√ 4 Pola Perubahan Makna Generalisasi Dalam Bahasa Indonesia
Makna generalisasi yakni suatu makna yang tercipta dari ekspansi makna kata yang semula bermakna khusus. Makna kata yang mempunyai nama lain perluasan makna ini merupakan salah satu diantara jenis-jenis makna kata, serta jenis-jenis pergeseran makna. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui beberapa rujukan kata yang mengalami perubahan makna kata generalisasi. Adapun beberapa rujukan tersebut yakni sebagai berikut!
1. Kepala
Contoh kata yang pertama yakni kata kepala. Kata ini awalnya hanya bermakna organ badan insan yang ada di bab atas. Setelah digeneralisasi, kata ini pun maknanya semakin luas, di mana kata ini sanggup bermakna pemimpin. Supaya lebih paham lagi, berikut ini ditampilkan beberapa kalimat yang mengandung kata kepala, baik itu sebelum digeneralisasi maupun yang telah digeneralisasi sebagaimana tertera berikut ini!
- Sejak subuh tadi, kepalaku terasa sakit sekali. (sebelum mengalami perubahan makna generalisasi)
- Pak Agus ditunjuk sebagai kepala sekolah SD ini. (setelah mengalami perubahan makna generalisasi)
2. Otak
Pada mulanya, otak hanya mempunyai makna bagian badan yang ada di dalam kepala dan berfungsi sebagai alat untuk berpikir. Setelah digeneralisasi, makna kata ini pun meluas menjadi usat. Untuk lebih memahami proses perubahan ini, silakan perhatikan dua rujukan kalimat ini!
- Nathan dikenal sebagai siswa yang memiliki otak yang cerdas.
- Pria itu diduga berpengaruh menjadi otak dibalik pembunuhan sadis itu.
Kata otak pada rujukan kalimat pertama masih mempunyai makna aslinya, yaitu bagian badan yang ada di dalam kepala dan berfungsi sebagai alat untuk berpikir. Sementara itu, kata otak pada kalimat kedua maknanya sudah mulai digeneralisasi menjadi pusat.
3. Ibu
Kata ini semula bermakna panggilan untuk orang renta perempuan. Setelah digeneralisasi, kata ini pun mempunyai makna gres yang jauh lebih luas, yaitu sebutan atau panggilan untuk wanita yang usianya lebih tua. Supaya lebih memahami proses perubahan ini, berikut ditampilkan beberapa rujukan kalimat yang ditampilkan di bawah ini!
- Ibu sedang memasak di dapur.
- Ibu Nevi tidak sanggup mengajar hari ini dikarenakan sedang mengalami sakit keras.
Kata ibu pada kalimat pertama masih bermakna panggilan untuk orang renta perempuan. Sementara itu, kata ibu pada kalimat kedua sudah mempunyai makna yang baru, yaitu panggilan untuk wanita yang usianya jauh lebih tua.
4. Putri
Semula, kata ini hanya digunakan untuk sebutan anak wanita seorang raja atau sultan. Namun, sehabis digeneralisasi, makna kata ini pun meluas menjadi sebutan untuk seluruh anak perempuan, terlepas itu anak itu anak raja atau bukan. Untuk lebih memahami proses perubahan ini, berikut ditampilkan dua buah kalimat yang membuktikan proses perubahan makna generalasiasi tersebut!
- Putri kerajaan itu telah dinikahkan dengan seorang pangeran dari kerajaan seberang. (kata putri masih bermakna sebutan untuk anak wanita raja)
- Putri dari pasangan Pak Karjo dan Bu Imas itu sekarang telah dipersunting oleh seorang pria. (kata putri di kalimat ini telah berubah makna menjadi sebutan untuk semua anak wanita tak peduli ia anak siapa)
Demikianlah beberapa rujukan perubahan makna generalisasi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui rujukan perubahan makna kata lainnya, pembaca sanggup membuka artikel contoh perubahan makna ameliorasi, contoh perubahan makna peyorasi, contoh perubahan makna asosiasi, dan contoh perubahan makna sinestesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com