√ Soal Open Ended Osn Pertamina 2016 Bidang Matematika
Konten [Tampil]
PERTAMINA OLIMPIADE SAINS 2016
SOAL OPEN ENDED BIDANG MATEMATIKA
Tugas anda yaitu menciptakan makalah ilmiah dengan mengambil salah satu dari tiga pilihan topik yang telah disediakan, dengan mengikuti isyarat yang ada pada pilihan topik anda. Sistematika penulisan harus mengikuti format standar penulisan ilmiah yang harus anda ketahui.
TOPIK 1 : Insentif Fiskal Sektor Migas
Belajar dari Australia dan Malaysia Pemerintah mengatakan banyak sekali insentif fiskal bagi para investor untuk memacu industri migas. Penting untuk berguru dari insentif yang diberikan Australia dan Malaysia. Pemerintah berencana merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 perihal Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan sebagai insentif bagi sektor hulu migas. Selain itu, pemerintah akan mengatakan insentif fiskal tertentu bagi proyek di tempat terpencil yang minim infrastruktur dan maritim dalam. Kebijakan ini ditempuh alasannya yaitu produksi minyak di Indonesia serta investasi untuk menemukan cadangan gres menurun.
Data SKK Migas memperlihatkan, sesudah harga minyak anjlok di tahun 2014, investasi untuk acara eksplorasi turun 48 persen pada 2015. Pemerintahan Presiden Joko Widodo pun menghadapi tantangan yang sangat berat untuk mendongkrak investasi dalam eksplorasi migas alasannya yaitu secara global investor memutuskan untuk menahan uang mereka.
Harga minyak masih akan tetap rendah untuk jangka panjang. Negara penghasil minyak menyerupai Indonesia berjuang untuk menarik minat investor. Di waktu yang sama, Indonesia harus menjaga ketersediaan energi demi kelangsungan pertumbuhan ekonominya. Oleh alasannya yaitu itu, pemerintah mengatakan banyak sekali insentif fiskal bagi para investor, mulai dar tax holiday selama masa eksplorasi, bagi hasil yang lebih tinggi untuk proyek di area terpencil serta maritim dalam, dan sebagainya. Saya yakin penting bagi kita untuk melihat contoh insentif fiskal yang diberikan pemerintah negara-negara tetangga Indonesia, yaitu Australia dan Malaysia sebagai acuan.
Australia
Sistem pajak migas di Australia menggabungkan royalti, pajak penghasilan perusahaan, serta pajak laba sumber daya migas atau petroleum resource rent tax (PRRT) sebesar 10 - 12,5 persen, 30 persen, dan 40 persen. Australia tidak menerapkan kebijakan pembatasan wilayah kerja atau ring fencing untuk pajak korporasi. Karena tidak mengenal ring fencing pada tahap eksplorasi, pengeluaran perusahaan untuk sejumlah proyek sanggup digabung saat membayar pajak penghasilan perusahaan.
Malaysia
Rezim pajak Malaysia terdiri dari pembayaran royalti (10 persen dari produksi kotor) serta dua jenis kontrak, yaitu Production Sharing Contracts (PSC) dan Risk Service Contracts (RSC). RSC berbeda dari PSC alasannya yaitu hanya diterapkan pada lapangan marjinal, dan kontraktor pun mendapatkan fee dari perusahaan nasional Malaysia, Petronas, bukan bagi hasil. Struktur pajak di Malaysia juga mengenal pajak pengasilan perusahaan sebesar 25 persen dan pajak penghasilan dasar migas sebansyak 38 persen.