Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Kalimat Baku Dan Tidak Baku – Pengertian, Fungsi, Ciri, Dan Contohnya

Konten [Tampil]

Ketika kita akan membuat jenis-jenis paragraf, jenis-jenis karangan atau bermacam-macam teks dalam bahasa Indonesia, kita akan menyusun dan merangkai beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang umum dipakai dalam paragraf, karangan, teks, ataupun komunikasi tertulis lainnya ialah kalimat baku. Sedangkan, kalimat tidak baku umumnya dipakai dalam suatu percakapan yang kita lakukan sehari-hari.





Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas secara singkat wacana kalimat baku dan kalimat tidak baku terkait dengan pengertian, fungsi, ciri, dan contohnya masing-masing. 





Pengertian





Menurut Sasangka (2014), kalimat ialah satuan bahasa terkecil yang sanggup mengungkapkan pikiran yang utuh atau setiap tuturan yang sanggup mengungkapkan suatu isu secara lengkap. Adapun kalimat baku ialah kalimat yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa baku serta sanggup memberikan isu secara tepat. Sebaliknya, kalimat tidak baku ialah kalimat yang penulisannya tidak sesuai dengan kaidah bahasa baku yang ada.





Kalimat baku biasanya dipakai dalam situasi berikut ini.





  • Komunikasi resmi, contohnya surat menyurat resmi menyerupai surat dinas, surat niaga, dan lainnya; pengumuman instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
  • Wacana teknis menyerupai laporan resmi, buku pelajaran, dan lainnya.
  • Pembicaraan di depan umum menyerupai ceramah, kuliah, diskusi, dan sebagainya.
  • Pembicaraan sesuai dengan tempat, situasi, dan kondisi contohnya dengan orang yang lebih bau tanah atau dihormati.




Fungsi





Bahasa memegang tugas yang sangat penting untuk berkomunikasi dan membina kerja sama. Peran yang dimaksud umumnya identik dengan fungsi bahasa baku. Dengan kata lain, fungsi kalimat baku mengacu pada fungsi bahasa baku yaitu :





  • sebagai alat pemersatu sosial, budaya, dan bahasa
  • sebagai penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi
  • sebagai penambah kewibawaan bagi pejabat atau kaum intelektual
  • sebagai penanda contoh ilmiah dan penulisan karangan ilmiah




Sedangkan fungsi kalimat tidak baku ialah sebagai penambah kenyamanan, keakraban, dan membuat suasana menjadi lebih santai dikala berkomunikasi.





Ciri





Baik kalimat baku maupun kalimat tidak baku mempunyai ciri-ciri masing-masing. Berikut ialah ciri kalimat baku dan kalimat tidak baku.




No.Kalimat BakuKalimat Tidak Baku
1. Memiliki minimal subjek dan predikat. Tidak mempunyai subjek atau predikat atau keduanya.
2. Hemat dalam memakai kata-kata, dalam arti tidak memakai kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu meskipun tidak melanggar kaidah tata bahasa. Menggunakan kata-kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu.
3. Memiliki keparalelan atau kesejajaran yaitu  kesamaan bentuk kata sebelum dan sehabis kata hubung dalam satu kalimat.  Tidak mempunyai keparalelan atau kesejajaran, dalam arti tidak ada kesamaan bentuk kata sebelum dan sehabis kata hubung dalam satu kalimat.
4. Logis dan masuk akal, dalam arti unsur-unsur dalam kalimat mempunyai kekerabatan yang logis. Tidak logis lantaran unsur-unsur dalam kalimat tidak mempunyai kekerabatan yang logis.
5. Menggunakan ejaan dengan sempurna sesuai dengan kaidah dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kaidah tersebut meliputi penulisan abjad kapital dan abjad miring, penulisan angka dan lambang bilangan, penggunaan pungtuasi atau tanda baca, penulisan partikel, penggunaan kata sandang, penulisan kependekan dan singkatan, penulisan kata serapan, dan penulisan kata baku. Ejaan yang dipakai tidak sempurna atau tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
6. Menggunakan konjungsi dengan tepat. Dalam kalimat baku, konjungsi harus dipakai secara bersamaan atau berpasangan menyerupai baik … maupun … ; tidak … tetapi …; bukan … melainkan … ; dan lebih … daripada … . Adapun konjungsi yang tidak sanggup dipakai secara bersamaan antara lain meskipun … tetapi … ; lantaran … maka … ; lantaran … sehingga … ; walaupun … namun … ; bila … maka …; dan kalau … maka … .     Konjungsi dipakai dengan tidak tepat.
7. Tidak ambigu, dalam arti orang yang diajak berkomunikasi sanggup mengerti dan memahami apa yang dimaksud. Bersifat ambigu sehingga kerap terjadi salah penafsiran.
8. Preposisi dipakai dengan benar dan tepat, menyerupai bertemu dengan, berbincang tentang, hingga ke-, menuju ke-, di, ke, daripada. Preposisi tidak dipakai dengan tepat.
9. Meletakkan keterangan aspek seperti ingin, mau, akan, harus, belum, telah, atau hendak dengan tepat. Keterangan aspek tidak diletakkan dengan tepat.
10. Bebas dari bahasa tempat dan unsur leksikal dan gramatikal dialek daerah. Dipengaruhi bahasa tempat dan unsur leksikal dan gramatikal dialek daerah.




Contoh





Berikut ialah beberapa contoh kalimat baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia.




No.Kalimat BakuKalimat Tidak Baku
1. Minuman itu mengandung racun. Dalam minuman itu mengandung racun.
2. Bahasa Inggris perlu diajarkan kepada para siswa. Para sisiwa perlu diajar bahasa Inggris.
3. Kejadian itu memperlihatkan pekerjaannya tidak beres. Dengan insiden itu memperlihatkan pekerjaannya tidak beres.
4. Karena tidak diajak, beliau tidak ikut berguru bersama. Karena ia tidak diajak, beliau tidak ikut berguru bersama.
5. Ayah sudah menantimu semenjak pagi. Ayah sudah menantimu semenjak dari pagi.
6. Banyak penonton kecewa dengan program yang disajikan. Banyak penonton-penonton kecewa dengan program yang disajikan.
7. Tindak kekejaman, kekerasan, dan penindasan ialah perbuatan tidak terpuji. Tindak kekejaman, kekerasan, dan menindas ialah perbuatan tidak terpuji.
8. Ayah menolong anak itu dengan menuntunnya ke pinggir jalan. Ayah menolong anak itu dengan dituntunnya ke pinggir jalan.
9. Harga BBM dibekukan atau dinaikkan secara luwes. Harga BBM dibekukan atau kenaikan secara luwes.
10. Buku itu membahas dilema pencemaran lingkungan. Dalam buku itu dibahas dilema pencemaran lIngkungan.
11. Indrawati memetik setangkai mawar merah. Indrawati memetiki setangkai mawar merah.
12. Ayah membeli beras sebanyak tujuh karung. Ayah membeli tujuh karung beras.
13. Perancang buana khusus perempuan itu tewas mengenaskan di kamar hotel. Perancang busana perempuan itu tewas mengenaskan di kamar hotel.
14. Lukisan karya Raden Saleh mahal sekali. Lukisan Raden Saleh mahal sekali.
15. Seorang pengusaha harus berilmu menganalisis situasi pasar. Seorang pengusaha harus berilmu menganalisa situasi pasar.
16. Mereka akan menemui Walikota Bandung. Mereka akan menemui walikota Bandung.
17. Baik pria maupun perempuan mempunyai hak untuk dipilih dan memilih. Baik pria dan perempuan mempunyai hak untuk dipilih dan memilih.
18. Jika kau rajin belajar, kau akan berhasil. Jika kau rajin belajar, maka kau akan berhasil.
19. Mereka membicarakan insiden semalam. Mereka membicarakan wacana insiden semalam.
20. Jam tangan ini terbuat dari kayu. Jam tangan ini terbuat daripada kayu.
21. Ia tidur pada malam hari. Ia tidur di malam hari.
22. Saya ingin membicarakan dilema itu kepada Anda. Saya ingin bicarakan dilema itu kepada Anda.
23. Mengapa kau pergi? Kenapa kau pergi? 
24. Jangan pergi dengan dia. Jangan pergi sama dia.
25. Hasil penelitian ini sanggup memperlihatkan masukan kepada dunia ilmu komunikasi. Hasil penelitian ini sanggup memperlihatkan dukungan kepada dunia ilmu komunikasi.
26. Bencana ini disebabkan ulah manusia. Bencana ini disebabkan lantaran ulah manusia.
27. Banyak sampah berantakan di pinggir jalan. Banyak sampah-sampah berantakan di pinggir jalan.
28. Anak-anak membersihkan lingkungan sekolahnya. Banyak bawah umur membersihkan lingkungan sekolahnya.
29. Lingkungan dibersihkan biar tidak menjadi sarang penyakit. Lingkungan dibersihkan biar supaya tidak menjadi sarang penyakit.
30. Ini ialah kesalahan kita. Ini ialah merupakan kesalahan kita.
31. Banyak pohon ditebang secara semena-mena. Banyak pohon-pohon ditebang secara semena-mena.
32. Beberapa dilema lingkungan sedang ditangani pemerintah. Beberapa masalah-masalah lingkungan sedang ditangani pemerintah.
33. Para bapak bergotong royong membersihkan desa. Para bapak-bapak bergotong royong membersihkan desa.
34. Polisi itu berhasil mengungkapkan banyak kasus. Polisi itu berhasil mengungkapkan banyak kasus-kasus.
35. Sampullah bukumu biar tetap higienis dan rapi. Sampullah bukumu biar supaya tetap higienis dan rapi.
36. Pancasila ialah ideologi negara. Pancasila ialah merupakan ideologi negara.
37. Kecelakaan itu disebabkan pengemudi bus yang mengantuk. Kecelakaan itu disebabkan lantaran pengemudi bus yang mengantuk.
38. Minumlah obat itu biar kau cepat sembuh. Minumlah obat itu biar kau cepat sembuh.
39. Saya berasal dari suku Dayak. Saya berasal daripada suku Dayak.
40. Korban kecelakaan itu dibawa ke rumah sakit. Korban kecelakaan itu di bawa ke rumah sakit.




Demikianlah ulasan singkat wacana kalimat baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Artikel lain yang sanggup dibaca di antaranya ialah berikan contoh kalimat baku dan kalimat tidak baku, berikan contoh kalimat baku dan tidak baku, berikan contoh kalimat tidak baku, berikan contoh kalimat tidak baku diubah menjadi kalimat baku, berikan contoh kalimat baku, berikan contoh cara merubah kalimat tidak baku menjadi kalimat baku, dan contoh kata baku dan tidak baku beserta artinya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com