√ 7+ Nama Pakaian Etika Maluku Beserta Gambar Penjelasannya Lengkap
Pakaian Adat Maluku – Maluku yaitu salah satu provinsi di bab timur Indonesia dengan bentuk wilayah kepulauan. Dengan jumlah pulau yang begitu banyak membuatnya dijuluki dengan Provinsi Seribu Pulau. Walaupun nyatanya jumlah pulau yang ada justru lebih dari 1000. Terhitung ada sekitar 1450 Pulau-pulau kecil di Provinsi yang sebagaian besar daerahnya ini merupakan perairan.
Di Maluku sendiri ada tiga agama besar yaitu Islam yang dianut oleh sekitar 50,61 % masyarakat. Dan sisanya yaitu Kristen Protestan sebanyak 41,4 % juga Kristen dengan persentasi jumlah penganut yaitu sekitar 6,7%. (Sumber: Wikipedia)
Dari segi budaya, provinsi ini mempunyai banyak sekali kebudayaan khas. Dari mulai alat musik, tarian tradisional, juga upacara budbahasa istiadat. Dan yang tidak kalah unik yaitu baju khas tradisional atau pakaian adatnya.
Pakaian Adat Maluku
Pakaian budbahasa Maluku cukup bermacam-macam jenisnya, baik dilihat dari segi bahan, cara memakai, maupun fungsi penggunaannya. Tidak hanya sering digunakan untuk sehari-hari, tapi ada juga yang memang khusus digunakan untuk acara-acara tertentu. Misalnya upacara adat, program resmi hingga prosesi ibadah. Pakaian budbahasa Maluku ini unik dan dapat eksklusif mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan pakaian budbahasa dari suku lain.
Baik kali ini secara khusus Inspirilo akan membahas wacana Pakaian Adat Maluku yang bermacam-macam dan unik itu. Apa saja nama nama pakaian budbahasa khas Maluku dan bagaimana penggunaannya akan kita bahas secara tuntas. Berikut uraiannya.
1. Baju Cele atau Kain Salele
Pakaian budbahasa Maluku ini dikenal dengan nama Baju Cele atau biasa disebut juga Baju kain Salele. Baju budbahasa dari Maluku yang satu ini dapat dibilang merupakan yang paling terkenal. Karena baju ini memang unik dan khas, kental akan nuansa tradisional Maluku yang tentu tidak dimiliki suku lain. Kaprikornus jikalau orang awam melihatnya, biasanya memang akan eksklusif tertuju pada budbahasa Maluku.
Baju budbahasa ini bertekstur tebal namun tetap nyaman dipakai. Di bab depan, dibalut dengan ornamen hiasan motif emas atau perak. Dengan ciri utamanya yaitu punya corak garis-garis yang seakan membentuk kotak-kotak kecil. Untuk warnanya sendiri biasanya lebih banyak didominasi warna merah terang.
Adapun baju budbahasa cele ini kerap digunakan oleh masyarakat Maluku untuk kegiatan upacara budbahasa tertentu. Seperti Panas Pela, Cuci Negeri dan juga upacara Pelantikan Raja di satu kampuang. Untuk kegiatan peribadatan juga kerap digunakan oleh kaum nasrani untuk ibadah di Gereja.
Penggunaannya bagi laki-laki maupun perempuan terang berbeda. Baik itu dari segi tampilan maupun ornamen tambahan yang dipakai. Berikut yaitu pola penggunaan pakaian budbahasa maluku, baju cele bagi laki-laki dan perempuan.
a. Baju Cele Maluku Pria
Penggunaan baju cele bagi laki-laki yakni untuk atasan terlebih daulu menggunakan kemeja warna putih. Untuk celana, biasanya menggunakan celana kain warna hitam atau menyesuaikan dengan warna kemeja. Selain itu tidak lupa pula dipakaikan sabuk kain yang melingkar di sesudah pemakaian kemeja dan celana.
Kemudian yang dirasa paling penting dari elemen baju cele ini yaitu pemakaian jas luaran. Dengan warna merah dan motif emas perak yang khas. Terakhir untuk bantalan kaki, biasa dipakaikan sepatu pantoefel warna hitam. Dengannya tampilan seorang laki-laki Maluku menjadi lebih gagah dan memesona.
Berikut ringkasan pemakaian baju cele pria.
- Celana hitam
- Kemeja putih
- Sabuk kain
- Jas luaran khas baju cele
- Sepatu pantoefel
b. Baju Cele / Salele untuk Wanita
Untuk pemakaian bagi perempuan tentu sedikit lebih kompleks. Dimulai dari atasan, perempuan menggunakan Baju Kebaya khas Maluku. Biasanya kebayanya berwarna putih. Kemudian untuk bawahan itu menggunakan sejenis kain sarung hasil tenun khas Maluku. Dengan motif dan corak dengan warna emas atau perak yang khas.
Kain Lenso
Di bab atasan turut pula dipasangkan ornamen pakaian berjulukan kain lenso. Yakni kain yang menyerupaki abjad V yang kedua ujung atasnya direkatkan pada kedua pundak hingga belakang. Sehingga tampak dari depan akan membentuk abjad V di depan kebaya yang dikenakan.
Konde
Kemudian naik ke bab kepala, perempuan Maluku menggunakan konde atau disebut juga haspel dengan warna emas / perak. Berbeda dengan warna konde yang biasa digunakan oleh perempuan dari suku lain. Selain itu, dari segi ukuran, kondel Maluku ini juga terbilang lebih besar.
Hiasan Konde
Di pakaian budbahasa Maluku, konde tidak hanya dipasang begitu saja. Namun wajib adanya menambahkan hiasan konde di atasnya. Yakni disematkan di konde yang sebelumnya telah dipasang di kepala. Hiasan konde Maluku ini juga khas, bentuknya terdiri dari beberapa elemen yang berjulukan kak kuping, sisir konde dan bunga ron.
- Kak kuping adalah aksesoris dengan bentuk kembang atau bunga yang berjumlah empat biji.
- Adapun sisir konde dipakaikan selain untuk menambah kesan keindahan, juga biar konde tetap terjaga posisinya (tidak goyah). Bentuknya menyerupai mirip sisir namun berukuran lebih kecil yang dapat menciptakan konde tetap terlihat rapi.
- Terakhir di hiasan konde itu ada yang namanya bunga ron yang terbuat dari papeceda (sejenis gabus). Bentuknya dibentuk melingkar untuk dapat melekat mengikuti lingkaran konde.
Kemudian untuk bantalan kaki, biasa digunakan oleh para perempuan Maluku yaitu sandal selop. Sebuah sandal dari kayu khusus perempuan dengan warna yang menyesuaikan warna pakaiannya.
Susunan pemakaian baju cele untuk wanita.
- Kain Sarung
- Baju Kebaya
- Kain Lenso
- Konde dan hiasan konde
- Sendal Selop
***
Itu beliau tadi klarifikasi wacana pakaian budbahasa Maluku, yakni Baju Cele / Kain Salele. Selain dari pada itu, masih banyak pula jenis pakaian budbahasa Maluku yang tidak kalah menariknya. Silakan ikuti poin-poin berikutnya.
2. Kebaya Putih Tangan Panjang – Baju Adat Maluku
Pakaian khas berikutnya dari Maluku yaitu kebaya putih tangan panjang. Kalau kebaya pastinya digunakan khusus untuk para perempuan. Para perempuan Maluku kerap menggunakan pakaian ini untuk banyak sekali keperluan, menyerupai upacara budbahasa istiadat maupun keagamaan di Gereja.
Pada mulainya, kebaya putih jenis ini hanya digunakan di kalangan bangsawan, keluarga kerjaan dan juga pendeta.
Kebaya jenis ini terbuat dari materi borkat dengan warna putih bersih. Dengan tambahan kancing pada bab depan dan tangan baju. Lalu untuk dalaman kebaya ini dipakaikan sejenis kaos putih dengan panjang lengan sebatas siku.
Penggunaan kebaya ini juga biasanya dipadupadankan dengan konde / karkupeng dan juga kain tentun warna merah bermacam-macam motif.
3. Baju Lengan Panjang & Kebaya Hitam Gereja
Sebagaimana namanya, jenis pakaian ini lebih dikhususkan untuk digunakan pada program peribadatan di Gereja oleh umat kristen. Ya menyerupai diketahui di awal bahwa penduduk beragama kristen di Maluku cukup banyak. Ada sekitar hampir setengahnya penduduk di sana menganut agama kristen.
Hal ini kemudian menimbulkan salah satu baju adatnya yakni kebaya menjadi baju budbahasa khusus Gereja oleh para jemaat perempuan. Dengan warnanya yang hitam cerah dan polos. Tidak lupa untuk mendukung tampilan tetap digunakan sanggul atau konde pada rambut.
Adapun untuk laki-lakinya juga menggunakan baju sejenis jas luaran berwarna hitam. Sebagai pelengkap dari perempuan yang menggunakan kebaya hitam gereja. Pemakaiannya didahului dengan penggunaan kemeja berwarna putih.
4. Kemeja Baniang Putih Maluku
Adapun untuk yang ini yaitu pakaian budbahasa Maluku yang berasal dari tempat tengah Maluku. Ada juga yang bilang lebih tepatnya dari Ambon. Namanya kemeja Baniang Putih. Sesuai namanya, pakaian khas ini hanya diperuntukkan bagi para laki-laki.
Baniang putih ini berbentuk kemeja dengan kerah leher yang bulat dan juga mempunyai kancing di bab depan. Adapun baniang putih ini digunakan oleh laki-laki sebagai baju dalaman untuk kemudian dipadupadankan dengan kebaya dansa yang digunakan sebagai luaran.
5. Setelan Kebaya Dansa Maluku
Pakaian budbahasa maluku yang satu ini bagi laki-laki, mempunyai perwujudan layaknya kemeja. Namun tidak berkancing dan juga mempunyai bentuk kerah yang melingkar. Artinya hanya digunakan / dimasukkan begitu saja tanpa direkatkan lagi menggunakan kancing. Karena sudah diwakili dengan pemakaian baniang putih sebelumnya. Setelan kebaya dansa ini kerap digunakan pada program Pesta rakyat Maluku.
Adapun untuk perempuannya yaitu menggunakan kain sarung tenun warna merah dengan motif emas yang khas.
6. Setelan Baju Nona Rok
Untuk yang terakhir ini berjulukan Baju Nona Rok. Terdiri dari kebaya putih dengan lengan panjang dengan materi brokat yang lembut dan punya motif kembang. Menyerupai baju cele, pakaian ini juga dilengkapi dengan aksesoris sanggul atau konde, peing atau ikat pinggang.
Adapun haspel atau konde dengan hiasan konde yang digunakan juga sama persis dengan yang digunakan pada setelan baju cele. Terdiri dari sisir konde, bunga ron dan juga kak kuping.
7. Pakaian Adat Kebesaran Raja Maluku
Untuk yang terakhir ini yaitu pakaian budbahasa Maluku khusus yang biasa digunakan oleh raja. Artinya ini yaitu pakaian kebesaran Raja Maluku yang tidak sembarang orang dapat memakainya.
Tampilannya terang berbeda dengan pakaian sehari-hari yang biasa dikenakan masyarakat Maluku. Sebagaimana pakaian yang pernah dikenakan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Memperlihatkan kegagahan dari pakaian budbahasa Maluku untuk raja ini. Bajunya didominasi oleh warna putih dengan variasi hitam di tepian kain dan juga corak merah dengan motif hiasan emas yang memanjakan mata.
Pakaian budbahasa ini yaitu berupa jubah panjang yang menjulur hingga kaki. Sebagai pelengkap dikenakan juga ikat pinggang dengan warna merah dan juga kain syal diikatkan di pundak dengan ikatan di depan dada. Juga disertai tongkat kehormatan dan mahkota raja berupa epilog kepala khas yang tentu semakin menambah kegagahan dari pakaian terhormat yang satu ini.
Penutup
Nah itulah tadi klarifikasi lengkap mengenai baju tradisional yang khas dari Maluku yang tidak mengecewakan cukup beragam. Walau memang yang dimaksud pakaian budbahasa Maluku secara resmi yaitu merujuk pada setelan baju cele / salele.
Pakaian Adat Maluku yaitu wujud warisan budaya agung yang dihentikan dilupakan, terlebih oleh suku orisinil Maluku sendiri. Keberadaannya tetap harus dilestarikan sebagai salah satu identitas budaya yang tak ternilai harganya.
Baik, semoga info mengenai pakaian budbahasa maluku ini dapat menambah wawasan teman-teman semua. Dan sekaligus juga menmbah kecintaan pada budaya lokal Indonesia.
Sekian dan terima kasih.
Sumber https://inspirilo.com