√ Inilah Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Sajak Beserta Contohnya
Sajak – Sajak? Apa itu sajak? Sudahkah Anda mengerti apa yang dimaksud dengan sajak? Jika belum, maka pada artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai pengertian sajak, ciri-ciri sajak, jenis sajak dan teladan dari sajak.
Pengertian Sajak
Sajak merupakan salah satu bentuk karya sastra yang penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat. Sajak ini sangat mementingkan keselarasan suara bahasa, baik itu kesamaan suara maupun kekontrasan.
Ada yang menyampaikan bahwa sajak merupakan suatu persamaan bunyi, persamaan ini terdapat pada kalimat atau perkataan yang berada di awal, di tengah ataupun di final kalimat atau perkataan.
Meskipun sajak bukan merupakan syarat khusus untuk puisi lama, namun dampak dari sajak sangat mengikat pada bentuk dan pemilihan kata di dalam puisi tersebut.
Dalam pendapat yang lain, sajak diartikan sebagai puisi yang tidak terikat pada setiap kata-katanya, jadi dalam penulisannya sanggup dilakukan dengan bebas. Oleh karenanya, mungkin Anda sering mendengar istilah sajak bebas.
Ciri-ciri Sajak
- Sajak mempunyai bentuk tertentu, berurutan di dalam baris yang sejajar, mempunyai pola (untuk puisi tradisional), atau mempunyai bentuk bebas.
- Pada sajak, ungkapan kata dan bahasanya dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, dan keharmonisan bunyi.
- Baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk puisi tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.
Jenis-jenis Sajak
Sajak mempunyai beberapa jenis, ada yang dibedakan menurut posisinya, dibedakan menurut kesesuaian suara suku kata, dan dibedakan menurut kesesuaian suara final setiap kata. Berikut klarifikasi jenis-jenis sajak selengkapnya.
Jenis Sajak Berdasarkan Posisinya
Jenis sajak menurut posisinya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
Sajak Awal
Sajak awal merupakan persesuaian suara suku kata yang letaknya di awal kata.
Contoh:
Bukan ku…
Bukan ketidakpercayaanku padamu
Tapi ketakutanku
Bukan final hidup risaukanku
Tapi perpisahan takutkaku
Bukan membagi cinta dariku
Tapi merenggut cinta dariku
Sajak Akhir
Sajak final merupakan persesuaian suara suku kata yang letaknya di final kata.
Contoh:
Sujud
Sajadah melapisi kulitku
Dingin tak merasuk dalam tulangku
Dalam kerendahanku
Memohon kepadaMu Tuhanku
Ampunilah segala dosaku
Sirnakan segala khilafku
Tuntun selalu aku
Agar tercapai inginku
Siratal mustaqim jalanku
RidhoMu tujuanku
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Suku Kata
Jenis sajak menurut kesesuaian suara suku katanya dibedakan menjadi 6 (enam), yaitu:
Sajak Penuh atau Sajak Sempurna
Sajak jenis ini ditandai dengan kesesuaian suara pada suku kata terakhir secara penuh. Contoh:
Terancam sudah dogma yang goyang
Hamba yang tak rajin sembahyang
Sungguh malang sungguh sayang
Kini umur sudah melayang
Sajak Paruh atau Sajak Tidak Sempurna
Sajak paruh atau disebut sebagai sajak tidak tepat mempunyai kesesuaian suara pada suku kata terakhir tetapi tidak penuh atau secara keseluruhan. Contoh:
Menuntut ilmu hendaklah semangat
Jangan malas haruslah giat
Ilmu akan menciptakan kita selamat
Di dunia ataupun akhirat
Ilmu buat kita makin dewasa
Ilmu pula yang hilangkan lara
Bukankah Ilmu faktor kita bahagia?
Dari muda hingga menua
Sajak Aliterasi
Kesesuaian suara pada sajak aliterasi terletak pada abjad konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian suara pada sajak ini terletak pada seluruh kata. Contoh:
Baik akal ibu bapak
Nafkah keluarga kena cukup
Hawa haram mustilah musnah
Hawa halal mustilah hadir
Kerja pakai kalimatullah
Berkah buat bermacam-macam barang
Sajak Asonansi
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang mempunyai kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian suara pada sajak asonansi terletak pada abjad vokalnya. Contoh:
Kakimu tertatih tatih
Mengayuh sepeda terengah engah
Cinta tiada alasannya rupiah
Cintamu bagi negeri
Rontokkan mosi kebodohan
Sajak Rangkai
Kesesuaian suara pada sajak rangkai terletak pada abjad vokal, akan tetapi hanya pada beberapa suku kata. Contoh:
Kesabaran butuh kesadaran
Karena kesadaran timbul kesabaran
Raih kekayaan untuk kejayaan
Karena kejayaan menjaga kekayaan
Sajak Rangka
Sajak rangka memuat kesesuaian suara pada abjad vokal dalam beberapa kata. Contoh:
Lihat simpang jalan samping kota
Tindak tanduk ibu bau tanah renta
Tak lelah pontang panting
Tak berhenti mondar mandir
Gunakan kesempatan sebelum kesempitan
Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata
Jenis sajak menurut kesesuaian suara final setiap katanya dibedakan menjadi 5 (lima), yaitu:
Sajak Rata atau Sajak Sama
Sajak rata atau sajak sama yakni sajak yang mempunyai kesesuaian suara final a-a-a-a. Contoh:
Malam itu
Terdengar lagi tangisan sendu
Siapakah beliau
Untaian kata memecah kalbu
Derap langkah tanpa tersipu
Jantung ini terus menderu
Oh Ibu..
Sujudmu
Doamu
Kenapa selalu untukku
Anakmu.
Sajak Silang atau Sajak Senkelang
Sajak silang atau sajak sengkelang yakni sajak yang mempunyai kesesuaian suara final a-b-a-b. Contoh:
Sajak Kembar atau Sajak Pasangan
Sajak kembar atau sajak pasangan yakni sajak yang mempunyai kesesuaian suara final a-a-b-b. Contoh:
Marahmu untuk pendidikan
Tegasmu untuk kekuatan
Absolutmu untuk masa depan
Meski kasihmu hanya selalu tersirat
Lelah tiada kamu tampakkan
Sakit tak pernah kamu tunjukkan
Sungguh besar pengorbanan
Terima kasih untukmu ayah
Sajak Peluk atau Sajak Paut
Sajak peluk atau sajak paut yakni sajak yang mempunyai kesesuaian suara final a-b-b-a. Contoh:
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pantaskah kami raih surgawi?
Bisakah kami tetap berdiri
Tanpa kasih dan sayangMu
Tapi justru kami mengecewakanMu
Ya Tuhan ampunilah kami
Sajak Patah atau Sajak Putus
Tengoklah raga ibumu
Kecil tapi penuh kekuatan
Lemah tapi penuh keberanian
Pantang mengalah untuk masa depan
Sajak Bebas
Selain jenis jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun suara yang sama. Tidak ada hukum sama sekali dalam jenis sajak ini. Contoh:
Teruntuk buah hatiku
Memang sukar hidup ini
Banyak cela banyak maki
Banyak lubang sana sini
Namun tegaplah berdiri
Jangan goyang jangan ragu
Tapaklah jalan agama
Pasti benar hingga mautmu
Jangan goyang jangan takut
Ibu selalu bersamamu
Bersama Tuhan di hatimu
Demikanlah klarifikasi lengkap mengenai pengertian sajak, ciri-ciri sajak, jenis-jenis sajak, dan teladan sajak. Semoga bermanfaat untuk Anda.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com