Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengertian Disleksia, Ciri, Penyebab Dan Cara Mengatasinya (Lengkap)

Konten [Tampil]

Pengertian Disleksia, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya (Lengkap) – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan perihal disleksia. Yang mencakup pengertian disleksia, ciri-ciri disleksia, penyebab disleksia dan cara mengatasi penyakit disleksia dengan klarifikasi secara rinci dan gampang dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.



Pengertian Disleksia, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya (Lengkap)


Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan secama.


Pengertian Disleksia


Disleksia berdasarkan Shaywitz (2008:453) yaitu suatu keadaan pemprosesan input ataupun masukan gosip yang berbeda dari anak normal yang biasanya ditancai dengan kesulitan dalam membaca, sehingga sanggup mempengaruhi area kognisi menyerupai daya ingat, kecepatan pemrosesan input, kemampuan waktu aspek koordinasi dan pengendalian gerak.


Sedangkan dalam Wikipedia, disleksia yaitu sebuah ganggunan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya ditandai pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Pertandanya adalh sulitnya dalam berguru membaca secara lancar dan sulit dalam pemahaman walaupun normal atau di atas rata-rata.


Pengertian lain dari disleksia yaitu suatu gangguan pada proses berguru yang mana seseorang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, atau mengeja.


Ciri-Ciri Disleksia


Pada anak yang mengidap penyakit disleksia akan mengalami ketidakmampuan dalam membedakan dan memisahkan bunyi dari kata-kata yang diucapkan. Dan juga anak yang mengidap disleksia memiliki kesulitan dalam permainan yang dengan diucapkan bunyi-bunyi yang mirip. Adapun ciri-ciri anak yang mengidap disleksia berdasarkan Fanu (2007:60) antara lain:



  • Dalam membaca sangat lambat dan terliaht tidak yakin terhadap apa yang ia ucapkan.

  • Memakai jaringa untuk mengikuti pandangan mata yang beranjak dari satu teks ke teks lainnya.

  • Ada beberapa suku kata, frasa atau baris baris kata yang terlewatkan

  • Menambahkan kata-kata atau frasa-frasa yang tidak ada dalam teks yang dibaca.

  • Membolak-balikkan susuanan hurut atau suku kata dengan memasukkan huruf-hufur yang lain.

  • Salah dalam pelafalan kata-kata dengan kata lainnya, meskipun kata yang diganti tidak memiliki arti yang penting dalam teks yang dibaca

  • Merangkai kata-kata sendiri yang tidak memiliki arti

  • Mengabaikan gejala baca


Menurut Sub‌ini (2011), terdapat bentuk-bentuk kesulitan membaca anak yang mengidap disleksia antara lain:



  • Melakukan penambahan pada suatu suku kata “addiction” menyerupai kerikil menjadi baltu

  • Menghilangkan abjad pada suku kata “omission” menyerupai masak menjadi masa

  • Membalikan abjad kata atau angka pada arah terbalik kiri kanan “Inversion/mirring” menyerupai dadu menjadi babu

  • Membalikkan bentuk huruf, kata atau angka dengan arah terbalik atas bawah “reversal” menyerupai pap menjadi qaqa

  • Mengganti abjad atau angka “substitution” menyerupai lupa menjadi luga, 3 menjadi 8.


Penyebab Disleksia


Devaraj (2006:35) menyatakan Sampai kini para hebat neurologi belum bisa mencari tahu fungsi otak insan secara menyeluruh, gres beberapa cuilan saja yang telah bisa dikenali fungsionya secara niscaya dan memiliki hubungan satu sama lain. Pad ketika insan melaksanakan kegiatan pemrosesan bahasa, kegiatan para himesfera cuilan kiri akan terlihat lebih besar daipada himesfera cuilan kanan, sedangkan pada orang yang mengalami gangguan disleksia kegiatan himesfera kedua cuilan sama besar.


Satu diantara penyebab disleksia yaitu lambatnya yaitu terhambatnya anak disleksia pada pemrosesan bahasan alasannya terjadi pemusatan pada perjalanan saraf penghubung atau atau confusing traffic jam off nerve signal menyebabkan proses memperlihatkan gosip antar saraf menjadi lebih usang (Devaraj:2006:36). Berikut merupakan hasil scanning FMRI *Functional Magnetic Resonance Imaging) anak disleksia ketika melaksanakan pemrosesan kegiatan membaca.


Disleksia berdasarkan etimologinya diyakiini oleh para pakar bahwa gangguna disleksia dikarenakan oleh faktor keturunan yaitu 23-64 persen, orang bau tanah atau saudara yang mengidap disleksia cenderung menjadi penyebab orang mengalami disleksia yang diturunkan dengan melalui kromosom (Shaywitz, 2008:458). Penemuian ini merupakan salah satu implikasi perihal tanda kesulitan membaca pada anak disleksia yang bisa dirunut dari orang bau tanah atau saudara kerabat yang juga mengidap gangguan disleksia.


 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan perihal disleksia √ Pengertian Disleksia, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya (Lengkap)


Cara Mengatasi Disleksia


Disleksia tidak sanggup disembugkan, tetapi dengan penanganan dini yang terbukti sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan penderita disleksia utamanya dalam membaca.


Salah satu bentuk mengatasi yang bisa membantu penderita disleksia yiatu pendekatran dan proteksi edukasi khusus. Menentukan jenis intervensi yang sesuai seringkali tergantung pada tingkat keparahan disleksia yang dialami sdan juga hasil tes psikologi penderita.


Pada penderita bawah umur jenis intervensi yang sangat baik dalam meningkatkan kempuan membaca dan menulis yaitu intervensi yang fokus pada kemampuan fonologi atau sering disebut dengan Fonik. Penderita disleksia akan diberikan pengajaran elemen-elemen dasar menyerupai berguru perihal fonem atau satuan bunyi terkecil dalam kata-kata, diajari memahami abjad dan susunan abjad yang membentuk bunyi tersebut, memahami apa yang dibacanya, membaca bersuara dan menciptakan suatu kosakata.


Demikianlah telah dijelaskan perihal Pengertian Disleksia, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya (Lengkap), biar sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id