Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cara Mengembangbiakan Biopestisida Trichoderma,Sp

Konten [Tampil]

KABARTANI.COM – Cara Mengembangbiakan Biopestisida Trichoderma,sp. Trichoderma ini dikenal sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida. Mikroorganisme ini yaitu jamur penghuni tanah yang sanggup mengisolasi perakaran tumbuhan dari serangan jamur lain yang berbahaya. Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, sanggup pula berkhasiat untuk menjadi  agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp sanggup menghambat pertumbuhan serta penyebaran jamur beracun yang menjadi penyebab penyakit bagi tumbuhan mirip [B]cendawan[/B] Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil.





Trichoderma sebagai
penangkal basi batang, basi akar dan tumbuhan layu.





Banyaknya
manfaat dari trichoderma tentu menciptakan anda harus membaca artikel ini dengan
secama. Penggunaan Trichoderma, sp sudah dikenal usang dalam dunia pertanian
yang memang menggelutinya.  Berikut ini yaitu manfaat dari trichoderma
yang perlu anda ketahui.





  • Mudah
    diisolasi, dikembangkan, dan daya adaptasinya luas
  • Mudah
    ditemukan di tanah areal pertanaman, sehingga pertumbuhan pada ketika aplikasi
    lebih mudah.
  • Dapat
    tumbuh secara cepat pada banyak sekali substrat.
  • Memiliki
    kisaran mikroparasitisme yang luas.
  • Pada
    umumnya tidak patogen pada tanaman.
  • Meningkatkan
    pertumbuhan dan perkembangan tanaman.




Cara
kerja fungi ini yaitu ketika mikroba patogen sedang dalam masa dorman, serangan
antagonis jamur Trichoderma  sanggup menyebabkan kerusakan biologis inokulum
patogen. Mekanisme antagonis ini sanggup berupa predasi, perparasi, dan
parasitisme propagul. Bentuk lain dari antagonisme yaitu dengan penekanan
perkecambahan propagul melalui kompetisi karbon, nitrogen, ion besi, oksigen
dan unsur penting lainnya. Sedangkan antagonis pada permukaan tumbuhan meliputi
antibiosis, kompetisi dan predasi. Dengan begitu banyak aktivitas yang bisa
dilakukan oleh trichoderma ini tentu anda akan semakin tertarik membaca cara
mengembangbiakan jamur ini untuk menjaga tumbuhan anda.





Cara Pembiakkan Trichoderma, sp 





Selain
berkembangbiak secara alami di alam, Trichoderma, sp sanggup juga dikembangkan
secara buatan. Proses pembiakkan cendawan ini melalui dua tahapan yaitu starter
dan pembiakkan pada media tanah (kompos). 





Lingkungan alami untuk perkembangbiakan
trichoderma





Trichoderma
cocok pada suhu suhu 6o C hingga dengan 41o C dengan ph optimum 3 hingga dengan
7 dan Sukrosa dan glukosa merupakan karbon utama. Untuk berkembangbiak cendawan
ini memakai konidia (spora).





Bahan
untuk pembiakan Trichoderma, sp





  • Jamur
    induk Trichoderma (F0)
  • Beras
  • Air
    murni
  • Alkohol




Peralatan yang dibutuhkan:





  • Plastik
    bening
  • Kompor
  • Panci
  • Sendok
  • Wadah /
    nampan
  • Lilin




Tahap satu





Cara membuat
trichoderma, sp yaitu dengan memasak beras terlebih dahulu menjadi 1/3 matang,
atau waktu sekitar 10 menit saja. Beras yang sudah dimasak selama 10 menit
kemudian ditiriskan pada nampan atau wadah yang disediakan. Masukkan beras yang
sudah hambar tadi kedalam plastik bening. Setiap plastik di isi 3 sendok makan.
Setelah itu beras yang sudah dimasukkan plastik disterilkan dengan cara dikukus
10 menit.





Tahap kedua.





Setelah hambar beras
yang sudah dikukus selama 10 menit, anda sterilkan lagi beras ini dengan
alkohol begitu juga dengan tangan kita. Sterilkan sendok yang sudah anda
persiapkan dengan mendekatkan ke api. Sendok ini dipakai untuk mengambil
bibit trichoderma, sp. Masukkan 1/3 sendok makan ke dalam plastik tadi. Kocok
agar merata jamurnya, kemudian tutup yang rapi jangan hingga ada binatang yang
bisa masuk. Diamkan selama 14 hari. Jika langkah yang anda lakukan benar maka
hasil yang anda sanggup yaitu warna hijau dari beras yang sudah menjadi media
untuk trichoderma. Selanjutnya ini disebut dengan F1 atau formula 1. (Starter).





Pembiakan Trichoderma, sp pada media kompos 





Untuk
pembiakan trichoderma,sp pada media kompos tentu membutuhkan kompos yang sehat.





Kita
akan memakai kotoran sapi, epektif mikro organism (EM-4) juga pernah
membahas perihal menciptakan EM-4 dalam postingan sebelumnya, gula merah, air, dan
starter beras (F1). Langkah awal yaitu dengan mencampur 6 M3 kompos dengan 3
M3 kotoran sapi lalu, di siram dengan adonan satu botol EM-4, 5 Kg gula
merah, yang dilarutkan dengan 100 liter air. Penyiraman ini dilakukan serata
mungkin sesudah itu di tutup dengan terpal selama dua hingga dengan empat hari,
sampai basi kotoran sapi hilang. Penting diingat basi kotoran sapi harus sampai
hilang.





Campurkan
starter beras pada media kompos dengan perbandingan 1 M3 media kompos dicampur
dengan 25 Kg starter beras yang tadi sudah dibentuk (F1) . Aduk secara merata,
kemudian tutup dengan terpal. Setelah satu bulan Trichoderma, sp akan tumbuh
dengan ditandai munculnya benang-benang halus berwarna putih pada permukaan
media kompos. Ketika media telah ditumbuhi cendawan Trichoderma, sp , media
tanah sanggup disimpan pada karung plastik berukuran 20 kg atau di aplikasikan
langsung sebagai pupuk biologis dan biofungisida. Hal yang paling penting dalam
proses pembiakkan cendawan Trichoderma, sp yaitu kebersihan lingkungan dan
peralatan yang digunakan.





Jika
anda sulit membayangkan maka akan saya gambarkan bahwa pembuatan trichoderma
ini mirip dengan pembuatan tempe dengan analogi berikut ini. Kacang kedelai
diibaratkan dengan pupuk kompos dan raginya yaitu F1 atau starter beras.





Cara pakai Trichoderma, sp pada tanaman





Pada
batang bawah





Ditabur
satu genggam (25 g) ditaburkan pada pangkal batang kemudian ditutup dengan
tanah setebal 1-2 cm.





Dengan
penaburan trichoderma yang telah anda lakukan tentu hal ini sanggup menyelamatkan
jutaan mikroorganisme yang bermanfaat untuk kesuburan tumbuhan anda. Dan yang
paling penting yaitu anda akan menjadi orang yang pantas menjadi manusia
seutuhnya yang mengasihi alam.



Sumber https://kabartani.com