√ Ekosistem Sawah Dilengkapi Pengertian, Ciri, Komponen, Dan Jenisnya Paling Lengkap
Inilah pengertian ekosistem sawah dilengkapi dengan ciri-ciri, komponen, dan jenis sawah yang sering dibentuk oleh insan – Dalam ekosistem terdapat organisme hidup yang berkembang gotong royong dengan lingkungannya sehinga menjadi suatu sistem. Organisme hidup akan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya dan terjadilah berbai interaksi. Seperti salah satu ekosistem buatan yaitu sawah yang menjadi tempat tinggal banyak sekali jenis organisme hidup.
A. Apa itu Ekosistem Sawah?
Sawah merupakan lahan pertanian yang mempunyai fisik permukaan yang rata, ber-air, dan umumnya ditanami padi, palawija, atau tumbuhan lainnya. Tapi kebanyakan sawah dipakai untuk bercocok tanam padi yang jadinya berkhasiat sebagai masakan pokok yaitu beras. Sawah harus selalu digenangi air lantaran padi memerlukan air dalam periode tumbuhnya. Sumber air sawah umumnya memakai sistem irisgrasi yang bersumber dari mata air, sungai, danau, dll. Tapi ada juga sawah yang sumber airnya hanya dari air hujan dan mata air sekitar saja.
Salah satu syarat utama untuk membuat sawah untuk bercocok tanam padi yaitu kebutuhan air harus selalu terpenuhi, jikalau tidak maka produktivitasnya akan mengalami penurunan. Selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu lokasi tanam, menyerupai sawah yang akan ditanami padi maka harus mempunyai ketinggian kira-kira 0-1500 meter dari permukaan laut, kondisi tanah harus berlumpur dan subur dengan ketebalan antara 18-22 cm. Lalu pecahan bawahnya harus mempunyai lapisan tanah yang keras sekitar 30 cm dari permukaan tanah, sehingga genangan air sanggup tertampung dan membuat lumpur.
Iklim yang cocok untuk sawah sangat beragam, terutama di iklim tropis dengan kelembaban udara sekitar 200 mm/bulan. pH tanah untuk sawah yang baik 4,0 – 7,0 jikalau terlalu tinggi akan menghambat produktivitas tumbuhan padinya. Kelebihan dan kekurangan air juga sanggup menurunkan produktivitasnya juga, lantaran itu perlu dilakukan pengaturan terhadap keluar masuknya air pada sawah.
Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa pengertian Ekosistem Sawah ialah suatu ekosistem buatan yang terdapat di darat, dipakai oleh petani sebagai tempat membudidayakan tumbuhan dan di sawah juga terdapat interaksi antara organisme hidup beserta lingkungannya. Baca Juga: Ekosistem Buatan dilengkapi Pengertian, Ciri, Contoh, dan Manfaat yang didapatkan.
B. Ciri-Ciri Ekosistem Sawah
Berikut ini beberapa ciri ekosistem pada area pesawahan, diantaranya:
- Ekosistem berada di daratan dan umumnya terletak di dataran tinggi.
- Adanya biota hidup yang menyesuaikan diri dengan dataran tinggi/ pegunungan.
- Areanya berlumpur dan selalu digenangi air.
- Umumnya di tumbuhi tumbuhan padi, dan dipanen tergantung musimnya.
- Terjadi rantai makanan.
C. Komponen Ekosistem Sawah
Unsur-unsur ekosistem di area sawah dibagai menjadi dua jenis yaitu unsur biotik (organisme hidup) dan unsur abiotik (benda-benda mati). Berikut ini penjelasannya secara lengkap:
a. Komponen Biotik
Di area pesawahan terdapat bermacam-macam komponen biotik menyerupai flora dan hewan. Biasanya keberadaan binatang menyerupai serangga, ikan-ikan kecil, belut, ular, tikus, burung, dll. keberadaanya muncul secara alami. Umumnya insan membuat sawah hanya untuk ditanami padi saja. Adapun komponen biotik di sawah yang dibagi menjadi:
1. Produsen
Merupakan organisme yang sanggup menghasilkan/membuat makanannya sendiri, menyerupai flora padi dan tumbuhan lainnya. Di area sawah Padi dan tumbuhan lain merupakan produsen yang sanggup membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis.
2. Konsumen
Yaitu organisme yang membutuhkan produsen sebagai makanannya. Makara organisme ini tidak sanggup membuat makanannya sendiri sehingga selalu bergantung kepada produsen untuk bertahan hidup. Bisanya merupakan binatang pemakan flora (herbivora) dan pemakan biji-bijian (omnivora) atau dalam rantai masakan disebut Konsumen Primer. Beberapa contohnya menyerupai serangga, tikus, burung pipit, dll.
Di sawah juga selain binatang herbivora dan omnivora, ada juga binatang karnivora atau pemakan daging. Jika dalam rantai masakan disebut konsumen sekunder. Beberapa contohnya menyerupai katak, ular, elang, dll.
3. Pengurai
Yaitu organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme hidup yang sudah mati, sehingga menjadi zat organik. Zat organik ini berkhasiat untuk kesuburan tanah, sehingga unsur hara tanah menjadi semakin baik dan produktivitas flora semakin meningkat. Beberapa contohnya sepeti bakteri, cacing, dan jamur.
b. Unsur Biotik
Berikut ini beberapa unsur biotik yang terdapat di sawah, misalnya:
1. Tanah
Tanah terbentuk dari pelapukan batuan yang disebabkan iklim, flora lumut, dll. Tanah yang subur dibutuhkan oleh organisme hidup khususnya tanaman, tanah yang subur membuat tumbuhan sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi tanaman.
2. Air
Semua makhluk hidup sangat membutuhkan air, di sawah air berperan penting untuk melarutkan dan membawa sumber masakan bagi tumbuhan padi. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan tergantung iklim di tempat tersebut.
Air terdiri dari molekul H2O, air umumnya berbentuk cair, tapi ada juga yang bentuknya padat dan gas. Air berbentuk padat contohnya seeprti es atau salju dan air berbentuk gas berupa uap. Air sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya lantaran sebagian besar badan organime hidup mengandung air.
3. Cahaya matahari
Cahaya matahari sangat penting bagi makhluk hidup, terutama untuk flora dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari mensugesti keragaman jenis ekosistem juga, lantaran sanggup memilih suhu diberbagai kawasan bumi.
4. Udara
Udara mengandung banyak sekali macam jenis gas menyerupai oksigen, nitrogen, karbondioksida, dll. Oksigen berkhasiat untuk bernafas, nitrogen berkhasiat untuk membentuk protein, dan karbon dioksida berkhasiat untuk flora dalam proses fotosintesis.
5. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca dalam jangka waktu yang panjang, contohnya per-periode atau per-tahun. Sedangkan cuaca merupakan iklim pada suatu kawasan dalam jangka yang pendek menyerupai mingguan dan bulanan.
D. Contoh Rantai Makanan di Ekosistem Sawah
Berikut ini beberapa rujukan rantai masakan yang terjadi di area pesawahan, misalnya:
- Cahaya matahari -> Tanaman padi -> Tikus -> Ular -> Elang -> Pengurai.
- Cahaya matahari -> Tanaman padi -> Belalang -> Katak -> Ular -> Elang -> Pengurai.
- Cahaya matahari -> Tanaman padi -> burung pipit -> Ular -> Elang -> Pengurai.
Baca Juga: Ekosistem Darat (Terestrial) dilengkapi Pengertian, Ciri, Jenis, dan Segala Upaya Pelestariannya.
E. Jenis-Jenis Sawah
Berikut ini jenis-jenis sawah yang sering dibentuk oleh manusia, diantaranya:
1. Sawah Irigasi
Merupakan sawah yang dimana proses pengairan / sumber airnya berasal dari sungai atau waduk kemudian dibuatkan irigrasi untuk menyalurkan air ke area pesawahan, hal ini sanggup dilakukan secara teratur dan optimal sehingga tidak selalu bergantung kepada curah hujan. Oleh lantaran itu sawah jenis ini sanggup bertahan di banyak sekali musim.
2. Sawah Tadah Hujan
Jenis sawah yang sistem pengairannya sebagian besar hanya mengandalkan curah hujan, sehingga sebagain besar cocok tanamnya dilakukan dikala demam isu hujan saja. Jika demam isu kemarau kemungkinan besar akan dilanda kekeringan.
3. Sawah Lebak
Sawah yang dibentuk berada dipinggir-pinggir sungai. Tapi dikala ini sawah lebak jarang ditemui lantaran sangat beresiko terkena banjir dari luapan sungai dikala demam isu hujan. Banyak petani mengalih fungsikan sawah jenis ini menjadi perkebunan menyerupai sawit, karet, dll.
4. Sawah Bencah
Merupakan sawah yang memakai sistem cocok tanam di lahan-lahan basah, menyerupai area rawa atau sungai yang sudah disurutkan airnya. Saat ini sawah bencah sudah jarang ditemukan juga, lantaran mempunyai resiko yang sama menyerupai sawah lebak.
Itulah goresan pena yang menjelaskan perihal Ekosistem Sawah. Semoga goresan pena ini sanggup bermanfaat bagi kau terutama dalam menambah pengetahuan. Jika terdapat kesalahan mohon maaf, terimakasih.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com