / mereka setuju, dan apakah tujuan komunikasinya terealisasi dengan baik atau tidak.


Feedback secara sederhana berarti respon dari komunikan. Perwujudannya sanggup dalam bermacam-macam bentuk. Yang paling sederhana yakni dalam bentuk isyarat. Contohnya kepala yang mengangguk tanda setuju, menggeleng menunjukan tidak sepakat, bergumam atau merespon pribadi dengan ucapan.


Oleh karenanya, feedback ini juga dikelompokkan jadi dua jenis berdasarkan hasilnya. Ada yang positif dan ada juga yang negatif.



  • Feedback positif artinya respon dari komunikan memperlihatkan tanda kesetujuan pada informasi dan efek yang ia terima. Untuk kemudian akan berdampak ada ajaran dan perilakunya yang berubah sesuai yang diinginkan komunikator. Dengan begini tujuannya tercapai.

  • Adapun feedback negatif yaitu kebalikannya. Respon yang ditunjukkan pastinya tidak sepakat alias menolak. Tidak selalu dalam bantuk penolakan secara langsung, feedback negatif ini sanggup ditunjukkan dengan kode sederhana. Seperti bersikap hirau tak acuh, menggelengkan kepala dan lain sebagainya.


Pada intinya, kesemua unsur unsur komunikasi itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya.


6. Unsur komunikasi lainnya


 Di artikel sebelumnya kita telah membahas wacana  √ Inilah 5+ Unsur Unsur Komunikasi yang Perlu Diketahui [Penjelasan Lengkap]
blog.hanauta18.com

Dari klarifikasi unsur unsur komunikasi di atas, kita tahu bekerjsama setiap unsur saling berkaitan satu sama lain. Satu saja tidak terpenuhi, maka komunikasi tidak akan berjalan efektif dan tidak akan mencapai tujuan.


Namun ada juga unsur lain yang juga turut menghipnotis komunikasi selain dari pada kelima unsur yang disebut di atas.


Beberapa unsur tersebut antara lain:



  • Gangguan (noise)


Sebagai mana namanya, hal ini sanggup saja tiba-tiba ada dan masuk dalam proses komunikasi. Pengaruhnya jelas, komunikasi akan terganggu dan bahkan rusak. Contoh: menyerupai adanya bunyi kegaduhan (e.g: musik dengan volume keras) dari luar gedung daerah pertemuan. Yang kemudian menggangu jalannya acara. Karena komunikator akan kesulitan dalam memberikan pesannya.



  • Unsur Lingkungan (Evirontment Encoding & Decoding)


Bisa kita golongkan dan bagi ke dalam beberapa jenis. Yaitu lingkungan sosial budaya, psikologis, lingkungan fisik dan waktu (dimensi) antara komunikator dan komuikan.


Environtment Encoding (Penyandian lingkungan) berarti proses di lingkungan yang bekerjasama dengan adanya pengubahan pesan / informasi dari komunikator. Adapun Environtment Decoding merupakan bentuk tafsir (penafsiran) komunikan atas informasi yang diterimanya.



  • Dampak atau imbas komunikasi


Unsur ini sanggup terlihat sehabis adanya feedback (umpan balik) dari komunikan. Dampak atau imbas yang dimaksud di sini yakni perubahan yang terjadi pada diri si komunikan. Seperti perubahan pemikiran, opini atau perilakunya.


Penutup


Nah itulah tadi pembahasan lengkap kita mengenai unsur unsur komunikasi beserta penjelasannya. Dapat kita simpulkan bekerjsama komunikasi tidak sanggup terjadi bilamana tidak adanya pemberian dari kesemua unsur atau elemen di atas. Antara lain yaitu komunikator, isi pesan (berita), alat (media), komunikan, feedback dan juga efeknya. Salah satu saja tidak ada, maka tidak mungkin terjadi proses yang dinamakan komunikasi.


Cukup sekian barangkali artikel ini. Semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang membutuhkan informasi terkait unsur unsur komunikasi. Jika ada pertanyaan atau masukan silakan sertakan di kolom komentar. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://inspirilo.com