√ 18 Alat Musik Ritmis Dan Cara Memainkannya [Gambar Keterangan]
Pengertian Alat Musik Ritmis – Dunia seni tentu akrab sekali kaitannya dengan yang namanya alat musik. Dengan kiprahnya yang begitu sentral, sebuah alat musik sanggup menawarkan nilai estetika dalam hal bunyi yang dihasilkan. Adapun alat musik juga ada beberapa jenis yang dikelompokkan menurut cara memainkannya. Selain kita kenal alat musik melodis dan serasi (seperti gitar, piano, dll), ada satu jenis lagi yaitu jenis alat musik ritmis. Yakni alat musik yang biasanya dipakai sebagai alat musik pengiring untuk mengatur irama lagu.
Tidak mirip alat musik melodis yang memang mempunyai susunan nada tertentu, alat musik ritmis ini tidak mempunyai nada. Artinya fungsi alat musik ritmis ini hanya dipakai hanya sebagai pengiring atau pengatur irama dan pementingan dalam sebuah notasi lagu. Jadi tidak ada tingkatan nada tinggi rendah mirip halnya pada alat musik melodis. Namun walau begitu, alat musik jenis ini tetap saja mempunyai peranan penting. Guna tetap tercipta harmoni musik dan keteraturan tempo sebuah lagu sehingga lebih lezat didengar.
Adapun alat musik ritmis ini dimainkan dengan banyak sekali cara yang terbilang mudah. Kebanyakan dimainkan dengan cara dipukul, baik memakai telapak tangan atau stick. Atau ada juga yang digoyang-goyang (dikocok) sehingga menghasilkan bunyi tertentu. Tapi walaupun mudah, tetap dibutuhkan feeling dan hukum teknik tertentu tatkala memainkannya, dilarang ngasal.
Contoh Alat Musik Ritmis Tradisional dan Modern
Berikut ini Inspirilo sajikan beberapa teladan alat musik yang tergolong dalam kategori alat musik ritmis. Lengkap dengan keterangan bentuk, asal daerah dan juga cara memainkannya. Ada yang termasuk dalam kategori alat musik ritmis modern maupun tradisional, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri. Berikut yaitu beberapa diantaranya.
1. Gendang atau Kendang
Gendang atau dalam bahasa Jawa kerap disebut Kendang / Kendhang ini termasuk alat musik ritmis yang cukup dikenal. Keberadaannya sudah sangat familiar didengar dan dilihat oleh orang Indonesia. Karena sering dimainkan sebagai pengiring dalam pertunjukkan musik dangdut.
Namun sejatinya kendang ini yaitu salah satu instrumen dalam pegelaran Gamelan Jawa. Sebagai alat musik ritmis, fungsinya terperinci yaitu mengatur harmoni dan irama.
Untuk satu set gendang biasanya terdiri dari satu gendang utama berukuran besar dan beberapa gendang pendukungnya yang berukuran lebih kecil.
Bentuk dari kendang yaitu sejenis silinder dengan tubuh terbuat dari kayu. Dan pada kedua sisi gendang dipasangkan membran yang terbuat dari kulit kerbau. Yan gmana bab tersebutlah yang dipukul-pukul dikala memainkannya. Sehingga tercipta bunyi khas pukulan gendang.
Cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul secara eksklusif memakai telapak tangan (tanpa alat bantu pukul). Dengan terlebih dahulu diposisikan diagonal / miring ke atas sehingga sanggup dengan gampang dimainkan oleh penggendang dengan posisi duduk bersila.
Kendati sudah sangat familiar, namun hingga dikala ini jarang ditemukan orang awam yang memainkannya untuk tujuan hiburan. Karena memang memainkan kendang itu tidak semudah yang dibayangkan, tetap perlu teknik pukulan yang pas semoga bunyi musik yang dihasilkan tetap selaras.
Oleh alhasil kendang kebanyakan hanya dimainkan oleh mereka yang memang sudah profesional dalam bidang musik budaya, khususnya gamelan jawa. Seorang penggendang dituntut untuk memakai naluri dikala memainkannya. Jangan hingga bunyi pukulan kendangnya malah merusak harmonisasi musik yang dimainkan.
2. Ketipung Dangdut
Adapun teladan alat musik ritmis berikutnya yaitu ketipung atau biasa disebut juga dengan nama Tamtam.
Alat musik ritmis yang satu ini seringkali dimainkan pada program pertunjukan musik dangdut. Dengan bunyinya yang khas, membuat irama dangdutnya jadi semakin kental.
Cara memainkannya yaitu dengan menepuk memakai jari dan juga bab pergelangan tangan. Kendati terlihat gampang memainkan ketipung ini juga tetap memerlukan teknik khusus guna menghasilkan irama yang sedap didenga.
Alat musik ketipung ini juga sering dibikin versi kerajinannya, yakni dengan materi dasar paralon. Dan memakai membran yang terbuat dari karet ban dalam. Alat musik jenis ini kerap kita jumpai dimainkan oleh para pengamen jalanan.
3. Gong
Masih dari jenis alat musik ritmis tradisional Indonesia. Instrumen yang satu ini dinamakan Gong. Sudah pada tahu pastinya kan bentuk gong itu bagaimana dan apa fungsinya.
Gong yaitu salah satu instrumen musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Terbuat dari bilah besi yang ditempa dan dibuat hingga berbentuk menyerupai sebuah wadah bejana lingkaran.
Penamaan Gong juga tidak lepas dari bunyi yang dihasilkan alat musik satu ini. Sebagaimana kita tahu bunyi yang dihasilkan yaitu menyerupai bunyi “gooong” dengan frekuensi yang tidak mengecewakan keras. Sehingga kemudian alat ini dinamakan gong.
Bagian depan gong biasa dibuat ada tonjolannya. Yang mana bab tersebut yang jadi sasaran pukul dikala dimainkan.
Oh iya, untuk memainkannya tentu tidak dengan cara dipukul secara eksklusif memakai tangan kosong. Melainkan memakai sebuah alat pukul dari kayu dengan bandul besar di bab atasnnya yang cukup berpengaruh untuk memukul gong hingga menghasilkan bunyi khas.
4. Drum Set
Berikutnya yang tergolong alat musik ritmis yaitu Drum. Alat musik ini termasuk dalam kategori instrumen modern dan sudah sangat dikenal keberadaannya. Cara memainkannya yaitu dengan dipukul memakai dua buah stik khusus. Dan orang yang memainkannya disebut dengan istilah drummer.
Dalam dunia musik pop, rock atau jazz, yang disebut dengan drum yaitu merujuk pada sebuah set utuh yang terdiri dari banyak drum atau disebut drum set.
Sebuah drum dikonstruksikan atas selongsong atau shell yang dibuat silinder. Biasanya terbuat dari materi kayu atau besi. Yang mana tentu keduanya akan menghasilkan tipe bunyi yang bebeda. Drum dengan shell besi biasanya mempunyai bunyi yang tajam. Namun drum shell kayu, bunyi yang dihasilkan yaitu cenderung hangat.
Adapun drum set itu biasanya terdiri dari banyak sekali jenis drum dengan ukuran yang berbeda-beda. Beberapa bab drum set antara lain, yaitu:
- Snare Drum
- Bass Drum
- Rack Toms
- Cymbal
- Hi-hat Cymbals
- Double Pedal
- Stick Drum
- Hardware (Tripod penyangga, kursi)
Memainkan drum tentu tidak sanggup sembarangan. Perlu latihan dan juga naluri bermusik yang tinggi. Walau kerap ditaruh paling belakang dalam sebuah pertunjukan musik, peranan drum sangatlah sentral. Ya sebagai alat musik ritmis, drum berperan mengatur tempo dan keselarasan pada sebuah musik/lagu.
5. Cajon (Drum Duduk Akustik)
Alat musik ritmis berikutnya berjulukan Cajon (dibaca Kahon) atau orang Indonesia kerap menyebutnya dengan nama Drum Duduk. Ya barangkali kau juga tidak akan tahu jikalau disebutkan nama Cajon, tapi akan eksklusif ngeuh jikalau disebut drum duduk.
Drum Duduk atau Cajon ini berasal dari Spanyol dan kerap dipakai pada program musik akustik yang minimalis. Bentuknya yaitu mirip balok yang terbuat dari kayu lapis setebal 1,3 – 1,9 cm pada kelima sisinya. Kemudian untuk sisi utama (depan) memakai kayu yang lebih tipis sehingga akan lebih nyaman ketika dimainkan.
Secara sekilas, Cajon ini terlihat mirip mirip box speaker. Adapun kenapa disebut drum duduk alasannya yaitu memang cara memainkannya yaitu dengan diduduki kemudian ditepuk memakai telapak tangan kosong atau jari pada bab depannya. Tapi sanggup juga memakai alat pukul khusus yang lembut sejenis sikat.
Dalam sebuah Cajon dipasangkan juga snare gitar bas guna membuat bunyi mirip hit-hat pada drum. Dengan banyak sekali teknik tertenu, Cajon tentu sanggup menjadi pengganti perangkat drum. Terutama pada pertunjukan akustik.
Adapun sebagai pengetahuan, perlu juga rasanya kita menyelidiki sejarah dari alat musik cajon ini. Awal mula terciptanya Cajon yaitu dari Budak Afrika yang pada kurun ke 18 kemudian dibawa ke Spanyol.
Pada dikala itu, alasannya yaitu suatu alasan para budak tidak diperkenankan memainkan alat musik pukul tradisionalnya. Karena pemerintah kolonial Spanyol kala itu takut pertemuan musik sanggup jadi sarang kerusuhan.
Oleh alhasil para budak itu berinisiatif untuk menyamarkannya. Kemasan kotak pengepakan ulang yang ditinggalkan dari pekerjaan sehari-hari menjadi instrumen perkusi pilihan. Kotak-kotak ini gampang disamarkan sebagai tempat duduk atau bangku.
Adapun dalam bahasa Spanyol sendiri, Cajon berasal dari kata caja yang berarti kotak.
Sehingga dari situlah Cajon mulai terkenal dan semakin banyak diproduksi. Walau mungkin untuk di Indonesia sendiri keberadaannya masih terbilang baru, yakni dari sekitar tahun 2010 an.
Dewasa ini Cajon sudah banyak beredar di pasaran. Baik itu produksi lokal maupun import dari negara asalnya, Spanyol. Sehingga sangat gampang untuk mendapatkannya. Harganyapun terbilang cukup murah, yakni ada yang kisaran 400ribuan saja.
6. Jimbe
Djembe atau oleh orang Indonesia sering disebut Jimbe merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Afrika. Lebih tepatnya yaitu daerah Afrika Barat, yang mana alat ini merupakan warisan peninggalan kerajaan Mali pada kurun ke 12 silam.
Alat musik ini masuk dalam ranah perkusi. Yakni alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditepuk.
Bentuk daripada Jimbe ini mirip menyerupai cangkir atau piala dengan ditutupi kulit di bab atasnya. Kulit yang dipakai yaitu kulit sapi atau kerbau yang diikatkan secara berpengaruh di atas kepala Jimbe.
Bentuk bab bawahnya yang melekuk dan mengecil menjadikannya gampang untuk dihimpitkan diantara 2 kaki atau paha pemainnya. Sehingga sanggup dengan nyaman dimainkan, baik itu dengan posisi bangkit maupun duduk.
Di negara asalnya, Mali, Djembe ini kerap dimainkan pada banyak sekali program perayaan. Seperti upacara menyambut demam isu semi, demam isu panen, perkawinan dan lain-lain.
Adapun di Indonesia, kini Jimbe seringkali dimasukkan dalam salah satu Instrumen pertunjukan musik, khususnya perkusi. Seperti yang kerap dipertontonkan oleh Peppy atau Dito Percussion.
7. Rebana
Rebana yaitu alat musik ritmis serupa gendang namun dengan bentuk yang kecil dan sanggup digenggam dengan bentuk bulat dan pipih. Diamenternya antara 10-40 cm, dalam satu set rebana biasanya ada banyak sekali macam ukuran.
Rangka daripada rebana ini terbuat dari kayu yang telah mengalami proses pembubutan sebelumnya. Kemudian pada satu sisi lingkarannya, dipasangkan kulit kambing yang nantinya berfungsi sebagai bab utama untuk ditepuk dan dimainkan.
Adapun rebana ini juga biasanya dimainkan tidak hanya 1 buah saja. Melainkan terdiri dari 1 set yang sanggup terdiri dari sekitar 10 orang dengan ukuran rebanan yang berbeda-beda. Tujuannya untuk menghasilkan rangkaian bunyi yang teratur dan harmonis.
Di Indonesia sendiri, penggunaan rebana sebagai alat musik ini sering dijumpai pada grup Qosidah atau hadroh. Guna membawakan lagu-lagu bertemakan religi.
Sementara di kalangan masyarakat Melayu, mirip di negeri Pahang, rebana ini sanggup dibilang populer. Kerap dipakai dalam mengiringi lagu-lagu tradisional Melayu.
8. Castanet
Alat musik ritmis berikutnya yaitu berjulukan Castanet. Sebuah alat musik unik berbentuk bulat kecil yang hanya segenggaman tangan. Terdiri dari dua buah lempeng lingkaran kayu dengan tekstur cekung di bab dalamnya. Kemudian disatukan dengan memakai tali pada satu sisinya.
Adapun cara memainkannya yaitu dengan memasukkan tali castanet pada ibu jari. Sehingga akan tercipta sebuah rongga bukaan pada kedua bilang castanet. Selanjutnya castanet dimainkan dengan menekan bilah castanet memakai jari-jari tangan. Dari mulai jari telunjuk hingga jari kelingking.
Dengan beberapa teknik dan irama hentakan tertentu, akan membuat bunyi yang khas hentakan dua lempeng castanet. Lebih jelasnya, silakan perhatikan video di bawah ini.
Dari namanya saja barangkali kau sudah sanggup mengetahui bahwa alat musik ini berasal dari Spanyol. Dan memang fungsinya yaitu sebagai pengiring musik pada pada program pertunjukan tari tradisional Spanyol.
9. Marakas
Marakas (Maracas) juga termasuk dalam ranah musik perkusi yang berasal dari Mexico. Namun cara memainkannya bukan dengan dipukul, melainkan digoyang-goyangkan sehingga menghasilkan bunyi gemericik yang khas.
Bentuknya kalau diibaratkan mirip mirip bentuk microphone dengan kepala di bab atas yang cukup besar. Oleh karenanya, alat musik ritmis ini gampang untuk dimainkan.
Cukup dengan memegang gagangnya dan menggerakan bab kepala Marakas yang didalamnya telah berisi sejenis biji-bijian yang jikalau digoyang akan menghasilkan bunyi gemericik. Marakas merupakan alat musik yang tepat guna memilih irama dalam kelompok perkusi.
Bagi kau yang mau membuat Marakas, ada juga lho versi DIY nya. Silakan cek video berikut.
10. Triangle
Dari namanya kita sudah sanggup tahu bahwa alat musik ini berbentuk segitiga. Triangle merupakan alat musik ritmis dengan bentuk paling sederhana yang termasuk dalam jenis alat musik idiophone, artinya sebuah instrumen yang bunyi utamanya dihasilkan dari getaran dikala ia dipukul (dimainkan).
Triangle terbuat dari sebuah batang logam besi atau tembaga berilium yang kemudian ditekuk sehingga berbentuk segitiga.
Untuk memainkan instrumen ini pertama kau harus memegangnya dengan cara yang benar. Biasanya dipakai sejenis tali yang dimasukkan sehingga berada di lengkungan atas segitiga. Setelah dipegang dengan benar, barulah dilakukan pukulan memakai stik. Maka akan terdengar bunyi nyaring dari setiap pukulan triangle.
Cara memukulnya sanggup dari bab laur batang triangle. Biasanya teknik ini dilakukan dikala ingin menghasilkan bunyi dengan tempo lambat. Dan adapun jikalau ingin menghasilkan tempo lebih tinggi sanggup memakai teknik pukul dari area dalam triangle. Sehingga dalam satu hentakan pukulan, sanggup mengenai dua tubuh triangle sekaligus, sehingga bunyinyapun lebih bertempo tinggi.
Saksikan video berikut untuk lebih memahami cara kerjanya.
11. Simbal Tangan (Hand Cymbal Straps)
Simbal merupakan alat musik berupa lempengan logam berbentuk lingkaran. Terdiri dari dua lempeng yang cara memainkannya yaitu dengan saling memukulkan simbal tersebut satu sama lain. Sehingga menghasilkan bunyi nyaring.
Adapun biasanya kita sering menemukan simbal ini menempel pada instrumen drum set. Namun tidak harus selalu disatukan dengan drum, simbal ini sanggup dimainkan secara terpisah dengan memakai tangan sehingga dinamakan simbal tangan.
Simbal tangan atau Hand Cymbal Straps ini kerap juga dimainkan dalam pertunjukan marching band. Beberapa brand simbal yang terkenal antara lain Yamaha, Istanbul Cymbals, Sabian, Stagg Meinl dan lain sebagainya. Bagi yang tertarik member, silakan sanggup cari di marketplace.
12. Simbal Jari (Finger Cymbals)
Selain simbal tangan dengan ukuran besar, ternyata ada juga simbal jari (finger cymbals) dengan ukuran lebih kecil. Dan alasannya yaitu ukurannya yang kecil tersebut, jenis simbal ini dipegang dengan memasukkan talinya pada jari-jari tangan kita.
Simbal jari dikenal juga dengan nama Zill. Merupakan salah satu instrumen musik yang juga sering dipakai pada orkestra musik barat. Bentuknya berupa lempeng logam lingkaran dengan diameter sekitar 10 cm.
Ada beberapa cara untuk memainkan simbal jari. Yang pertama sanggup dengan memukulkan satu simbal dengan simbal lainnya pada bab tepinya dengan posisi berlawanan 90 derajat.
Bisa juga dengan saling memukulkan kedua tepian simbal atau memukulkan kedua permukaan simbal sehingga diciptakan bunyi nyaring dan cukup tinggi. Tentunya tergantung jenis dan tempo musik yang dimainkan.
13. Tamborin
Tamborin yaitu alat musik ritmis yang terbuat dari bingkai kayu yang dibuat lingkaran sejenis rebana. Kemudian dilapisi / ditutup dengan sebuah membran kulit sapi yang nantinya akan dimainkan dengan cara dipukul.
Pada sekeliling permukaan tubuh tamborin terdapat beberapa simbal kecil. Sehingga dikala tamborin dimainkan, dipukul dan digerakan akan turut pula menghasilkan bunyi indah gemericik berpadu dengan bunyi tabuhan pada permukaan membran tamborin.
Adapun cara memegang tamborin yang benar yaitu diposisikan vertikal dengan satu tangan (biasanya tangan kiri) memegang badannya. Kemudian satu tangan lainnya (yang kanan) menepuk / menabuh bab membran kulitnya.
Alat musik ini ini kini telah banyak dimainkan pada banyak sekali pertunjukan atau ensembel musik populer.
14. Tamborin Kecrekan
Untuk yang satu ini hampri sama dengan tamborin di atas. Yang membedakan hanyalah tidak adanya memberan kulit mirip rebana di permukaan tubuh lingkarannya. Tamborin kecrek atau biasa disebut kecrekan ini biasa berbentuk lingkaran atau setengah lingkarang dengan dilengkapi gagang untuk memegang.
Di sekeliling badannya terdapat banyak simbal kecil yang mana ketika digerakkan akan menghasilkan bunyi kecrek yang ramai.
Cara memainkannya cukup dengan digoyangkan atau diadukan pada paha sang pemain.
15. Konga
Alat musik ritmis perkusi berikutnya berjulukan Konga. Sebuah alat musik pukul perkusi modern yang serupa gendang. Bentuknyapun hampir mirip-mirip, yakni agak mengerucut ke bawah. Adapun asalnya yaitu dari daerah Amerika Latin.
Namun berbeda dengan gendang yang dimainkan pada kedua sisi silinder, konga hanya memainkan satu sisi silinder yang dipasangi membran kulit kerbau atau sapi untuk media tabuh.
Konga ini dimainkan dengan posisi bangkit dengan dilengkapi penyangga berbentuk tripod yang membuatnya sanggup bediri tegak lurus untuk kemudian dimainkan dengan cara dipukul.
Cara memainkannya yaitu ditabuh dengan memakai telapak tangan. Tentunya dengan beberapa teknik dan metode tabuh yang tidak asal. Setiap tabuhan tangan dengan kekuatan yang berbeda sanggup menghasilkan bunyi yang juga berbeda.
Silakan tonton video di bawah ini untuk demonya.
16. Tifa
Adalah alat musik ritmis khas dari daerah Indonesia Timur, khususnya Wilayah Papua dan juga Maluku. Termasuk dalam kategori alat musik pukul mirip halnya gendang. Secara bentukpun sebetulnya mirip-mirip juga, yakni berbentuk silinder.
Namun yang berbeda dari Tifa yaitu dari material pembentuknya. Tifa dihasilkan dari batang kayu besar yang dikosongkan isi dagingnya. Sehingga hanya tersisa bab kulit batang luarnya. Untuk kemudian ditambahkan pelapis kulit di bab sisi atas batang.
Kulit yang dipakai biasanya yaitu dari kulit rusa yang sudah kering. Yang sanggup menghasilkan bunyi tabuhan yang lembut dan terdengar indah.
Tifa pada umumnya dipakai guna sebagai pengiring dalam beberapa pagelaran tari perang atau tari Gatsi di Papua dan tari Lenso di Maluku. Selain itu, tifa juga biasa dipakai dalam mengiringi upacara keagamaan. Dan menjadi salah satu alat musik khas bagi warga Nasrani di daerah timur Indonesia.
17. Timpani Drum
Merupakan sebuah alat musik yang masih tergolong dalam keluarga perkusi. Timpani merupakan alat musik ritmis modern yang pertama kali diperkenalkan di daerah Eropa Selatan.
Alat musik ini merupakan instrumen sejenis drum dengan membran di bab atas yang melintang di sebuah bidang wadah berbentuk mirip mangkuk besar. Atau orang barat kadang menyebutnya dengan sebutan Half-Egg, alasannya yaitu memang bentuknya yang mirip telur dipotong dua bagian. Kemudian ditempatkan pada sebuah penyangga sehingga menyebabkan posisinya bangkit tegak lurus.
Timpani dimainkan dengan cara dipukul memakai alat pukul stick dengan bandul halus di bab ujungnya. Tidak hanya itu, ia juga mempunyai pedal yang jikalau diinjak juga akan menghipnotis tinggi rendahnya bunyi yang dihasilkan.
Istilah Timpani sendiri sebetulnya merupakan bentuk jamak dalam bahasa Italia. Bentuk tunggalnya yaitu “Timpano”. Oleh alhasil dalam prakteknya, seorang Timpanist (pemain timpani) akan menempatkan sebanyak 3-5 buah timpani dengan tingkatan bunyi yang berbeda.
Dahulu Timpani dipakai sebagai drum militer. Namun kemudian ia berevolusi menjadi bab pokok dalam sebuah pagelaran musik orkestra pada sekitaran kurun 18.
Dan kini ini, Timpani juga tidak jarang dilibatkan dalam banyak sekali jenis musik ansemble, marching band, bahkan hingga pertunjukkan beberapa grup band konser dan grup band rock.
18. Tabla India
Merupakan instrumen musik tradisional asal India. Tabla juga masuk dalam kategori alat musik perkusi memberanophone mirip gendang. Artinya bunyi yang dihasilkan yaitu dari hasil pukulan membran kulit pada tubuh kayu yang berbentuk mirip drum silinder.
Satu set tabla terdiri dari sepasang (dua buah) grum. Kerap dipakai dalam beberapa pertunjukan musik tradisional, atau pekan raya rakyat di India.
Dalam kehidupan masyarakat Hindustan, tabla menjadi Instrumen yang dirasa cukup penting keberadaannya. Karena sudah sedari kurun 18 dipakai oleh masyarakat sekitaran India, Pakistan, Nepal, Sri Lanka dan Bangladesh.
Adapun nama Tabla itu sendiri diambil dari kata dasar “tabl” yang dalam bhasa Persia berarti Drum.
Tabla mempunyai diameter sekitar 15-25 cm. Dan yang berbentuk kettledrum, dibuat sedikit lebih besar. Dan masing-masing terbuat dari kayu, tanah liat atau kuningan yang diberi lubang. Kemudian dipasangkan membran dengan tuning khusus untuk menyetel tinggi rendahnya bunyi pukulan.
Dan pada dikala memainkan tabla, musisi biasanya memakai tekanan pergelangan tangan guna mengubah warna nada pada setiap drum selama pertunjukan berlangsung.
Penutup
Nah itulah tadi klarifikasi wacana alat musik ritmis beserta contohnya. Lengkap dari mulai pengertian alat musik ritmis, fungsi, asal daerah, cara memainkan dan keterangan lainnya. Semoga artikel di atas sanggup bermanfaat dan menambah wawasan teman sekalian.
Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan atau merasa ada yang janggal dalam isi artikel di atas, sanggup tolong sampaikan pada kolom komentar di bawah ini. Terima kasih
Sumber https://inspirilo.com